Ceramah Agama – Dalamnya hati manusia hanya Allah yang tahu. Indikasi kebahagian setiap orang juga berbeda-beda, karena bahagia adalah sesuatu yang abstrak hanya dapat dirasakan tapi tak dapat dilihat. Bahagia itu letaknya di hati, bukan di pikiran. Kebahagian yang hakiki hanya mampu dirasakan oleh hati karena hatilah yang menentukan perasaan setiap manusia. Tiga tanda kebahagiaan merupakan haknya hati untuk menentukan suatu kebahagiaan.
Jika hati merasakan itu bukan kebahagian sekuat apapun pikiran menganggapnya sebagai kebahagiaan, semua akan terasa dipaksakan, bahagia yang tidak sejujurnya. Orang yang memiliki harta yang cukup, secara kasat mata orang lain melihatnya adalah orang yang bahagia tapi tak ada yang tahu apa yang ada didalam hatinya, bisa jadi dia memiliki banyak harta tapi tak memiliki banyak waktu untuk dihabiskan bersama keluarganya.
Dan pada contoh lain, seseorang yang memiliki fisik yang sempurna mungkin banyak yang berfikir dia adalah orang yang bahagia karena hal itu tapi mungkin dia merasa sedih karena orang-orang hanya memperdulikan penampilannya. Sungguh bahagia adalah rahasia hati setiap orang.
Tiga Tanda Kebahagiaan
Sahabat cahaya Islam, konsep bahagia dalam Islam memberikan gambaran yang berbeda dari gambaran manusia pada umumnya. Bahwa bahagia itu tidak serta merta tentang harta, tentang fisik, tentang jabatan, tentang popularitas, dan hal-hal lainnya yang sifatnya duniawi. Ada tiga tanda kebahagian yang dapat kita jadikan tolak ukur dalam konsep bahagia.
Bersyukur Ketika Mendapat Kenikmatan
Sebagai seorang Muslim, kita harus memahami setiap ajaran yang diperintahkan oleh Allah dan Rasulnya agar kita berjalan dikoridor yang tepat. Islam mengatur umatnya dalam segala aspek kehidupan agar umat Islam memiliki kehidupan yang baik, tentunya baik di mata Allah. Juga dalam memahami konsep kebahagiaan dalam Islam, yang pertama yaitu bersyukur ketika mendapat kenikmatan.
Seseorang yang mampu bersyukur ketika mendapat kenikmatan menunjukkan bahwa dia adalah orang yang bahagia, menerima segalanya dengan syukur, nikmat apapun yang diberikan oleh Allah. Tak jarang banyak dari manusia yang kurang bersyukur atas apa yang dia miliki dan hal tersebut yang membuatnya tidak bahagia karena selalu merasa kekurangan.
وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْأَرُونَ
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya).” [1]
يَعْرِفُونَ نِعْمَتَ اللَّهِ ثُمَّ يُنْكِرُونَهَا وَأَكْثَرُهُمُ الْكَافِرُونَ
“Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya.” [2]
Bersabar Jika Diberi Ujian
Ujian adalah hal yang tak bisa dihindari oleh manusia. Ujian pasti menghampiri hidup setiap manusia didunia ini, dalam bentuk yang berbeda-beda. Cara menyikapi ujian yang diajarkan oleh islam yaitu dengan bersabar. Disinilah letak kebahagiaannya, ketika seseorang mampu bersabar dalam menghadapi ujian. Sungguh, Allah tak pernah meninggalkan hamba-hambanya yang bersabar.
Jika selalu mengeluh akan ujian hidup, maka manusia tidak akan merasa bahagia, hanya ada kemarahan dalam hatinya. Sabar adalah salah satu kunci kebahagiaan.
مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ ۖ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ بَاقٍ ۗ وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِينَ صَبَرُوا أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan, sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan”. [3]
Bertobat Setelah Melakukan Dosa
Sungguh kenikmatan yang begitu besar ketika Allah masih memberikan hidayahnya kepada hambanya sebelum ajal menjemputnya. Kebahagiaan yang hakiki, seseorang yang masih diberi kesempatan untuk bertobat dari semua dosa yang pernah dia lakukan, memperbaiki diri, dan berusaha menghindari dosa.
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ ۖ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Allah berfirman, “Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah cinta kepada orang-orang yang sering bertaubat dan bersuci.” [4]
Sahabat cahaya Islam, itulah tiga tanda kebahagiaan yang hakiki, yang tidak hanya tentang urusan dunia, tapi lebih dari itu yang membawa syafa’at bagi yang melakukaannya. Semoga Allah anugerahkan kita kebahagiaan dalam hidup ini. Amiiin.
[1] Q.S. An-Nahl (16) ayat 53
[2] Q.S. An-Nahl (16) ayat 83
[3] Q.S. An-Nahl (16) ayat 96
[4] Q.S. Al Baqarah (2) ayat 222