Hadits Arbain Nawawi 10: Menjauhi Barang Haram Agar Ditolong Oleh Allah

0
3184
Hadits Arbain Nawawi 10: Menjauhi Barang Haram Agar Ditolong Oleh Allah

Benar atau Salah sih? – Sobat cahaya islam tentunya tau dong tentang Hadits Arbain Nawawi? kali ini tim cahayaislam akan membahas Hadits Arbain Nawawi nomor 10 yaitu Menjauhi Barang Haram Agar Ditolong Oleh Allah. Selain itu, ada kisah yang tentunya sayang untuk dilewatkan!

Hadits Arbain Nawawi 10: Menjauhi Barang Haram Agar Ditolong Oleh Allah

Seorang pejudi nampak mondar-mandir dengan gelisah tanpa arah berjalan kesana kemari dari loket penukaran chip. Seorang petugas kemudian memanggilnya dengan memberikan beberapa tumpukan chips yang senilai 100 juta untuk digunakan berjudi. Pejudi itu mengambilnya dan bernafas dalam dalam sejenak sembari berkata “Yaa Allah, tolonglah hambamu kali ini agar menang uang banyak ya Allah” – lalu kemudian dia masuk untuk memulai perjudian.

Ada yang janggal nggak disitu? Tentu ada! Seolah tidak tahu malu seorang pejudi tersebut meminta bantuan kepada Allah atas sesuatu hal yang merupakan larangan Allah, yakni dalam konteks tersebut adalah judi.

Inilah banyak yang terjadi di realitas kehidupan kita semua. Banyak orang di luar sana yang berdoa kepada Allah atas suatu hal yang sebenarnya merupakan larangan Allah. Ujung-ujungnya ketika mereka gagal dalam hal tersebut, mereka dengan seenak jidat menghardik dan menyalahkan Allah karena tidak memberi bantuan kepada mereka.

Nah, hal ini berkaitan dengan pembahasan artikel kali ini. Tim Cahayaislam akan membawakan artikel yang membahas tentang hadits arbain nawawi nomor 10. Kutipan haditsnya adalah sebagai berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم “إنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إلَّا طَيِّبًا، وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ تَعَالَى: “يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنْ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا”، وَقَالَ تَعَالَى: “يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ” ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إلَى السَّمَاءِ: يَا رَبِّ! يَا رَبِّ! وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ، وَغُذِّيَ بِالْحَرَامِ، فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ؟

Dari Abi Hurairah RA, Rasulullah ﷺ pernah bersabda bahwa Allah yang maha Agung hanya menerima hal-hal yang baik saja. Dan sungguh Allah telah memerintahkan hambanya yang merupakan orang beriman untuk mengikuti apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah. Allah berfirman kepada Nabi “Wahai utusanku! makanlah hal yang baik (semua hal yang halal dan diperbolehkan oleh agama), dan lakukanlah hal yang terpuji. Dan Allah yang agung telah pula berfirman “Wahai orang beriman, makanlah yang diperbolehkan dan telah kami Allah sediakan untukmu.

Kemudian dia Muhammad ﷺ menyebutkan tentang seorang lelaki yang melakukan perjalanan jauh, tampak compang camping dan berdebu, dan dia menengadahkan tangannya ke langit sembari berkata “Wahai Tuhanku! wahai Tuhanku” sementara makanan yang dia makan adalah haram, minuman yang dia minum haram, dan pakaian yang dia kenakan juga haram, dan dia telah dipenuhi dengan hal-hal yang haram. Lalu bagaimana bisa permintaan (doa) orang tersebut akan di jawab oleh Allah?

Jauhkan hal-hal haram agar Pertolongan dari Allah dekat!

Dari penjelasan hadits arbain nawawi nomor 10 diatas jelas sekali dikatakan pertanyaan retoris tentang orang yang sudah dipenuhi hal haram pada tubuhnya, lalu meminta kepada Allah. Doanya pasti enggan dikabulkan oleh Allah. Orang tersebut haruslah berkaca dan melihat diri sendiri. Sudah pantaskah dia menerima dan mendapatkan bantuan dari Allah bila dia saja masih dipenuhi dengan keharaman!

Jadi dari sini kita bisa mengambil mutiara hikmah dimana, sesungguhnya kita harus selalu introspeksi diri. Cari tahu apakah sebenarnya kita sudah bersih dari segala bentuk kemaksiyatan dan keharaman. Cek lagi jangan-jangan alasan kenapa doa kita tidak kunjung dikabulkan oleh Allah adalah karena hal-hal haram yang melekat di tubuh kita.

Hal ini tentu berlaku pula dalam kasus beramal dengan menggunakan barang haram. Misalnya saja membangun masjid dengan uang hasil korupsi. Amalan itu muspro dan tidak diterima oleh Allah, karena pada dasarnya itu sudah haram dalam asal-usulnya. Nah, dengan menjauhkan sejauh mungkin hal-hal haram dari diri kita, insha Allah jalan untuk mendapatkan pertolongan dari Allah akan semakin terbuka lebar dan dekat. Semoga kita termasuk orang yang selalu ditolong oleh Allah.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY