Hari Kemerdekaan Malaysia – kemerdekaan merupakan sesuatu yang didambakan setiap bangsa di dunia ini. Salah satu negara yang memperoleh kemerdekaan tersebut adalah Malaysia. Pada hari senin kemarin, warga merayakan hari kemerdekaan Malaysia. Akan tetapi, tema yang diambil sungguh sangat berbeda dengan perayaan kemerdekaan yang seharusnya meriah. Temanya adalah Malaysia prihatin. Tema ini diambil dalam rangka pencegahan COVID-19. Lalu, bagaimana makna kemerdekaan dalam islam yang sebenarnya?
Sobat cahaya islam, islam mengajarkan kita untuk merdeka dari segala sesuatu, terutama dalam agama. Hal itu dapat dilihat dari para nabi dan rasul Allah yang diutus ke dunia untuk mengajarkan dan menegakkan tauhid. Di dalam ajaran tauhid tersebut, semua manusia itu sama. Tidak ada perbedaan dalam kedudukan mereka di mata Allah. Oleh karena itu, kita tidak boleh membeda-bedakan seseorang hanya dikarenakan fisiknya saja.
Hari Kemerdekaan Malaysia, Bagaimana Makna Kemerdekaan Dalam Islam?
Kemerdekaan merupakan suatu bentuk hak asasi manusia yang sudah ada sejak lahir. Tidak ada yang bisa merampas kemerdekaan seseorang. Oleh karena itu, setiap bentuk penjajahan yang ingin merampas kemerdekaan seseorang harus dihapuskan. Islam sendiri merupakan agama yang pertama kali melarang adanya perbudakan dan tindakan semena-mena kepada manusia di muka bumi ini. Berikut ini merupakan makna kemerdekaan dalam islam:
-
Kemerdekaan adalah kunci kemuliaan seorang manusia
Kemerdekaan bagi manusia sangat penting sekali. Dengan adanya kemerdekaan, manusia dapat bebas berbicara, berpikir, berpendapat, serta memilih apa yang dia inginkan dalam hidupnya. Tanpa adanya kemerdekaan, manusia hanyalah sebuah robot yang dikendalikan oleh manusia lainnya.
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلَالَةُ ۚ فَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul) (An-Nahl: 36).
Hal ini pernah terjadi pada zaman nabi dimana ketika itu perbudakkan masih marak sekali. Ketika itu, status sosial masih mempengaruhi tingkat kemuliaan seseorang dalam masyarakat. Sehingga jika seseorang tersebut memiliki status sosialnya rendah, bisa dipastikan akan menjadi budak dari yang memiliki status sosialnya lebih tinggi.
-
Kemerdekaan yang bertanggungjawab
Kemerdekaan yang diakui dalam agama islam adalah kemerdekaan yang bisa dipertanggungjawabkan oleh seseorang yang memiliki kemerdekaan tersebut. Lain halnya dengan kemerdekaan yang diterapkan dalam dunia barat seperti kebebasan seks. Dalam kamus mereka, kemerdekaan merupakan suatu kebebasan yang dapat dinikmati sebebas-bebasnya asalkan tidak mengganggu kebebasan milik orang lain.
-
Saling menghargai dan menghormati walaupun memiliki perbedaan
Dalam agama islam, saling toleransi sangat dianjurkan. Hal itu dikarenakan setiap orang memiliki kebebasan dalam memilih apa yang menurutnya itu baik bagi dirinya. Salah satunya dalam hal beragama, kita tidak boleh menyakiti seseorang hanya dikarenakan agamanya berbeda dengan kita. Selain itu, kita juga tidak boleh menghina seseorang hanya karena fisiknya semata.
Itulah tiga makna kemerdekaan dalam islam. Tidak perlu merayakan dengan mewah kemerdekaan, karena sejatinya kemerdekaan sudah menjadi milik kita sejak lahir. Semoga kemerdekaan ini dapat kita pertahankan sampai akhir hayat nanti. Seperti harapan para pahlawan kita terdahulu sewaktu masih hidup. Sehingga kemerdekaan ini nantinya dapat kita wariskan kepada anak cucu kita nantinya. Amiinn…