Nadya Mustika – Beberapa hari ini publik sedikit lega dengan kabar kelahiran anak dari Nadya Mustika, istri pedangdut Rizki D’Academy. Bagi yang tahu dengan kabar yang mengikuti kisah pasangan ini, pasti di buat geram dan gemas. Pasalnya, terdapat banyak beberapa kabar beredar mengenai keretakan isu rumah tangganya. Namun, kehadiran seorang bayi di tengah mereka tentu akan membawa kebahagiaan di Bulan Ramadhan ini.
Sobat Cahaya Islam, nyatanya kebahagiaan ini di uji dengan kondisi Nadya Mustika sendiri yang sedang tidak dalam kondisi baik. Beberapa berita melansir bahwa sang ibu positif covid – 19. Sehingga sang ibu masih tidak dapat meluangkan waktunya untuk menjaga sang bayi sepenuh waktu. Di dalam Islam, pernikahan memang di orientasikan untuk pelestarian keturunan.
Bagaimana seharusnya Nadya Mustika mendidik sang anak?
Sebagai seorang muslimah, tentu Nadya Mustika seharusnya memilih metode mendidik anak ala Islami. Hal ini di maksudkan agar anak lebih terbiasa dengan pendidikan berbasis Islam di tengah gemparnya kehidupan kapitalis sekarang. Akan bahaya jika anak tidak di dekatkan dengan pendidikan berbasis Islam seperti yang di contohkan oleh Rasulullah SAW.
Metode mendidik anak dalam keluarga atau parenting sendiri sekarang sedang marak di bahas oleh umat Islam. Hal ini di pilih sebagai jalan utama mendidik anak supaya dapat menjadi generasi penerus peradaban. Lantas, bagaimana gambaran parenting dalam Islam seharusnya? Simak ulasannya di bawah ini!
1. Memahamkan Dasar Aqidah
Sebagai orang tua, hendaknya mulai menyiapkan sejak dini bahkan sebelum menikah untuk belajar tentang parenting Islam. Dengan adanya kecanggihan teknologi sekarang, tentu memudahkan bagi para calon ibu maupun ibu yang ingin belajar tentang parenting. Bisa juga mengumpulkan e-book parenting yang memang di bagikan secara gratis.
Pemahaman tentang Aqidah sangat di perlukan agar anak memiliki pondasi kuat tentang Islam dan memahami tentang hakikat RabbNya. Selain itu, aqidah ini perlu di bangun agar tertanam dalam diri anak keimanan yang kuat. Dengan demikian anak tak akan mudah goyah dan rapuh bahkan malah berkontribusi ikut membela Islam ketika di lecehkan.
Hal ini sesuai dengan apa yang Allah firmankan dalam surat Luqman yakni :
وَلَقَدْ آَتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ
“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. (QS. Lukman: 12)
2. Memahamkan tentang Konsep Bersosialisasi
Walaupun usia anak masih balita, penting untuk dipaham tata cara Bersosialisasi ala Islam agar kepribadiannya terbentuk. Memiliki kepribadian sejak dini akan membantu seorang anak untuk menguatkan imannya. Akan berbahaya manakala anak berpola pikir Islam namun tidak di barengi dengan penerapan dalam kepribadiannya.
Pola pikir Islami memang terkesan baik, namun harus di imbangi juga dengan kepribadian Islam. Sehingga anak akan lebih berhati – hati dalam setiap aktivitas yang di lakukannya. Di era kecanggihan sekarang, akses untuk menjadikan anak semakin liar sangat mudah. Sehingga berbahaya jika di biarkan tanpa pengembangan karakter Islam.
3. Mengajarkan Hal Kebaikan dan Keburukan
Selain memahamkan tentang hal kebaikan dan keburukan sesuai Syara’, hendaknya orang tua juga mengajarkan banyak hal tentang kebaikan dan keburukan. Namun, perlu kita ketahui konteks baik buruk sesuai Islam. Banyaknya pemahaman sesat dan liar menyebabkan sulitnya ajaran Islam meresap ke dalam diri kaum muslimin.
Bahkan, ketika pemahaman Islam berusaha di ajarkan ada saja fitnah bahkan cacian bagi yang mempelajarinya. Tentu hal ini tidak boleh di biarkan. Maka dari itu, sangat penting bagi orang tua memahamkan baik dan buruknya sesuai Islam mengajarkan.
Nah sobat Cahaya Islam, itu tadi beberapa langkah mendidik anak bagi semua ibu, khususnya dalam hal Nadya Mustika yang baru melahirkan. Masih ada banyak waktu bagi diri kita untuk menyiapkan diri semaksimal mungkin mempersiapkan pendidikan anak. Selain itu, hal ini juga perlu di diskusikan dengan pasangan agar dapat tercapai visi misi yang di inginkan.