Ferdian Paleka Pelaku Prank – Prank merupakan salah satu tema konten yang sempat viral dan ramai di kalangan masyarakat. Banyak youtuber yang menggunakan tema prank ini demi untuk membuat konten yang menarik. Mulai prank untuk lucu-lucuan hingga prank yang akhirnya menimbulkan kemarahan dari masyarakat. Seperti yang dilakukan oleh Ferdian Paleka dan kawan-kawannya. Dimana mereka membuat prank memberikan bantuan sembako yang ternyata isinya adalah batu dan sampah untuk waria.
Prank yang dilakukan di Jalan Ibrahim Adjie, Kota Bandung ini kemudian direkam dan diunggah ke media sosial seperti Youtube. Bukannya mendapatkan komentar baik, namun justru banyak kecaman dari masyarakat. Hal ini dikarenakan prank memberikan bantuan berupa dus makanan yang berisikan sampah dan dianggap bukan perbuatan yang baik. Apalagi bisa dijadikan konten lucu-lucuan. Bayangkan saja bagaimana perasaan para korban prank yang benar-benar menganggap ini adalah bantuan untuk mereka. Lalu bagaimana prank menurut islam?
Ferdian Paleka Pelaku Prank Ditangkap, Begini Pandangan Islam Mengenai Prank
Ferdian Paleka pelaku prank ditangkap oleh kepolisian Jabar pada hari Jumat, 8 Mei 2020 di Jalan Tol Tangerang-Merak. Penangkapan Ferdian ini merupakan akhir dari pengejaran kepolisian yang sebelumnya tidak kunjung menemukan pelaku prank ini karena diduga kabur. Ferdian adalah pembuat konten prank dengan menjadikan waria sebagai targetnya. Karena konten prank yang sudah kelewatan dan terkesan menghina dan menipu para target prank. Maka Ferdian dan kawan-kawan dianggap menyalahi aturan yang ada.
Dalam agama islam, berbohong dalam bercanda saja ini tidak dianjurkan. Hal ini dianggap sebagai perbuatan yang tercela. Apalagi melakukan prank yang tidak lain juga termasuk candaan sekaligus mengandung hinaan didalamnya. Memberikan bantuan dus yang isinya ternyata adalah batu dan sampah tentu merupakan hinaan dan juga sama halnya dengan menipu. Berdosakah melakukan perbuatan prank? Jawabannya tentu adalah berdosa. Karena imbasnya menyakiti orang lain, membuat orang lain tersinggung dan banyak mudharat lainnya.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
Perbuatan Prank Memberikan Lebih Banyak Mudharat Daripada Manfaat
Perbuatan yang baik adalah perbuatan yang memberikan banyak manfaat sekaligus pahala bagi kita. Namun jika perbuatan lebih banyak mudharat dibandingkan maslahatnya, maka ini sudah pasti bukan perbuatan yang baik. Sama halnya dengan prank. Perbuatan melakukan prank terhadap orang lain ini termasuk dalam sikap menghina dan bahkan hingga menipu. Bagaimana bisa?
Sobat cahaya islam, ketika kita tidak benar-benar serius terhadap perbuatan kita apalagi memberikan bantuan sebagai bahan candaan. Tentu ini merupakan hinaan, terlebih untuk orang-orang yang sebenarnya betul-betul membutuhkan. Ini juga bisa dianggap menipu karena memberikan dus bantuan yang ternyata isinya tidak seperti yang diharapkan. Jadi, prank menurut islam adalah perbuatan tercela dan tentu dilarang.
Ferdian Paleka Pelaku Prank – Bercanda boleh saja namun juga dengan batasan-batasan wajar. Jangan sampai berbuat sesuatu yang selain merugikan bagi orang lain, namun juga diri sendiri.
Catatan Kaki:
(1) – Surat Al-Hujurat Ayat 11
