Iko Uwais – Aktor kenamaan Indonesia Iko Uwais telah menjalani rumah tangga dengan penyanyi cantik Audi Item. Selama menjalani rumah tangga dari 9 tahun yang lalu Iko Uwais dan Audi tidak pernah diterpa kabar miring perihal rumah tangganya.
Bahkan saat ini mereka telah dikaruniai 2 buah hati. Keharmonisan tersebut masih tetap terjalin hingga saat ini meskipun iko uwais memiliki jadwal syuting yang padat.
Rupanya Iko Uwais memiliki trik sendiri untuk menjaga keutuhan dan keharmonisan rumah tangga bersama audi item.
Sobat Cahaya Islam, Dalam video unggahan platform digital Iko Uwais mengatakan bahwa meskipun dengan jadwal yang sangat padat dirinya tetap harus memiliki waktu dengan keluarganya.
Bahkan saat awal menikah Iko Uwais telah mendapat ijin dari sang istri untuk fokus pada kerjaannya selama weekdays dan di akhir pekan akan menghabiskan waktunya bersama keluarganya. Dirinya dengan terang menjelaskan bahwa tidak mau mengambil pekerjaan ketika di akhir pekan.
Iko Uwais merupakan contoh suami yang harus menjadi panutan. Karena ditengah kesibukannya tetap meluangkan waktu untuk keluarganya. Karena banyak sekali suami yang jika sudah memiliki intensitas kerjaan tinggi, keluarga jadi tidak terurusi dan akhirnya terjadi pertikaian dengan istrinya. Na’udzubillah
Belajar dari Iko Uwais, Bagaimana Harusnya Menjadi Kepala Rumah Tangga yang Baik?


Sobat Cahaya Islam, seorang suami adalah pemimpin bagi istri dan anak-anak nya. Amanah menjadi pemimpin didalam suatu keluarga sebaiknya jangan disepelekan karena akan dipertanggungjawabkan nanti diakhir zaman.
Iko Uwais adalah satu dari sekian banyak suami yang telah berhasil mewujudkan pepatah baiti jannati. Berkaca dari prinsip Iko Uwais yang mengutamakan keluarganya.
Menjadi seorang suami yang baik bagi keluarga ada beberapa kriteria yaitu pada pondasi terlebih dahulu. Seorang pemimpin adalah yang bertaqwa kepada Allah S.W.T
Allah berfirman dalam surat Al-Furqon ayat 74 yang artinya :
“dan orang-orang yang berkata ya rabb kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati (kami) dan jadikanlah kami imam(panutan) bagi orang-orang yang bertaqwa”
Bertaqwa artinya adalah takut, takut akan semua larangan Allah maka dengan pondasi demikian seorang pemimpin akan berkali kali dalam berpikir ketika akan melakukan tindak kejahatan. Dan selalu mempertimbangkan perilakunya.
Selanjutnya adalah selalu mendo’akan kebaikan bagi anak dan istrinya. Kepala rumah tangga yang selalu mendo’akan istri dan anak-anaknya adalah sebaik-baiknya suami. Disela-sela kewajibannya dalam mencari nafkah.
Memberi nafkah bagi keluarganya, dalam hal ini adalah wajib hukumnya seorang suami mencari nafkah dan diberikan kepada keluarganya. Dalam mencari nafkah ini tidak boleh berlebih-lebihan , kurang juga tidak dibenarkan. Yang paling baik adalah mencari nafkah yaitu cukup.
Beberapa nafkah yang harus dipenuhi oleh seorang suami adalah, nafkah lahiriah dan bathiniyah.
Nafkah lahiriah adalah berupa sandang, pangan dan papan yaitu sandang menyukupi pakaiannya dari ujung rambut hingga ujung kuku kaki istri dan anaknya. Pangan yaitu mencukupi semua kebutuhan perut istri dan anaknya. Papan adalah tempat berteduh atau bisa dikatakan rumah untuk istri dan anaknya.
Sobat Cahaya Islam, perlu di garis bawahi semua nafkah yang diberikan oleh suami kepada anak dan istrinya itu tidak boleh berlebihan dan tidak boleh kurang yang artinya adalah harus cukup. Dengan begitu kehidupan rumah tangga akan terasa bahagia dan harmonis.
Definisi Harmonis dalam Kajian Islam


Sobat Cahaya Islam, keluarga harmonis dalam islam adalah yang menanamkan nilai-nilai keislaman dalam keluarganya. Sehingga nilai-nilai tersebut dapat diamalkan oleh setiap anggota keluarga dalam kehidupan bermasyarakat.
Setiap orang pasti menginginkan keluarga yang tentram dan harmonis. Harmonis dalam kacamata islam yaitu adalah keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah.
Sakinah merupakan, keluarga yang memiliki ketentraman dan kenyamanan didalamnya. Tidak ada keributan yang terjadi, suami dan istri akan saling menjaga kepercayaan satu dengan yang lain dan juga saling menghormati. Tidak ada yang merasa paling benar didalam rumah tangga.
Allah berfirman dalam surat Ar-Rum ayat 21 yang artinya “ dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan djadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang brpikir”
Mawaddah merupakan keluarga yang diliputi dengan banyak cinta dan kasih. Keluarga yang memiliki cinta dan kasih menjadi landasan keluarga yang harmonis. Banyak sekali terjadi perceraian akibat tidak adanya cinta dan kasih didalam keluarganya. Cinta dan kasih ini bisa berupa bentuk perhatian.
Warahmah merupakan keluarga yang penuh dengan kasih sayang. Dengan kasih sayang maka seorang suami dan istri akan dengan mudah membentuk keluarga yang harmonis. Dengan kasih sayang ini akan senantiasa membuat pasangan ini saling mencintai. Dan bahkan saat ada selisih paham maka mereka akan selalu ingat bahwa pasangannya adalah orang yang paling mengasihinya. Dan kemarahanpun tidak terjadi.
Sobat Cahaya islam, berdasarkan ulasan Iko Uwais semoga dapat diambil pelajaran. Semoga umat yang sudah berumah tangga selalu diberikan keluarga yang harmonis dan ketenteraman didalamnya.