Takjil – Berburu Takjil di bulan Ramadhan adalah momen langka setiap tahunnya. Selain memburunya, ada sebagian besar masyarakat yang juga menjadikannya sebagai ladang pekerjaan. Memang bulan Ramadhan memberikan banyak keberkahan bagi seluruh umat. Walaupun di masa pandemi, semangat masyarakat tak surut untuk melanggengkan tradisi ini.
Di dalam Islam, berburu takjil sendiri bukan sesuatu hal yang tidak boleh. Namun, meskipun demikian harus juga di perhatikan landasan syariatNya. Selain itu, kondisi keadaan negeri sekarang berbeda. Sehingga, masyarakat harus lebih mawas diri supaya tidak menjadi korban covid – 19 selanjutnya.
Apakah hukum berburu takjil di dalam Islam? Bagaimana tips aman memburunya?
Hal yang harus sobat perhatikan dalam melakukan perburuan takjil yakni kesesuaian dengan syariat. Tidak di perkenankan bagi seorang muslim untuk mengorientasikan waktu petang hari sebagai waktu sekedar berburu. Padahal, terdapat banyak keberkahan di waktu menunggu adzan Maghrib berkumandang.
Islam sendiri tidak pernah memberikan spesifikasi bahwa takjil yang di makan harus mewah, bahkan sebaliknya. Puasa adalah latihan para umat untuk menyederhanakan hidup, begitupun dengan menu ifthar sendiri. Biasanya pasar akan ramai dan hal ini tentu berbahaya di masa pandemi. Lantas, bagaimana tips supaya dapat berburu dengan aman?
1. Niat
Setiap aktivitas selalu di mulai dengan niat, dalam hal ini tentukan terlebih dahulu menu yang di inginkan. Hal ini bisa sobat lakukan dengan cara browsing atau meminta rekomendasi teman. Sehingga, umat tidak perlu membuang waktu lebih banyak di pasar untuk memburu menu tersebut.
Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah tentang berharganya sebuah waktu, yakni :
الوقت كالسيف فإن قطعته وإلا قطعك، ونفسك إن لم تشغلها بالحق وإلا شغلتك بالباطل
“Waktu laksana pedang. Jika engkau tidak menggunakannya, maka ia yang malah akan menebasmu. Dan diri kamu jika tidak tersibukkan dalam kebaikan, pasti akan tersibukkan dalam hal yang sia – sia.” (Di nukil oleh Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam kitabnya Al-Jawaab Al-Kaafi hal 109 dan Madaarijus Saalikiin 3/129).
2. Beli Porsi Secukupnya
Ketika sudah menemukan menu yang di sukai, usahakan kendalikan emosi diri untuk membeli dalam porsi berlebihan. Hal tersebut sangat tidak Islam sukai. Kalau bisa, belilah dalam porsi yang memang di butuhkan sebagai menu berbuka saja. Kalaupun ingin porsi berlebih, maka pastikan hal ini di niatkan untuk sedekah ke tetangga.
Aktivitas tersebut jauh lebih Allah SWT sukai karena ada banyak kebaikan ketika memberi umat menu berbuka puasa. Selain itu, kedekatan dengan tetangga akan lebih akrab dan tentunya memberi kebahagiaan pada tetangga tersebut.


3. Jangan berlama – lama di Keramaian
Kondisi negeri masih belum stabil akibat terdampak pandemi. Sehingga sangat di sarankan bagi umat untuk tidak terlalu lama berada di luar. Hal ini, di lakukan supaya dampak pandemi tidak semakin melonjak dan berakibat buruk. Pastikan diri tidak terlalu berlama – lama dalam keramaian. Kalaupun memang di niatkan untuk ngabuburit, maka cobalah cari jalan alternatif yang sedikit sepi namun tetap aman.
4. Masak Bareng di Rumah
Selain itu, tips paling aman adalah masak dari rumah sendiri. Selain aman, waktunya juga efisien dan dapat meningkatkan kedekatan dengan anak maupun saudara. Cobalah untuk browsing berbagai menu berbuka yang simpel dan mudah di masak. Di bandingkan membeli di luar, alangkah lebih baiknya lakukan di rumah supaya bisa tetap mendapatkan lebih sehat.


Nah sobat Cahaya Islam, itu tadi beberapa tips aman berburu takjil. Momen Ramadhan ini sungguh langka. Maka jangan sampai momen ini terkalahkan dengan trend berburu ala selebgram maupun para sosialita. Allah SWT lebih menyukai kesederhanaan namun tetap maksimal dibandingkan berlebihan untuk gengsi semata.