Gedung Kejaksaan Agung Kebakaran, Ternyata Rasulullah Punya Cara Hindari Kebakaran

0
1044

Gedung Kejaksaan Agung – Dilaporkan terbakar sekitar pukul 19.10 WIB. Tepatnya Sabtu 22Agustus 2020 malam hari. Penyebab kebakaran tersebut belum diketahui secara pasti. Sudah dikerahkan lima mobil pemadam kebakaran untuk mengatasinya.

Sudah dikerahkan pemadam kebakaran, namun hingga tiga jam gedung Kejaksaan Agung yang bertempat di Jalan Sultan Hasanuddin No.1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, api masih menyambar pada sekitar pukul 22.20 WIB.

Musibah kebakaran membumi hanguskan berbagai tempat umum seperti pasar, gedung milik pemerintah. Bisa dikatakan sudah berapa kali terjadi, entah karena korsleting pada aliran listrik, atau ada yang berniat buruk.

Sobat Cahaya Islam, yang jelas musibah semacam kebakaran termasuk pula lebaran hutan. Perlu diantisipasi dengan menjaga segala kemungkinan yang bisa berdampak kebakaran. Ingat sedia payung sebelum hujan.

Bagaimana dengan agama Islam memandang tentang kebakaran yang lebih pokoknya cara menghindari kebakaran bisa terjadi.

Kebakaran Menerjang Gedung Kejaksaan Agung, Cara Rasulullah Menghindari Kebakaran

Rasulullah sebagai panutan umat Islam, memberikan berbagai cara menghindari kebakaran yang dapat kita teladani seperti pada contoh di bawah ini.

  1. Berdoa

Melalui berdoa kepada Allah SWT, maka tentu Allah SWT bisa berkehendak dengan cara mewujudkan semua hajat hamba-hamba-Nya atau menahan segala musibah untuk tidak dilimpahkan.

Berikut doa yang diajarkan rasulullah sebagai penangkal berbagai musibah termasuk kebakaran.

عَنْ أَبِي الْأَسْوَدِ السُّلَمِيِّ هَكَذَا قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَدْمِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْغَرَقِ وَالْحَرِيقِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرًا وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ لَدِيغًا

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari tertimpa reruntuhan. Aku berlindung kepada-Mu dari jatuh dari tempat yang tinggi. Aku berlindung kepada-Mu dari tenggelam dan kebakaran. Aku berlindung kepada-Mu dari bujuk rayu setan ketika (menjelang) kematian (sakaratul maut). Aku berlindung kepada-Mu dari mati di jalan-Mu dalam keadaan melarikan diri. Aku berlindung kepada-Mu dari mati karena sengatan binatang.” (Imam al-Nasa’i, Sunan al-Nasâ’i bi Syarh al-Hâfidz Jalâl al-Din al-Suyûthî wa Hasyiah al-Imâm al-Sindi, Beirut: Dar al-Ma’rifah, tt, juz 8, h. 678)

Hadis di atas merupakan doa meminta perlindungan dari berbagai musibah, bujuk rayu setan hingga berlindung dari kematian yang tidak diinginkan.

Selain doa yang terkandung dalam hadis tersebut, ada doa harian nabi yang bisa menghindari kebakaran. Dikisahkan pada suatu hari Abu Darda diberitahu bahwa rumahnya terbakar, namun beliau tidak percaya.

Kenyataannya memang rumahnya tidak terbakar, sedangkan rumah-rumah di sekitarnya telah hangus terbakar. Lantas orang bertanya kenapa beliau tahu rumahnya tidak terbakar.

“Sesungguhnya saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Barang siapa membaca doa ini di pagi hari, maka di hari itu dia tidak akan mendapatkan apa-apa yang tidak dia inginkan. Dan barang siapa membaca doa ini di malam hari dia tidak akan mendapatkan apa-apa yang tidak dia inginkan di malam itu.” Jawab Abu Darda.

  1. Mencegah Pemicu Kebakaran

Doa dipanjatkan saja belum cukup, usaha perlu dilakoni. Diriwayatkan dari hadis Bukhari Muslim bahwa rasulullah memperingatkan untuk tidak membiarkan api di rumah-rumah tetap menyala saat tidur, yang mana dulu penerangan menggunakan bantuan api.

Kebanyakan memang sering terjadi pula karena kelalaian dan keteledoran manusia seperti membiarkan kompor sembari di tinggal keluar ruangan, membiarkan lampu listrik menyala sampai berhari-hari yang bisa mengakibatkan korsleting.

  1. Menjaga atau Melestarikan Alam

Pada hakekatnya cara ketiga ini tidak merupakan cara menghindari kebakaran secara umum. Sebab hal ini berkaitan dengan kebakaran hutan. Agama Islam dan pasti rasulullah sendiri mengajarkan untuk menjaga alam.

Kebanyakan hutan dapat dipicu karena illegal loging (pembalakan secara liar), perambahan hutan atau migrasi penduduk dalam kawasan hutan yang hal ini sering tidak disadari oleh masyarakat.

Semoga tiga cara menghindari kebakaran dapat dilakukan, serta kebakaran di Gedung Kejaksaan Agung dapat diatasi dan diketahui pemicunya. Sehingga tidak terjadi hal-hal seperti itu kemudian hari.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY