Mengagungkan Allah dan Rasul untuk Jadi Mukmin Sejati

0
369
Mengagungkan-Allah-dan-Rasul

Mengagungkan Allah dan Rasul – Dalam agama Islam, ada banyak ibadah seperti shalat, puasa, haji, dll. Sebenarnya, semua jenis ibadah tersebut intinya adalah bentuk pengagungan terhadap Allah dan Rasul-Nya. Sayangnya, tidak semua umat muslim sudah bisa mengagungkan Tuhan dan Rasul-Nya. Banyak di antara mereka yang justru menyepelekan perintah-Nya dan dengan santainya melanggar larangan-Nya tanpa merasa bersalah.

Mengagungkan Allah dan Rasul Tanda Taqwa

Kenapa umat Islam harus mengagungkan Allah sebagai Tuhan dan Nabi Muhammad sebagai Rasul-Nya? Dalam Al-Qur’an, Allah menyebutkan:

وَمَنْ يُّعَظِّمْ شَعَاۤىِٕرَ اللّٰهِ فَاِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوْبِ

“Barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, sesungguhnya hal itu timbul dari ketakwaan hati.” (1)

Jadi, mengagungkan Allah bukan berarti menganggap wujud Allah besar. Akan tetapi, mengagungkan Allah adalah mengagungkan syiar-syiar-Nya. Tentu saja, caranya adalah dengan melaksanakan pertintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya dengan hati yang Ridha.

Keridhaan dalam bertakwa sangat penting. Jika kita melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya dengan terpaksa, maka akan terasa berat dan terbebani. Sebaliknya, hati yang Ridha akan membuat kita merasa nyaman dengan ketakwaan kita.

Mengagungkan Rasulullah dengan Mencintainya Sepenuh Hati

Bagi umat Islam, Nabi Muhammad adalah Nabi yang agung. Jadi, sudah semestinya kita mengagungkan beliau, asal jangan berlebihan hingga mengkultuskannya. Dalam hal ini, kita harus mencintai Rasulullah dan mengikuti sunnah-sunnahnya. Ada sebuah hadits dari Anas bin Malik yang berbunyi:

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَوَالِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ

“Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga ia lebih mencintai aku dibanding mencintai anaknya, orangtuanya, dan semua manusia.” (2)

Oleh sebab itu, boleh saja kita mengidolakan seorang tokoh. Namun, Rasulullah tetap harus menjadi manusia idola kita. Dalam hidup ini, boleh saja kita mencintai seseorang. Tapi, Nabi Muhammad harus tetap menjadi manusia yang paling kita cintai.

Pengagungan Terhadap Allah dan Rasul

Benar bahwa ajaran agama Islam begitu kompleks. Bahkan, ajaran Islam mencakup segala bidang, mulai dari Aqidah, hukum, hingga pergaulan dengan orang lain. Rujukan utama ajaran Islam adalah Al-Qur’an yang terdiri dari 30 juz dan hadits-hadits yang terhimpun dalam kitab-kitab karya para ulama.

Meski begitu, jika kita mencermatinya lebih jauh, semuanya menuju pada tujuan yang sama, yakni mengagungkan Allah dan Rasul-Nya. Dalam kitab Nashaihul ‘Ibad, Imam Nawawi Banten menuturkan bahwa semua perintah Allah kembali pada 2 hal, yaitu mengagungkan Allah dan kasih sayang terhadap sesama makhluk.

Kesimpulannya, seseorang dikatakan bertakwa jika sudah melakukan 2 hal tersebut. Lebih jauh lagi, pengagungan terhadap Allah dan Rasul-Nya akan mengantarkan kita pada kebahagiaan yang hakiki. Jangan lupa juga bahwa kebinasaan orang-orang kafir dan musyrik terjadi karena mereka tidak mau mengagungkan Allah dan Rasul-Nya.


Referensi:

(1) Q.S. Al-Hajj Ayat 32

(2) Sunan Ibn Majah 67

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY