Jangan Pernah Tinggalkan Shalat, Amal yang Pertama Dihisab

0
485
Amal-yang-Pertama-Dihisab

Amal yang Pertama Dihisab – Dunia adalah tempat untuk beramal sedangkan akhirat adalah tempat balasan atas amal-amal kita di dunia. Untuk menentukan tempat kita di surga atau neraka, kita akan melalui penghisaban amal. Sobat Cahaya Islam pasti sudah tahu bahwa amal yang akan dihisab pertama kali kelak tak lain adalah shalat.

Amal yang Pertama Dihisab di Hari Kiamat

Semua ulama sepakat bahwa Allah akan menghisab semua amal manusia, mulai dari shalatnya. Hal ini berdasarkan hadits Nabi berikut ini:

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ

“Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba di hari kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya baik, ia beruntung dan berhasil. Jika shalatnya rusak, ia gagal dan rugi.” (1)

Maksud hadits di atas adalah, siapa yang menjaga shalatnya, memelihara kualitas shalatnya, mengerjakan shalat tepat waktu, menjaga syarat & rukunnya, Allah akan memudahkan keadaannya di hari kiamat. Sebaliknya, siapa yang meremehkan shalat, tidak sungguh-sungguh dalam shalatnya, tidak menjaga syarat & rukunnya, ia akan mendapati dirinya dalam keadaan sulit di hari kiamat nanti.

Shalat Adalah Tiang Agama

Dari sekian banyak ibadah dan tanpa meremehkan ibadah lainnya, shalat adalah yang paling penting. Itulah kenapa Rasulullah menyebutkan bahwa shalat adalah tiang agama, melalui hadits di bawah ini.

رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلَامُ، وَعَمُودُهُ الصَّلَاةُ

“Inti dari segala urusan adalah Islam, dan tiangnya adalah shalat.” (2)

Maksudnya, shalat ibarat sebuah tiang yang menopang Islam. Jika seseorang meninggalkan shalat, maka akan rubuh Islamnya. Agar islamnya tetap kokoh, kita harus selalu menjaga shalat kita.

Shalat Mencegah Maksiat

Selain itu, shalat juga dapat menjauhkan orang yang istiqomah melakukannya dari kemaksiatan, sebagaimana Al-Qur’an telah menyebutkannya dalam ayat berikut:

 اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ

“Sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan keji dan munkar.” (3)

Lalu, kenapa ada orang yang rajin shalat tapi masih melakukan maksiat? Jika kita melaksanakan shalat dengan benar dan hanya mengharap ridha Allah, maka kita tidak akan terpikirkan untuk melakukan maksiat. Namun jika kita masih sering berbuat maksiat padahal sudah rajin shalat, bisa jadi shalat kita belum benar. Oleh karena itu, penting untuk terus memperbaiki kualitas shalat kita.

Kesimpulannya, agar kita bisa selamat di hari kiamat kelak, kita harus mendirikan shalat, khususnya shalat wajib 5 waktu. Bahkan, akan lebih baik lagi ijika kita mampu melaksanakan shalat-shalat sunnah seperti qabliyah & ba’diyah, tahajud, dhuha, dll.


Referensi:

(1) Jami’ at-Tirmidhi 413

(2) Jami’ at-Tirmidhi 2616

(3) Q.S. Al-Ankabut Ayat 45

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY