Memahami dan mengelola emosi – Emosi adalah sesuatu yang perlu kita kendalikan. Banyak orang yang merugi hanya karena menuruti emosi dan melampiaskannya dengan cara yang tidak baik. Tentu saja, ini menjadi perhatian bagi kita bahwasanya meski setiap orang memiliki emosi. Namun kita juga harus tahu bagaimana cara untuk mengolanya dengan baik.
Dalam batin kita sendiri, kita akan melewati labirin emosi yang seringkali rumit. Dalam kehidupan yang mana kita menghadapi berbagai ujian, ini dapat memicu reaksi emosional. Hanya saja, sebagai seorang muslim yang berpedoman dengan ajaran islam maka kita perlu mengetahui bagaimana islam mengajarkan untuk menahan amarah atau emosi.
Memahami dan Mengelola Emosi Dalam Islam, Begini Penjelasannya
Dalam Islam, emosi dianggap sebagai bagian alami dari manusia yang perlu dipahami dan dikelola dengan bijak. Al-Quran dan hadist memberikan pedoman tentang bagaimana bersikap terhadap emosi, baik itu sukacita, kecemasan, kemarahan, atau kesedihan. Rasulullah SAW, sebagai teladan utama, menunjukkan bagaimana beliau mengelola emosinya dalam berbagai situasi.
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Ayat ini menjelaskan tentang bagaimana Allah memerintahkan kaum muslimin untuk bisa menahan amarah. Itu artinya, kaum muslimin seharusnya dapat mengelola amarah atau emosi dengan sebijak mungkin. Allah bahkan tidak menyukai golongan orang yang pemarah, tidak sabar, bahkan jika itu menyebabkan perbuatan keji yang dipicu oleh emosi. Naudzubillah.
Lalu bagaimana mengelola emosi menurut pandangan dalam islam?
Sabar dan Syukur sebagai Kunci Mengelola Emosi
Salah satu ajaran Islam tentang pengelolaan emosi adalah konsep sabar dan syukur. Sabar bukanlah hanya menahan diri dalam kesulitan, tetapi juga menjaga hati tetap tenang dan penuh keikhlasan. Dalam setiap ujian, sabar menjadi pelajaran berharga yang memperkuat hubungan antara kita dengan Allah.
Di sisi lain, rasa syukur mengajarkan kita untuk menghargai nikmat-nikmat yang telah diberikan oleh Allah. Dengan bersyukur, hati menjadi lega dan terhindar dari rasa tidak puas yang dapat memicu emosi.
Doa
Dalam ajaran islam, kita diajarkan untuk senantiasa berdoa kepada Allah SWT. Namun tahukah sobat CahayaIslam, bahwasanya berdoa juga dapat menjadi salah satu cara untuk menenangkan diri dan mengendalikan emosi? Dengan berdoa, segala sesuatu dapat kita ungkapkan dengan cara yang positif.
Pergaulan atau Hubungan Sosial
Pemahaman dan pengelolaan emosi juga dapat dipicu oleh lingkup pergaulan atau hubungan sosial kita dengan sesama. Dalam islam sendiri, kita diajarkan untuk bersikap bijak dan penuh kasih sayang terhadap sesama. Dengan memahami emosi diri sekaligus bergaul dengan orang yang memberikan pengaruh positif, maka ini dapat membantu kita dalam mengendalikan emosi.
Memahami dan mengelola emosi – Dalam hidup, kita akan menghadapi berbagai permasalahan, ujian ataupun cobaan. Sehingga memahami dan mengelola emosi adalah langkah awal untuk menciptakan kehidupan yang tenang dan tenteram. Islam sendiri mengajarkan kita untuk menahan diri dari emosi, mengajarkan sabar, dan bersyukur. Dengan memegang teguh nilai-nilai islam, kita dapat menjadi pribadi yang sesuai dengan syariat.
Catatan Kaki:
(1) – Surat Ali ‘Imran Ayat 134