Film Bajirao Mastani, Film Dengan Kisah Cinta Beda Agama

0
2373
Film Bajirao Mastani

Film Bajirao mastani – Bajirao mastani merupakan film yang terinspirasi dari kisah nyata yaitu pada abad ke-17 tentang cinta segitiga. Sebuah film yang mengangkat kisah cinta dari 2 pandangan agama yang berbeda.

Film dari negara India ini telah dirilis dari tahun 2015 yang lalu beberapa hari yang lalu tayang perdana di layar kaca TV swasta Indonesia. Bajirao tokoh utama dalam film ini merupakan raja dari sebuah kerajaan Maratha. Sedangkan tokoh utama yang kedua yaitu Mastani seorang perempuan dari kerajaan Rajpun.

Sobat Cahaya Islam, awal pertemuan Bajirao dan Mastani berawal ketika Mastani menyelundup masuk kedalam tenda Bajirao dan meminta pertolongan kepadanya untuk membantu kerajaan ayah Mastani yang sedang berperang melawan kerajaan Mughal. Sebab kerajaan Maratha memiliki kasus yang sama dengan Rajpun akhirnya Bajirao menyanggupi permintaan Mastani tersebut.

Namun nahas ketika melawan kerajaan Mughal, Bajirao hampir terbunuh, namun berhasil ditolong oleh Mastani. Atas kejadian tersebut maka Bajirao memberikan hadiah berupa belati kepada Mastani. Tanpa sepengetahuan Bajirao, didalam tradisi Rajpun belati merupakan sebuah tanda cinta dan pernikahan. Dari situlah mulai tumbuhnya benih cinta Mastani untuk Bajirao, serta menganggap Bajirao adalah calon suami dari Mastani.

Sinopsis dan Pemain Dari Film Bajirao Mastani

Sobat Cahaya Islam, film Bajirao Mastani ini dibintangi oleh beberapa artis papan atas India. Ranveer Singh sebagai Bajirao, Deepika Padukone sebagai Mastani dan Priyanka Chopra sebagai Kashiba.

Kashiba merupakan sosok istri dari pertama dari Bajirao, Kashiba tidak menaruh curiga ketika mengetahui kedatangan Mastani ke kerajaan Maratha. Sebab awalnya Mastani diterima hanya sebagai penari di kerajaan tersebut.

Seiring berjalannya waktu Bajirao juga menaruh hati untuk Mastani. Akhirnya Bajirao menikahi Mastani tanpa sepengetahuan keluarga besar kerajaan Maratha. Namun pernikahan itupun tercium oleh pihak keluarga kerajaan tanpa terkecuali Kashiba.

Bajirao dilema dan terjebak dalam 2 hati wanita yaitu Kashiba dan Mastani. Pernikahan Bajirao Mastani pun ditentang oleh kerajaan terutama adalah ibu dari Bajirao. Sebab Mastani merupakan perempuan dari agama islam sedangkan Bajirao berlatar belakang Hindu.

Bahkan saat anak Bajirao dan Mastani lahir, tidak diterima dan ditolak untuk diupacarakan oleh para pendeta karena dianggap tidak sah. Sebagai seorang raja Bajirao bertanggung jawab pada keamanan kerajaan, dengan berat hati harus meninggalkan Mastani dan anaknya. Sepeninggal Bajirao, banyak upaya yang dilakukan oleh ibu Bajirao untuk menyingkirkan Mastani. Sebelum akhirnya Mastani beserta anaknya dipenjarakan oleh ibu Bajirao sendiri.

Sebab tidak berkonsentrasi saat peperangan Bajirao terkena sabetan pedang lawan yang menyebabkan Bajirao terluka parah. Disaat kritis Bajirao terus memanggil nama Mastani, dan Kashibai dipanggil untuk merawat sang raja tersebut.

Melihat keadaan suami tercinta kesakitan dan sekarat Kashibai tidak tega dan mengutus prajurit untuk membebaskan Mastani dan membawanya kepada Bajirao. Namun surat dari Kashibai tidak sampai kepada tangan Mastani sebab di cegat oleh adik dari Bajirao yang tidak menyukai Mastani.

Akhirnya Bajirao meninggal dalam keadaan sekarat dan Mastani meninggal didalam penjara, sebagai pesakitan dalam memperjuangkan cinta yang melampaui batasan tradisi dan agama.

Bagaimana Prespektif Islam Terhadap Film Bajirao Mastani Cinta Dengan Beda Agama?

Sobat Cahaya Islam, banyak spekulasi yang muncul terhadap film Bajirao Mastani ini, karena mengangkat kisah cinta beda agama yang berakhir tidak bahagia. Menurut islam menikah dengan beda agama adalah hukumnya dilarang.

Bahkan di Indonesia tidak mengeluarkan surat nikah untuk pernikahan dengan perbedaan agama tersebut. MUI juga menetapkan bahwa tidak boleh menikah dengan 2 agama yang berbeda.

Saat ini terjadi kesimpangsiuran terkait nikah beda agama, banyak kawula muda yang menjalin hubungan dengan seseorang yang jelas berbeda agamanya. Ini sebuah pelajaran untuk kaum muslim bahwa tidak dibenarkan jika menikahi yang bukan sesama muslim. Wanita-wanita muslimah yang sholihah lebih baik daripada wanita kafir sekalipun wanita muslimah tersebut adalah budak. Ini sesuai firman Allah pada surat Al-Baqarah :

وَلَا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكَاتِ حَتَّىٰ يُؤْمِنَّ ۚ وَلَأَمَةٌ مُؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكَةٍ وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ ۗ وَلَا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِينَ حَتَّىٰ يُؤْمِنُوا ۚ وَلَعَبْدٌ مُؤْمِنٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ ۗ أُولَٰئِكَ يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ ۖ وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِإِذْنِهِ ۖ وَيُبَيِّنُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ

Artinya: “Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahi laki-laki musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.” (QS. al-Baqarah: 221)

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY