Mudik – Saat ramadan sudah mulai berakhir, banyak masyarakat Indonesia yang melakukan tradisi mudik. Mudik merupakan tradisi pulang kampung untuk bertemu dengan orang tua dan sanak sodara yang ada di kampung halaman. Orang yang mudik biasanya adalah mereka yang tinggal jauh dari kampung halaman karena urusan pekerjaan, ikatan pernikahan dan lain sebagainya.
Mudik menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh setiap orang karena biasanya masa untuk melepas rindu dengan keluarga dikampung halaman dalam waktu yang lebih lama hanya pada saat libur lebaran. Namun bagaimana dengan mudik disaat pandemi seperti ini? Apakah mudik bisa sama seperti biasanya?
“Jika kalian mendengar wabah melanda suatu negeri. Maka, jangan kalian memasukinya. Dan jika kalian berada didaerah itu janganlah kalian keluar untuk lari darinya.” (HR. Muslim no. 2219)
Sobat cahaya Islam tentu saja merasa sangat kesepian dan rindu dengan keluarga apabila lama tidak bertemu. Melakukan kegiatan pulang kampung saat pandemi seperti sekarang ini sebaiknya mempertimbangkan dampak yang bisa terjadi. Berikut ini adalah dampak serius ketika mudik ke kampung halaman saat masa pandemi Covid-19:
-
Nekat Mudik, Resiko tertular virus lebih besar
Melakukan mudik disaat masa pandemi memiliki resiko yang sangat besar. Ketika kita melakukan eprjalanan ke kampung halaman tentu kita akan menggunakan transportasi dan banyak berinteraksi dengan orang lain. Dengan begitu kita memiliki resiko tertular virus corona lebih besar.
Saat musim pandemi, kita dilarang untuk mendatangi tempat-tempat yan sudah terpapar virus apalagi virus ini sangat mudha menular dan memiliki masa hidup yang lama ketika menempel dibenda-benda. Akan lebih baik kita tidak melakukan mudih agar tidak terpapar virus yang sangat berbahaya ini.
-
Harus melalui penjagaan yang ketat
Mudik disaat virus corona juga akan merepotan karena kita harus melalui penjagaan yang ketat. Banyak polisi dan TNI yang bekerja menjaga jalur lalu lintas dan pintu masuk ke berbagai wilayah. Selain itu dikampung halaman kemungkinan juga diberlakukan lockdown swasta sehingga orang lain tidak boleh masuk agar virus tidak semakin menyebar.
-
Harus melakukan pemeriksaan di unit kesehatan
Setelah sampai dikampung halaman, kita wajib memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan untuk memastikan kita tidak terpapar virus. Apabila ternyata positif corona maka mudik yang kita lakukan akan sia-sia karena tidak dipebolehkan untuk bertemu dengan siapapun termasuk keluarga yang sudah sangat dirindukan.
-
Melakukan karantina setelah sampai kampung halaman
Banyak wilayah yang sudah menyediakan tempat karantina bagi orang yang baru saja pulang kampung atu mudik. Karantina dilakukan selama minimal 14 hari setelah bepergian. Namun jika kita hanya memiliki waktu libur sebentar tentu waktu liburan hanya akan dapat dihabiskan di tempat karantina. Sehingga kesempatan berkumpul dengan keluarga tetap tidak ada.
-
Beresiko menularkan virus corona ke anggota keluarga
Jika kita memaksakan mudik saat pandemi, kita bukan hanya membahayakan diri sendiri malinkan juga orang lain terutama anggota keluarga dikampung halaman. Bisa dibayangkan jika kita membawa virus corona dan kemudian orang tua kita terpapar virus tersebut. Betapa hal ini justru akan menambah masalah baru dan memperparah kondisi negara Indonesia yang sudah terpuruk karena pandemi ini.
-
Virus corona semakin meluas dan semakin sulit ditangani
Ketika penyebaran dan penularan virus semakin masif, tentu saja dokter akan semakin kewalahan dan banyak korban yang meninggal. Selain itu, jika virus semakin menyebar dan meluar, penanganannya juga akan semakin sulit sehingga kita tidak tahu sampai kapan virus ini akan segera berakhir.
Sobat cahaya Islam, sebagai orang yang beriman kepada Allah kita harus cerdas dan juga tanggap. Jangan hanya karena keegoisan kita akhirnya kita merugikan banyak orang. Semoga Allah segera turunkan pertolongannya kepada negara kita ini. Aamiin Ya Rabbal Alamin.