Karakter Seorang Muslim – Menjadi seorang muslim tidak hanya terlihat dari kartu tanda penduduk, tertera agama islam. Tapi kita juga perlu menerapkan karakter seorang muslim. Dengan begitu, orang akan mengenal diri kita sebagai muslim yang taat bukan hanya muslim dalam KTP.
Muslim sejati atau muslim yang taat diibaratkan sebuah pohon yang akarnya menghujam begitu kokoh. Batang, dahan, serta rantingnya begitu kuat, dan daun-daunnya lebat.
Setiap musimnya menghasilkan buah yang manis dan banyak. Begitulah perumapamaan muslim yang taat, dan seorang muslim taat biasanya memiliki karakter muslim yang khas.
Inilah Karakter Seorang Muslim
Karakter seorang muslim terbagi menjadi beberapa bagaian, yang saling berhubungan satu sama lain. Sobat, koneksi antara karakter satu dengan lainnya, menjadikan akar keislaman tertanam dengan kuat nan kokoh dalam jiwa kita. Untuk itu simak daftar karakter yang harus dimiliki seorang muslim.
1. Salimul ‘Aqidah
Salimul ‘Aqidah memiliki arti aqidah yang lurus. Sobat, sebagai seorang muslim yang taat kita perlu memiliki aqidah bersih. Tidak tercampur sedikitpun dengan kesyirikan dan tidak ada keraguan dalam diri terhadap ketetapan dan takdir Allah.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.”(QS. An-Nisa: 48)
2. Sahihul ‘Ibadah
Setelah aqidah yang kuat, muslim yang taat melakukan ibadah dengan benar atau benar-benar giat beribadah. Melaksanakan ibadah tersebut harus sesuai dengan yang telah Rasulullah ajarkan. Untuk ibadah bersifat ritual harus mengikuti apa adanya dari Rasulullah.
Sedangkan ibadah muamalah, Sobat bisa berkreasi dan melakukan inovasi tapi tetap dengan bersandar kepada tuntunan Rasulullah.
“Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk.”(QS. Al-Baqarah: 43)
3. Matinul Khuluq
Memiliki aqidah yang bersih serta kokoh, kemudian ibadah yang giat akan menghasilkan akhlaq yang mulia. Akhlaq ini meliputi keadaan hati, serta perilaku seorang muslim. Keadaan hati seorang muslim itu bening, bahkan dipenuhi dengan sifat-sifat mulia.
4. Qawiyyul Jism
Karakter seorang muslim taat selanjutnya, memiliki fisik yang kuat. Tidak hanya memerhatikan keadaan ruhnya tetapi memerhatikan keadaan jiwanya. Senantiasa menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup yang sehat. Bahkan melakukan latihan untuk meningkatkan stamina dan kebugaran tubuhnya.
5. Mustaqqaful Fikr
Mustaqqaful fikr berarti berwawasan luas. Muslim taat juga memberikan perhatian pada akal pikirannya. Selalu mau belajar dan menambah wawasan serta pengetahuan sebanyak mungkin, sebagai bentuk rasa syukur karena telah diberikan akal pikiran. Tidak hanya memahami ilmu agama, tetapi juga pengetahuan umum sebagai penyeimbang.
6. Mujaahidun Linafsihi
Dalam diri manusia terdapat hawa nafsu. Muslim yang taat sebisa mungkin untuk mengalahkan dan melawan hawa nafsunya. Allah berfirman dalam surah An-Naziat ayat 40-41.
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya, maka sungguh, surgalah tempat tinggal(nya).” (QS. An-Naziat: 40-41)
7. Harisun ‘Ala Waqhti
Berikutnya kita perlu menjaga waktu, yang merupakan jalannya sebuah kehidupan. Untuk itu seorang muslim yang taat tidak akan menyia-nyiakan waktunya begitu saja.
8. Munazhzhamun Fii Syu’
Karakter muslim berikutnya, selalu menjalankan pekerjaan atau urusannya dengan baik tidak asal-asalan. Bahkan memberikan yang terbaik pada setiap urusannya.
9. Qadirun ‘Ala Kasbi
Berikutnya mampu mencari nafkah. Tidak meminta-minta, berusaha sendri untuk menafkahi hidupnya. Karena seorang muslim tahu, tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah.
10. Nafi’un Lighairihi
Sikap atau karakter muslim selanjutnya, mampu memberikan manfaat pada orang lain. Ia akan berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi orang lain, dengan tujuan mengharap ridho Allah.
Mengetaui daftar karakter seorang musliim bisa membuat kita menjadi makhluk lebih baik. Wallahu’alam.