Sejarah 1 Muharram: Ummat Muslim Wajib Tahu

0
286
Sejarah-1-Muharram-Ummat-Muslim-Wajib-Tahu

Sejarah 1 Muharram – Ada 12 bulan dalam Islam. 4 diantaranya lebih mulia di sisi Allah SWT. Lalu, 3 dari 4 bulan mulia tersebut berurutan letaknya, yakni Dzulqo’dah, Dzulhijjah, dan Muharram atau Asyura. Sementara 1 lainnya adalah bulan Rajab. Muharram sebagai bulan pertama dalam Islam bukan tanpa alasan. Oleh karena itu, sobat Cahaya Islam wajib tahu sejarahnya.

Sejarah Tahun Hijriyah sebagai Tahun Islam

Islam menggunakan penanggalan Hijriyah atau Qomariyah. Adalah Umar bin Khattab yang menetapkan bulan Muharram sebagai permulaan tahun Hijriyah. Tahun 17 Hijriyah, Umar yang saat itu menjadi khalifah menerima sebuah surat dari Abu Musa Al Asy’ari tanpa ada tanggal dan hari. Hal ini membuat Umar kesulitan dalam menyeleksi surat mana yang harus beliau urus terlebih dahulu. Karena itulah beliau mengadakan musyawarah penting dengan orang-orang terpandang saat itu guna membahas dan Menyusun Tarikh Islam.

Musyawarah tersebut menghasilkan beberapa opsi tahun bersejarah sebagai patokan dalam memulai Tarikh Islam. Beberapa pilihan tersebut adalah waktu hijrahnya Nabi Muhammad ke Madinah, tahun kelahirannya, tahun wafatnya, dll. Akhirnya, kesepakatannya adalah hijrahnya Rasulullah sebagai penanda awal Tarikh Islam. Itulah kenapa kita menyebutnya tahun Hijriyah.

Sejarah 1 Muharram sebagai Bulan Pertama Hijriyah

Sebenarnya, Rasulullah hijrah ke Madinah pada bulan Rabi’ul Awwal. Lalu, kenapa bukan Rabi’ul Awwal yang menjadi bulan pertama tahun Hijriyah? Alasannya adalah pada bulan Muharram lah Rasulullah memantapkan niatnya untuk berhijrah ke Madinah.

Selain itu, para jamaah haji juga baru menyelesaikan ibadah haji & pulang ke negerinya masing-masing pada bulan Muharram. Oleh karena itu, Umar bin Khattab memutuskan untuk menjadikan bulan Muharram sebagai permulaan dari tahun Hijriyah.

Keistimewaan Bulan Muharram

Banyak kejadian penting pada bulan Muharram. Salah satunya adalah Allah menyelamatkan Nabi Musa & kaumnya dari kejaran Fir’aun, seperti dalam dalam hadits ini:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَدِمَ الْمَدِينَةَ فَوَجَدَ الْيَهُودَ صِيَامًا يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏”‏ مَا هَذَا الْيَوْمُ الَّذِي تَصُومُونَهُ ‏”‏ ‏.‏ فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ أَنْجَى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى وَقَوْمَهُ وَغَرَّقَ فِرْعَوْنَ وَقَوْمَهُ فَصَامَهُ مُوسَى شُكْرًا فَنَحْنُ نَصُومُهُ ‏.‏ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏”‏ فَنَحْنُ أَحَقُّ وَأَوْلَى بِمُوسَى مِنْكُمْ ‏”‏ ‏.‏ فَصَامَهُ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ ‏.‏

“Ketika tiba di Madinah, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam mendapati orang-orang Yahudi melakukan puasa ’Asyura. Kemudian Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bertanya, ”Hari yang kalian bepuasa ini adalah hari apa?” Orang-orang Yahudi tersebut menjawab, ”Ini adalah hari yang sangat mulia. Ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya. Ketika itu pula Fir’aun dan kaumnya ditenggelamkan. Musa berpuasa pada hari ini dalam rangka bersyukur, maka kami pun mengikuti beliau berpuasa pada hari ini”. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam lantas berkata, ”Kita seharusnya lebih berhak dan lebih utama mengikuti Musa daripada kalian.”. Lalu setelah itu Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa.” (1)

Selain itu, masih banyak lagi kejadin penting dalam Sejarah Islam seperti Allah menerima Taubat Nabi Adam, Allah menyelamatkan Nabi Nuh & kaumnya dari banjir besar, Allah menyembuhkan penyakit Nabi Ayyub, Allah mengangkat Nabi Isa ke langit, dll. Karena kemuliaannya, orang yang mengerjakan amal saleh di bulan Muharram akan mendapatkan pahala berlipat ganda. Begitu juga sebaliknya, orang yang berbuat maksiat juga akan mendapatkan dosa yang berlipat-lipat.


Referensi:

(1) Sahih Muslim 1130

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY