Pandangan agama – baru-baru ini menjadi berita viral. Setelah wabah corona yang meresahkan masyarakat, disusul dengan berita terkait dengan erupsi gunung merapi. Disebutkan bahwa adanya penampakan menyerupai semar pada awan erupsi merapi tersebut. Berita heboh ini disertai dengan foto-foto yang tersebar dimedia sosial. Dimana digambarkan cukup jelas bahwa awan tersebut nampak seperti semar. Diikuti juga dengan beberapa penjelasan lain mengenai hal ini yang dikatakan sebagai sebuah pertanda. Lalu bagaimana menurut islam untuk tanggapi berita heboh ini?
Erupsi gunung merapi ini juga sempat viral diberitakan ditengah berita corona yang terus update. Apalagi setelah beredar foto awan erupsi merapi yang menyerupai Semar yang tidak lain adalah toko wewayangan Jawa. Penampakkan ini kemudian diikuti dengan penjelasan mengenai pertanda akan berakhirnya bencana di negara ini. Hingga diyakini bahwa ini merupakan salah satu tanda wabah virus corona akan segera selesai. Namun menanggapi hal ini, sebagai umat muslim juga harus mengkaji sesuai dengan syariat dan pandangan secara islam.
Awan Erupsi Merapi Menyerupai Semar Sebagai Pertanda Berakhirnya Bencana, Begini Pandangan Agama
Dalam pandangan islam, Allah SWT merupakan satu-satunya Zat yang juga menjadi satu-satunya tempat untuk kita bersandar. Sehingga apapun yang terjadi, maka meminta pertolongan tetaplah pada Allah. Pada kasus adanya berita viral mengenai penampakan yang menyerupai semar, dan ini dianggap sebagai salah satu pertanda. Tentu harus dikaji juga menurut syariat islam yang berlaku. Jangan sampai mempercayai hal dan meyakini suatu hal lebih daripada keyakinan kita pada Allah.
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. “Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.(!)
Ayat diatas dengan jelas menyebutkan larangan mengenai mempersekutukan Allah. Itu berarti meyakini sesuatu melebihan keyakinan pada Allah SWT juga hal yang tidak dianjurkan. Sebagai seorang muslim yang taat, alangkah lebih baik jika tetap berusaha namun juga menyandarkan segala urusan pada Allah. Sehingga terkait dengan pemberitaan mengenai penampakan dan pertanda akan berakhirnya bencana. Ini tidak ada salahnya hal ini menjadi satu doa dan pengharapan baik kita. Namun bukan berarti menjadikan hal ini sebagai dasar untuk meyakini suatu hal yang tidak lain adalah ketentuan Allah.
قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ ۚ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ
Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah”, dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan.(2)
Dalam ayat ini, dijelaskan bahwa tidak ada seorangpun yang mengetahui perkara yang ghaib kecuali Allah. Dengan kata lain, seluruh perkara didunia ini adalah rahasia Allah. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim juga tidak dianjurkan mempercayai hal yang bahkan kita tidak mengetahui pasti kebenarannya. Seperti juga terkait penampakan semar yang diyakini sebagai pertanda akan berakhirnya bencana virus corona ini.
Pandangan agama – mengenai pemberitaan tentang awan erupsi dan penampakannya ini cukuplah menjadi doa baik untuk kita. Semoga bencana yang ada lekas berakhir. Namun mempercayai hal ini lebih daripada ketaatan kita pada Allah tentu melanggar syariat yang ada. Apalagi sebagai umat muslim, menyikapi berita viral ini harus dengan lebih bijak.
Catatan Kaki:
(1) – Surat Az-Zumar Ayat 65
(2) – Surat An-Naml Ayat 65