Masya Allah! Inilah Ayat Al-Qur’an Yang Begitu Dikagumi Yahudi

0
5471

Al-Qur’an adalah mukjizat Nabi Muhammad, nabi terakhir yang diutus Allah. Setiap ayat dalam Al-Qur’an sungguh indah dan enak didengar. Semua isinya benar dan dapat dibuktikan secara ilmiah. Al-Qur’an juga banyak mengandung pedoman hidup kita sehari-hari. Jadi, seluruh ayat Al-Qur’an itu istimewa. Kita sebagai umat Islam pasti kagum dengan ayat-ayat Nya. Namun, ternyata tidak hanya umat Islam yang kagum pada firman Alloh SWT. Masya Allah! Inilah Ayat Al-Qur’an Yang Begitu Dikagumi Yahudi. Ayat yang manakah itu? Ada apa dengan ayat tersebut? Bagaimana bunyinya dan apa maknanya? berikut kajian islamnya.

Masya Allah! Inilah Ayat Al-Qur’an Yang Begitu Dikagumi Yahudi

Surat Al-Maidah Ayat 3

Thariq bin Syihab berkata kepada Umar bin Khattab bahwa Yahudi mengatakan apabila ada suatu ayat yang sangat dikagumi oleh Yahudi. Bahkan, apabila ayat tersebut turun kepada bangsa Yahudi, maka hari turunnya ayat itu akan dijadikan hari raya bagi mereka. Umar yang kebingungan kemudian bertanya kepada Thariq tentang ayat Qur’an yang dimaksud. Beliau menjawab bahwa ayat yang dimaksud adalah Surat Al-Maidah ayat 3 :

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَأَنْ تَسْتَقْسِمُوا بِالْأَزْلَامِ ۚ ذَٰلِكُمْ فِسْقٌ ۗ الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ ۚ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ ۙ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [1]

Mendengar jawaban tersebut, Umar pun juga ikut takjub. Umar mengatakan bahwa ia ingat bahwa ayat Al-Qur’an tersebut turun kepada Rasulullah pada sebuat Arafah pada hari Jum’at di sore hari.

Kandungan Surat Al-Maidah Ayat 3

Ayat Al-Qur’an tersebut juga sangat istimewa bagi umat Islam. Dahulu, ibadah haji kaum muslimin biasanya bebarengan dengan para kaum musrikin yang melakukan thawaf mengelilingi ka’bah. Tentu saja kaum muslimin merasa terganggu dengan keberadaan kaum musrikin yang memang tidak mau diluruskan kepercayaannya. Mereka masih tetap menyekutukan Allah. Padahal umat Muslim melaksanakan ibadah haji di Mekah beserta Ka’bah bukan karena menyembah Ka’bah, tetapi karena Ka’bah adalah kiblat seluruh umat Muslim. Kejadian tersebut terus terjadi setiap tahun sebelum akhirnya ayat kitab Al-Qur’an ini turun.

Lama-kelamaan, kaum musyrikin yang datang saat kaum Muslimin melaksanakan ibadah haji semakin berkurang dan sedikit. Hingga akhirnya tidak ada sama sekali kaum musyrikin yang datang saat ibadah haji. Saat itulah ayat Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 3 ini diturunkan. Jadi, ayat ini diturunkan sebagai wujud kabar gembira bagi kaum muslimin bahwa mereka sekarang bisa melaksanakan ibadah haji dengan tenang karena sudah tidak bercampur dengan kaum musyrikin lagi. Hingga saat ini, ibadah haji tidak pernah lagi bercampur dengan kaum musyrikin ataupun umat agama lain yang datang ke Mekah.

Kesalahan dalam Penafsiran Surat Al-Maidah Ayat 3

Banyak orang yang salah dalam menafsirkan ayat Al-qur’an surat Al-Maidah ayat 3 ini. Bagi sebagian orang, mereka menganggap bahwa ini merupakan ayat atau wahyu terakhir yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad. Memang setelah ayat itu turun Rasulullah jatuh sakit. Namun faktanya masih banyak ayat yang turuh setelah Al-Maidah ayat 3. Jadi, adalah suatu kesalahan besar jika kita menganggap ayat ini adalah ayat terakhir yang diturunkan kepada Rasulullah.

Akhir dari Tugas Rasulullah Berdakwah

Ayat tersebut menandakan bahwa tugas Rasulullah dalam berdakwah Islam sudah berakhir. Namun bukan berarti wahyu yag turun sudah habis. Maksud dari kata sempurna pada ayat tersebut adalah sempurna secara kewajiban & hukum. Karena setelah ayat itu turun, umat Islam bisa tenang dan khusyuk dalam melaksanakan ibadah haji. Yang pasti, jika Yahudi yang mengingkari Allah saja kagum dengan ayat Al-Qur’an, apalagi kita sebagai umat Islam. Sudah seharusnya kita lebih kagum lagi dengan cara mempelajari dan mengamalkannya.

[1] QS. Al-Maidah (5) ayat 3

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY