Hari Pendidikan Nasional, Ajang Muhasabah Generasi Muslim

0
917
hari pendidikan nasional

Hari Pendidikan Nasional – Hari Pendidikan Nasional seringkali diperingati, bahkan ditengah pandemi hardiknas adalah momen tak terlupakan. Pun, banyak evaluasi berdatangan di jajaran yang berwenang mengurusi pendidikan, agar kinerja di masa depan lebih baik lagi.

Sobat Cahaya Islam, hari pendidikan nasional sendiri seharusnya juga menjadi ajang muhasabah para generasi muslim. Sudah sejauh mana pendidikan yang ditempuh membentuk kepribadiannya. Serta kontribusi para generasi muslim bagi bangsa.

Apa Keistimewaan dari Hari Pendidikan Nasional?

hari pendidikan nasional

Sejatinya, bagi kaum muslimin semua hari ini memiliki keistimewaan tersendiri jika kondisi keimanan lebih baik dari hari sebelumnya, demikian juga dengan Hari Pendidiman Nasional. Telah banyak fakta yang dijumpa terkait kondisi generasi muslim.

Sebagian berprestasi, sebagian yang lain ironi. Ironinya yakni masih ada generasi yang belum mendapatkan akses pendidikan serta masalah pergaulan bebas yang selalu menjadi musuh bebuyutan jargon generasi emas.

Potret buruk generasi muslim dari sektor pendidikan telah banyak dijumpai di berbagai wilayah negeri. Jika hal ini terjadi pada satu dua wilayah saja, maka bisa dikatakan terdapat human error’ . Namun, ternyata potret buruk ini terjadi secara merata. Sehingga bertambahnya tahun bukan menjadikan generasi semakin membaik, namun malah memperburuk keadaan.

Hal ini seharusnya segera diselesaikan. Sebab, generasi bangsa adalah cerminan sebuah negeri. Akan sangat disayangkan bila negeri yang mayoritasnya terdiri dari kaum muslimin, malah menjadi negeri yang latah dengan arus aplikasi joget, duet nyanyi dan sebagainya.

Di luaran sana, banyak generasi seumuran yang telah menciptakan inovasi baru, sementara negeri tertinggal karena fokusnya teralih. Lantas, bagaimana negeri mendidik generasi agar menjadi output yang gemilang?

Belajar dari Sistem Pendidikan Islam

hari pendidikan nasional

Selain dianggap sebagai sebuah keyakinan dalam hati, ternyata Islam pun juga menjelaskan bagaimana pendidikan dalam Islam dijalankan. Dalam Alquran, memang hal tersebut tidak disebutkan secara mendasar. Namun, banyak dari para ulama’ besar yang akhirnya mengkaji mekanisme pendidikan dalam Islam.

Kajian ini merujuk pada gambaran kehidupan di masa Kekhilafahan Islam. Seperti yang diketahui, ilmuwan besar Islam seperti Ibnu Sina, Abbas Ibnu Firnas, Al Haitsami dan maish banyak yang lainnya hidup dan tinggal di masa kekhilafahan walaupun dalam kepemimpinan yang berbeda.

Landasan pertama dalam pendidikan yakni penguatan aqidah sejak dini. Penguata aqidah ini diperlakukan agar menjadi benteng yang kokoh dan menjaga jiwa para kaum muslimin ketika menghadapi berbagai maslaah. Jika umat muslim memiliki keyakinan yang kuat dalam diri, maka dapat dipastikan bahwa keimanannya tak akan mudah  digoyahkan.

Penguatan aqidah inipun sesuai dengan apa yang sudah difirmankan Allah Ta’ala dalam surat Luqman ayat 13 yakni :

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.

Nah Sobat Cahaya Islam, itulah ulasan sederhana dari hari pendidikan nasional yang dapat menjadi momen memuhasabahi pendidikan bagi generasi muslim. Seharusnya evaluasi tidak hanya melalui hardiknas, evaluasi bisa dilakukan setiap hari agar strategi pendidikan di masa depan lebih baik lagi.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY