Sejarah Islam: Umar, Pentolan Kafir Quraisy yang Masuk Islam

0
4984
Sejarah Islam: Umar, Pentolan Kafir Quraisy yang Masuk Islam

Cerita IslamiKita mengenal Umar bin Khattab sebagai salah satu Khulafaur Rasyidin. Namun, dulu sebelum Umar masuk Islam, ia adalah pentolan kafir Quraisy. Ia begitu ditakuti kawan dan lawan. Badannya yang tinggi besar memang akan dengan mudah menggugurkan lawan. Islam sangat beruntung dengan masuknya Umar ke agama Islam. Untuk itu, sangat menarik apabila kita menyimak sejarah Islam tentang Umar sebelum dan sesudah masuk Islam.

Sejarah Islam: Umar, Pentolan Kafir Quraisy yang Masuk Islam

Umar Sebelum Masuk Islam

Berdasarkan kisah Islam, Umar berasal dari kaum Quraisy. Turun temurun dari keluarganya, ia dikenal sangat fanatik dengan kepercayaan nenek moyangnya. Sejak kecil ia dididik keras oleh ayahnya. Itulah kenapa ia juga dikenal kejam setelah dewasa.

Saat Rasulullah menyampaikan agama Islam, Umar langsung menolaknya karena tidak ingin menghianati kepercayaan nenek moyangnya. Bahkan, ia sering menyiksa kaum kaum Quraisy yang masuk Islam. Namun, tidak ada yang berani melawan keganasan Umar. Inilah awal sejarah Islam pada masa Umar sebelum masuk Islam.

Umar Ingin Membunuh Rasulullah

Semakin hari Islam semakin berkembang. Semakin banyak kaum kafir Quraisy yang masuk Islam. Sekain luas pula wilayah Islam. Namun, Rasulullah masih melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi. Karena penduduk Mekah sudah menolak Islam dan tidak ada yang mau memeluk Islam lagi, Rasul beserta kaum muhajirin berhijrah ke Madinah untuk mengajarkan Islam di sana.

Hal itu membuat Umar marah karena ketakutan akan Islam yang semakin meluas. Kemarahan Umar tak bisa ditahan lagi. Dalam sejarah Islam, dicatatkan bahwa Umar berencana untuk membunuh Rasulullah. Dengan membawa pedang, Umar menuju kediaman Rasulullah. Namun, di tengah jalan ia dihentikan oleh Nu’aim bin Abdullah. Ia memberitau bahwa Fatimah, adik Umar, telah masuk Islam.

Reaksi Umar Mendengar Saudara Perempuannya Membaca Al-Qur’an

Sejarah Islam ini semakin menarik saat Umar bergegas pulang menemui adiknya. Ia ingin membuktikan apakah benar adiknya telah masuk Islam. Dengan penuh amarah Umar pulang. Saat itu, Fatimah sedang membaca Al-qur’an bersama suaminya. Mengetahui kedatangan Umar, Fatimah langsung menyembunyikan Al-Qur’an.

Namun Umar langsung memukul Fatimah dan suaminya, Said. Tangisan fatimah membuat Umar kasihan dan ingin mendengar sekali lagi apa yang dibaca Fatimah tadi. Singkat kata, dalam cerita Islam ini akhirnya Umar mendengarkan lantunan Al-Qur’an dan dibuat kagum. Ayat apa yang dibacakan Fatimah. Ialah Surat Thaha ayat 2-3:

مَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَىٰ

إِلَّا تَذْكِرَةً لِمَنْ يَخْشَىٰ

“Thaha (1). Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah (2); tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah).”

Umar Mengucapkan Kalimat Syahadad

Singkat cerita, sejarah Islam mengisahkan Umar bergegas menemui Rasulullah. Sahabat yang mengetahui hal ini menjadi gempar. Mereka melaporkan kejadian itu. Rasulullah mengajak para sahabatnya untuk menyambut Umar dengan baik jika ia datang dengan baik-baik.

Sebaliknya jika ia menginginkan peperangan maka Islam tidak akan takut. Setelah bertemu dengan Rasulullah, Umarpun menyatakan masuk Islam dengan mengucapkan kalimat syahadad. Hal ini disambut dengan suka cita seluruh kaum muslimin. Takbirpun bergema di rumah Arqam, di mana saat itu Rasulullah berada.

Islam Semakin Kuat

Setelah Umar masuk Islam, Umar dengan berani menyatakan di hadapan kafir Quraisy bahwa ia telah beriman kepada Allah. Namun, tak ada yang berani melawan Umar seperti halnya mereka menyiksa orang Quraisy yang masuk Islam. Islampun mulai didakwahkan secara terang-terangan.

Inilah sejarah Islam tentang masuknya Umar, sang pentolan kafir Quraiys yang masuk Islam. Dengan berimannya Umar, Islam semakin kuat. Itu artinya doa Rasulullah dikabulkan oleh Allah. Doa tersebut berbunyi: “Ya Allah, kokohkanlah Islam dengan salah satu dari dua orang yang paling engkau cintai, dengan Umar bin al-Khattab, atau dengan abu Jahal Bin Syam.”

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY