Pria tusuk suami mantan istri – Ini terjadi di Gang Kenari, Kampung Melayu, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Seorang pria tega melakukan penusukan terhadap suami dari mantan istri lantaran merasa cemburu. Menurut keterangan, kejadiannya adalah saat mantan istri pelaku ini sedang makan dengan suaminya. Kemudian pergi menggunakan motor namun bertemu dengan pelaku ditengah jalan. Kemudian terjadi penusukan tersebut.
Dalam kehidupan, cinta merupakan salah satu fitrah yang diberikan oleh Allah kepada manusia. Namun rasa cinta kepada manusia hendaknya tidak melebihi rasa cinta kepada Allah SWT. Itu sebabnya, banyak terjadi di sekitar kita dimana cinta justru berujung dengan tindakan-tindakan yang tidak manusiawi. Bahkan cinta atau cemburu justru membutakan akal sehat dan hati nurani manusia. Dalam agama islam, tindakan seperti kasus penusukan ini tentu menyimpang dari ajaran agama dan termasuk dosa besar.
Pria Tusuk Suami Mantan Istri Karena Cemburu, Ini Alasan Kita Perlu Landasi Cinta Dengan Iman
Pria tusuk suami mantan istri karena cemburu, ini merupakan salah satu contoh tindakan yang keji. Dan menyimpang dari ajaran agama yang ada. Ini juga termasuk salah satu bukti dimana cinta bisa membutakan manusia hingga kehilangan akal dan nuraninya. Rasa cinta merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah. Perasaan cinta seharusnya menjadi kebahagiaan bagi kita yang sedang mengalami dan merasakannya. Namun jika berlebihan, tentu ini tidak baik dan bahkan akan menjadi bumerang untuk diri kita.
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
Dalam ayat ini dijelaskan bagaimana Allah menjadikan wanita atau apa-apa yang bisa kita cintai. Namun bagaimana pun di sisi Allah lah semuanya akan kembali. Itu sebabnya, dalam cinta kita tidak dianjurkan untuk berlebihan. Apalagi Allah adalah Maha Segalanya, dimana sebagai orang yang beriman maka hanya Allah yang layak untuk paling kita cintai. Lalu mengapa perlunya melandasi cinta dengan iman kepada Allah?
Cinta Yang Sesuai Dengan Ajaran Islam dan Mendapat Ridho Allah
Perlunya melandasi cinta dengan iman kepada Allah tidak lain adalah untuk mendapatkan ridho-Nya. Dan agar cinta yang dijalani adalah yang sesuai dengan syariat agama islam. Di jaman yang sudah maju dan modern saat ini, fenomena pacaran banyak sekali kita temui. Padahal kita tahu bahwa ini bukanlah ajaran islam dan bukan cerminan seorang muslim. Ini salah satunya dikarenakan kurangnya iman kepada Allah sehingga banyak orang terjebak dengan rasa cinta kepada manusia yang berlebihan. Hingga melanggar ajaran agama.
Iman Membentengi Diri, Berikan Cinta Sesuai Porsinya
Iman merupakan benteng diri, agar kita tidak terjerumus pada hal-hal yang menyimpang dari ajaran islam. Dengan memperkuat iman kepada Allah, maka rasa cinta yang kita miliki juga bisa dikontrol. Sehingga diberikan sesuai dengan porsinya, dan tetap fokus untuk mencintai Allah lebih dulu. Kenikmatan, kesenangan bahkan kecintaan di duniawi ini sifatnya sementara. Allah bisa saja mengambil kapan saja, itu sebabnya tidak dianjurkan mencintai berlebihan. Dalam pernikahan pun landasannya haruslah iman kepada Allah, mencintai karena Allah.
Pria tusuk suami mantan istri – yang terjadi karena rasa cemburu adalah salah satu contoh bahwa mencintai berlebihan bisa mendatangkan malapetaka. Cinta berkaitan erat dengan cemburu, jika tidak dilandasi dengan iman maka akan berakhir dengan tindakan-tindakan yang menjerumuskan kita dalam dosa besar. Jadi sobat cahaya islam, mari kita lebih cinta Allah dan menyandarkan segala hal dengan iman hanya kepada Allah SWT.
Catatan Kaki:
(1) – Surat Ali ‘Imran Ayat 14