Membangun Keluarga Yang Sakinah Menurut Islam

0
6473
membangun keluarga yang sakinah menurut islam

Keluarga Sakinah – Keluarga adalah elemen yang paling penting dalam kehidupan manusia. Peran keluarga sangat besar untuk membangun generasi penerus yang lebih baik, terutama pada zaman yang serba sulit sebagaimana sekarang ini. Keluarga mendapatkan porsi pembahasan yang cukup lengkap karena membangun keluarga yang sakinah menurut islam akan menyempurnakan agama kita. Berikut ini kajian islam mengenai keluarga sakinah.

Membangun Keluarga Yang Sakinah Menurut Islam

Hal ini sebagaimana yang tercantum dalam sabda Rasulullah SAW, yakni “Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya” (HR al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman). Namun, tentu saja, untuk mendapatkan keluarga sakinah yang hidup dalam bingkai kebahagiaan, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelumnya. Berikut kita akan membahas beberapa hal yang terkait dengan penjelasan mengenai membangun keluarga yang sakinah sebagaimana di ajarkan oleh Islam.

Berpegang pada Al Qur’an dan Sunah

Salah satu tips yang sangat penting dalam kajian islam untuk membangun keluarga kecil yang sakinah dalam balutan Islam adalah dengan berpegang teguh pada Al Qur’an dan sunah. Hal ini sangat penting karena kedua pustaka tersebut adalah pedoman wajib bagi umat Islam dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari.

Dengan menggunakan Al Qur’an dan sunah sebagai pedoman, maka kehidupan berkeluarga akan semakin dekat dan sesuai dengan agama sehingga mendapatkan banyak berkah. Al Qur’an dan sunah mengandung hukum yang lengkap dan merupakan pedoman dasar yang universal.

Ingat tujuan keluarga

Hal penting kedua dalam kajian islam untuk membangun keluarga yang sakinah adalah menyadari apa tujuan keluarga sebenarnya. Banyak keluarga yang hidup tanpa arah tujuan yang jelas sehingga tidak ada kebahagiaan yang hakiki dalam keluarga tersebut. Hal inilah yang biasanya menjadi sebab dari masalah harmonisasi yang terjadi dalam keluarga.

Dalam hal ini, Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa berorientasi pada tujuan awal keluarga. Tujuan awal keluarga adalah membangun kebahagiaan di akhirat. Dengan adanya konsep tujuan awal ini, apa yang akan dilakukan oleh sebuah keluarga tentu tidak akan jauh dari urusan akhirat dan inilah salah satu dakwah Islam.

Tumbuhkan cinta karena Allah

Cinta adalah hal yang sangat penting dalam keluarga dengan karenanya lah hubungan keluarga akan lebih harmonis dan berjalan bagaimana semestinya. Dalam hal ini, untuk membina sebuah keluarga yang sakinah, maka penting bagi setiap bagian keluarga untuk berusaha menumbuhkan cinta karena Allah SWT.

Kenapa harus cinta karena Allah SWT? Hal ini patut dipahami dengan baik. Cinta karena Allah SWT akan menjadi sebuah senjata yang ampuh untuk mencintai dan menerima pasangan dengan apa adanya dan bisa memahami kelemahan serta kekurangan pasangan masing-masing. Dengan bertambah usia pernikahan, tentu akan timbul kebahagiaan yang lebih dengan terus memupuk cinta pada Allah SWT.

Ikhtiar tanpa henti

Kebahagiaan dalam keluarga bukanlah sesuatu yang dapat dicapai dengan mudah dan waktu yang singkat. Dibutuhkan waktu dan usaha yang terus menerus untuk dapat mewujudkannya. Dalam hal ini, bagi mereka yang ingin mendapatkan keluarga yang sakinah dan berbahagia, maka konsep ikhtiar tanpa henti harus senantiasa dilakukan.

Lakukan ikhtiar dengan tepat untuk mewujudkan sebuah keluarga yang sakinah yang menjadi idaman bagi setiap insan. Ikhtiar juga harus dilakukan dengan baik, seperti dengan saling melayani, melindungi dan juga saling menyenangkan keluarga.

Beragam langkah tersebut harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan ketelatenan karena dalam keluarga, terjadinya aral melintang adalah hal yang wajar terjadi. Dengan kesadaran tersebut, akan terbangun sebuah keluarga Islami yang sakinah.

Selain itu, perlu juga pemahaman ilmu agama yang jelas mengenai keluarga agar tujuan memiliki keluarga yang sakinah dapat tercapai dengan segera.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY