Tahukah Kamu Tentang Kandungan Dari Surat Fathir Ayat 32?

0
17112
Mendapatkan bodyguard di akhirat dengan Al Quran

Assalamu’alaikum sahabat Cahaya Islam. Sebagai umat Islam selain shalat kita juga harus bisa membaca al Qur’an sebagai kitab Allah SWT. Al Qur’an merupakan petunjuk dari Allah agar kita dapat menjalankan agama dengan baik dan benar. Tujuannya jelas agar kita tahu apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan apa saja larangan-Nya supaya setiap dari kita dapat terhindar dari api neraka. Oleh sebab itu selain dapat membaca al Qur’an, kita juga harus mengetahui makna serta tafsirnya. Salah satu ayat yang akan kita kupas pada kajian islam kali ini adalah Isi Kandungan Dan Tafsir Al Qur’an Surat Fathir Ayat 32. Tahukah Kamu Tentang Kandungan Dari Surat Fathir Ayat 32?

Tahukah Kamu Tentang Kandungan Dari Surat Fathir Ayat 32?

Arti Dan Tafsir Surat Fathir

ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ

“Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang kami pilih diantara hamba-hamba Kami, lalu diantara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri, dan diantara mereka ada yang pertengahan, dan diantara mereka ada (pul) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.” Didalam ayat tersebut terdapat tiga golongan, ibnu Katsir menafsirkan bahwa tiga golongan tersebut adalah Dzalimun linafsih, Muqtashid dan Sabiqun bilkhairat. Berikut ini tafsir al Qur’an surat fathir ayat 32 lebih lengkapnya :

Dzalimun linafsih

Dalam tafsir dan isi kandungan surat Fathir menurut Ibnu Katsir, Dzalimun linafsi menjadi golongan pertama dalam ayat tersebut. Dimana golongan ini adalah golongan orang yang menganiaya diri sendiri. Maksudnya adalah orang yang lebih banyak kesalahan dibandingkan kebaikannya. Orang-orang golongan tersebut tidak pernah memperhatikan kewajiban yang harus dilakukan sebagai umat muslim, mereka justru lebih banyak melakukan kesalahan. Dengan sengaja mereka meninggalkan shalat, puasa, membaca al Qur’an dan kewajiban lainnya. Golongan kedua dari tafsir al Qur’an surat Fathir ayat 32 ini justru sering melakukan perbuatan haram seperti judi, mabuk dan perbuatan haram lainnya. Orang seperti ini menjadi golongan orang yang menganiaya diri sendiri dengan meninggalkan kewajiban dan melakukan semua larangan. Golongan ini termasuk golongan kiri.

Muqtashid

Didalam tafsir al Qur’an surat fathir ayat 32 tersebut golongan kedua ini adalah golongan pertengahan, yang ditafsirkan sebagai orang yang merasa cukup hanya dengan melakukan kewajiban saja, sehingga meremehkan perbuatan baik lainnya. Perbuatan baik lainnya ini maksudnya adalah sunnah. Jadi mereka hanya melakukan yang wajib tanpa memperhatikan sunnah, orang golongan ini mendirikan shalat, puasa serta membayar zakat. Akan tetapi tidak pernah menjalankan shalat sunnah, puasa sunnah, sadaqah selain zakat ataupun sunnah yang lainnya. Meskipun telah menghindari perbuatan haram, namun mereka masih melakukan perbuatan tercela.

Sabiqun bilkhairat

Golongan ini menjadi golongan tertinggi dalam tafsir al Qur’an surat fathir ayat 32. Mereka tidak berhenti dengan kewajiban saja, akan tetapi juga menambah kebaikan dengan amalan sunnah lainnya. Ketika shalat misalnya, mereka mendirikan shalat wajib diiringi dengan shalat sunnah rawatib dan shalat sunnah lainnya. Puasapun demikian, mereka menjalankan puasa wajib dan menambah dengan puasa sunnah. Disamping itu semua yang haram akan mereka tinggalkan, bahkan perbuatan makruh hingga mubah akan mereka tinggalkan. Seperti dalam surat tadi, golongan ini merupakan golongan orang yang mendapatkan karunia yang amat besar.

Itu dia tafsir al Qur’an surat fathir ayat 32 yang dapat sahabat ketahui. Nah sudah termasuk golongan manakah kalian? semoga kita semua termasuk golongan ketiga ya, bila masih merasa di golongan kedua atau pertama, sebaiknya kita segera berlomba dalam beribadah dan meningkatkan amal kita dengan melaksanakan kewajiban ditambah sunnah.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY