Hikmah di Balik Musibah – Musibah bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Mungkin, ini adalah cobaan dari Allah untuk hamba-Nya. Di balik cobaan yang terasa berat, ada hikmah besar yang Allah siapkan bagi siapapun yang mampu menghadapinya.
Hikmah di Balik Musibah: Mengingatkan kepada Allah
Banyak manusia lupa kepada Allah karena terlalu sibuk dengan gemerlapnya dunia. Terkadang, butuh sebuah cobaan untuk membuat seseorang kembali ingat kepada kuasa Allah. Jika musibah membuat kita kembali mengingat Allah, hendaknya kita Ridha atas ujian dan cobaan tersebut. Pasalnya, kita harus sering-sering mengingat Allah, sebagaimana ayat Al-Qur’an di bawah ini:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ
“Hai orang-orang yang beriman, ingatlah kepada Allah, ingat sebanyak-banyaknya.” (1)
Setelah mendapat musibah, mungkin kita akan lebih sering beristighfar, berdoa, berdzikir, dan lebih giat beribadah.
Musibah Dapat Menghapus Dosa
Salah satu hikmah dari sebuah cobaan adalah dapat menghapuskan dosa. Cobaan dan ujian bisa berupa apa saja seperti rasa sakit, rasa capek, rasa sedih, hingga kekhawatiran. Dalam hal ini, Rasulullah memberi kabar gembira melalui sabdanya:
مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ وَصَبٍ وَلاَ نَصَبٍ وَلاَ سَقَمٍ وَلاَ حَزَنٍ حَتَّى الْهَمِّ يُهَمُّهُ إِلاَّ كُفِّرَ بِهِ مِنْ سَيِّئَاتِهِ
“Tidaklah seorang mukmin tertimpa musibah berupa rasa sakit, rasa capek, rasa sedih, dan kekhawatiran melainkan diampuni dosa-dosanya.” (2)
Namun, ada juga musibah yang datang akibat dosa-dosa kita. Oleh karena itu, hendaknya kita memperbanyak istighfar saat ujian hidup yang berat datang menghampiri.
Ujian Dapat Mengangkat Derajat di Sisi Allah
Selain itu, musibah juga menjadi salah satu tanda bahwa Allah mencintai hambanya. Itulah kenapa hamba-hamba pilihan seperti para Nabi dan Rasul mendapatkan ujian yang begitu berat. Rasulullah bersabda:
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ
“Sungguh pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka.” (3)
Bahkan, Luqmanul Hakim memberikan nasehat kepada anaknya dengan mengatakan bahwa emas dan perak diuji keampuhannya dengan api sedangkan seorang mukmin diuji dengan ditimpakan musibah.
Pahala Tak Terhingga Bagi Orang yang Sabar
Jika kita mendapatkan musibah, hendaknya kita bersabar. Pasalnya, Allah menjanjikan pahala yang tak terbatas bagi orang yang bersabar. Allah berfirman dalam ayat Al-Qur’an:
اِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Hanya orang-orang yang bersabar-lah yang disempurnakan pahalanya tapa batas.” (4)
Maka, jika musibah datang, jangan buru-buru berprasangka buruk kepada Allah. Allah menyayangi hamba-hamba-Nya yang Ridha terhadap takdir-Nya.
Referensi:
(1) Q.S. Al-Ahzab Ayat 41
(2) Sahih Muslim 2573
(3) Sunan Ibn Majah 4031
(4) Q.S. Az-Zumar Ayat 10