Arti Lauhul Mahfudz – Pemahaman terkait arti Lauhul Mahfudz menjadi bahasan yang sering dikaji oleh para manusia. Tujuannya beragam salah satunya agar lebih serius dan mengoptimalkan semua aktivitas yang dilakukan semasa diberi penghidupan.
Sobat Cahaya Islam, memahami konsep dan arti Lauhul Mahfudz menjadi hal yang penting bagi umat muslim. Jika benar mengimani, maka besar harapannya kedekatan dengan Allah semakin meningkat.
Apa Arti Lauhul Mahfudz?
Untuk memahami arti Lauhul Mahfudz, tentu tidak dipelajari secara otodidak. Diperlukan beberapa pengkajian yang mendalam agar tak sampai salah langkah.
Secara sederhana, Lauhul Mahfudz dimaknai sebagai kitab dimana disitulah tertulis seluruh catatan kejadian yang ada dalam kehidupan termasuk alam semesta ini. Tentu saja, Lauhul Mahfudz ada sebelum adanya penciptaan manusia.
Sebagian besar manusia meyakini bahwa seluruh yang terjadi dalam kehidupannya adalah apa yang tercatat dalam Lauhul Mahfudz atau bisa dianggap sebagai takdir.
Lantas, apakah menjadi seorang pencuri dan pembunuh adalah sebuah takdir? Berarti Allah menakdirkan seseorang itu menjadi suatu yang buruk?
Paradigma diatas merupakan suatu pernyataan yang salah kaprah. Sebab sama halnya dengan berprasangka buruk pada Allah.
Sebagai seorang manusia, tentu harus memiliki pemahaman bahwa apapun yang tertulis dalam Lauhul Mahfudz adalah hak preogratif Allah. Artinya, tidak ada satupun yang mampu mengetahui hal tersebut.
Maka dari itu, justifikasi bahwa Allah menakdirkan seseorang menjadi pencuri maupun pembunuh tentu tidak benar. Sebagai makhluk yang sempurna, manusia telah dibekali akal. Nah, akal tersebut lah yang perlu dioptimalkan untuk membandingkan mana yang baik dan buruk.
Pun manusia dapat menjadikan akal tersebut agar bisa memahami segala ranah aktivitas yang bisa dipertanggungjawabkan dan tidak perlu.
Hal yang tidak dipertanggungjawabkan misalnya,manusia tak perlu risau darimana dan bagaimana dilahirkan.
Sebaliknya, hal yang dapat dipertanggungjawabkan yakni bagaimana manusia dapat menjalani kehidupan untuk menjadi sosok muslim yang kaaffaah. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 208 yakni :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ كَاۤفَّةً ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.
Tips Optimis Meraih Kebaikan dalam Hidup
Daripada manusia overthinking dengan takdir, alangkah baiknya bila mencoba untuk meningkatkan kualitas hidup dan meraih kebaikan. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan diantaranya yakni :
1. Memiliki Niat untuk Hidup Berkah
Hal pertama yang bisa dilakukan yakni dengan memiliki niat untuk senantiasa mengambil keberkahan dalam hidup. Berkah berarti mensandarkan segala sesuatu pada bagaimana syariah Islam menghukuminya.
Hal ini merupakan bentuk dari konsekuensi manusia sebagai hamba yang perannya beribadah. Cukup relevan dengan salah satu firman Allah Ta’ala yakni di surat Adz Dzariyat ayat 56 yakni :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Artinya : Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.
2. Menjadi Produktif dan Berkontribusi Bagi Umat
Hal selanjutnya yakni menjadikan diri tetap senantiasa produktif dan berkontribusi bagi umat lainnya. Sebisa mungkin mendedikasikan diri untuk menjadi manusia yang bermanfaat dimanapun berada.
Hal ini sekaligus menjadi sebuah penegasan bahwa memang umat Islam adalah umat yang terbaik. Tentu ini sebagaimana yang tertulis dalam firman Allah Ta’ala surat Ali Imran ayat 110 yakni :
كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ
Artinya : Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.
Nah Sobat Cahaya Islam, demikianlah ulasan yang berkaitan dengan arti Lauhul Mahfudzdan beberapa tips bagi sobat untuk menjalani hidup dengan penuh kebaikan. Semoga ulasannya bermanfaat.