Perayaan Maulid Nabi, Bukan Hanya Sekedar Selebrasi

0
1779
Maulid Nabi

Perayaan Maulid Nabi – Beberapa hari ini, umat muslim sangat bersuka cita untuk mempersiapkan datangnya Maulid Nabi. Beberapa daerah malah mengadakan perayaan besar – besaran untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Selain itu, di beberapa desa yang masih tradisional perayaan kelahiran Rasulullah SAW ini dengan cara melakukan arak – arak.

Sobat Cahaya Islam, Maulid Nabi adalah momen untuk senantiasa mengingatkan umat akan kelahiran sosok suri tauladan Nabi Muhammad SAW.

Apa itu Maulid Nabi?

Maulid Nabi adalah momen kelahiran Nabi Muhammad SAW dimana pada saat itu seringkali dijuluki tahun gajah. Kelahiran Nabi Muhammad SAW nyatanya memang banyak ditunggu oleh umat baik itu muslim dan non muslim.

Dalam berbagai literatur, kelahiran Nabi Muhammad SAW digambarkan akan membawa kesejahteraan bagi seluruh umat. Seiring berjalannya waktu, Nabi Muhammad SAW juga akhirnya mnedapat gelar Al – Amin yakni orang yang dapat dipercaya.

Sejatinya, sejak awal kedatangan Nabi Muhammad SAW tidak mengajarkan bahwa harus ada selebrasi untuk kelahiran seseorang. Memasuki hari kelahiran sama saja halnya merenungkan bahwa jatah usia umat telah berkurang.

Maka dari itu, seharusnya mereka lebih berhati – hati lahi dalam beraktivitas agar dalam sisa usianya tak lagi bermaksiat kepada Allah Ta’ala.

Tips Keren Untuk Kontribusi Islam

Sobat Cahaya Islam, mengingat Rasulullah SAW bukan berarti sekedar duduk dan bersholawat saja. Tapi, ternyata butuh banyak hal yang harus umat lakukan.

Misalnya ikut berkontribusi guna menyongsong peradaban dengan cara yang gemilang. Berikut beberapa tips agar umat tetap dapat konsisten untuk berkontribusi pada Islam.

1.    Integrasikan Karya dengan Keimanan

Menjadi seorang ilmuwan di jaman serba kapitalistik tentu tak mudah bukan? Maka dari itu umat sudah seharusnya senantiasa menjaga keimanan dalam diri.

Maulid Nabi

Salah satu cara agar inovasi dan kreasi sang ilmuwan dapat membawakan keberkahan pada umat maka cobalah untuk senantiasa mengintegrasikan karya mereka dengan keimanan dalam diri.

Ada banyak contoh dari kisah ilmuwan masa lampau seperti Avisenna dan Abbas Ibnu Firnas yang mengintegrasikan karyanya dengan landasan Islam. Keduanya memiliki tujuan mulia yakni bermanfaat bagi umat dan Islam.

2.    Jangan Lupa Bersedekah

Selain berprogres untuk menghasilkan karya, maka jangan lupa aktivitas sedekah sebagai bagian dari kewajiban. Selain mendapat keberkahan dari Allah Ta’ala umat juga dapat senantiasa dekat dengan keimanan.

3.    Hindari Sikap Sombong

Sobat Cahaya Islam, salah satu tantangan yang menghambat umat yakni seringkali tak sadar bersikap sombong.

Idealnya, kondisi ini harus umat hindari agar kebaikan ilmu tak pernah menjauh dari si pemilik. Allah Ta’ala adalah yang maha Pemilik Ilmu.

Maulid Nabi

Ia bisa kapan saja mengambil keilmuan dari dalam umat bila nyatanya mereka tak mampu menjaga dan memuliakan ilmu. Termasuk halnya malah bersikap sombong. Hal ini sesuai dengan firman Allah ta’ala yakni :

إِذْ قَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ

Ketika Rabbnya berfirman kepadanya: “Tunduk patuhlah!” Ibrahim menjawab: “Aku tunduk patuh kepada Rabb semesta alam.” (QS. Al Baqarah: 131)

Nah Sobat Cahaya Islam, demikianlah ulasan mengenai perayaan Maulid Nabi. Semoga umat dapat lebih bijak dalam menyikapi peringatan maulid Nabi dengan segenap jiwa raga untuk perbaikan peradaban di masa depan.

Pun, artikel ini dapat menjadi rekomendasi bacaan bagi umat di seluruh dunia. Aamiin Yarobbal ‘Alamiin.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY