Memahami Cara Bersikap Baik terhadap Non Muslim

0
76

Cara bersikap baik – Sebagai seorang muslim, tidak banyak yang memahami terkait bagaimana cara bersikap baik khususnya bila memiliki atau hidup berdampingan dengan tetangga non muslim. Sebab ada beberapa hal maupun batasan yang tak boleh melanggar aqidah.

Sobat Cahaya Islam, pemahaman tentang cara bersikap baik terhadap non muslim sebagai tetangga maupun lainnya tentu perlu dipelajari.

Mengapa Muslim Harus Mempelajari Cara Bersikap Baik terhadap Non Muslim?

Mempelajari cara bersikap baik merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh muslim baik kepada sesamanya maupun non muslim. Sebab dengan bersikap baiklah, akan ada banyak keberkahan yang Allah berikan pada hambanya.

Di dalam Islam, sikap baik tidak dibatasi untuk beberapa orang saja. Semua orang berhak mendapatkannya. Bahkan kendati banyak yang menjahati, Rasulullah selalu berpesan pada umat Islam untuk senantiasa tetap menerapkan kebaikan.

Hanya saja, menjadi orang baik bukan berarti tidak tegas bila berkaitan hal yang bertentangan dengan syariat. Diri harus selalu bisa memastikan bahwa kebaikan yang diterapkan terlepas kepada sesama atau bahkan non muslim bukanlah kebaikan yang dibentur dengan syariat.

Oleh sebab itu, memang dibutuhkan keilmuan yang jelas. Hal ini relevan dengan keutamaan diri dalam meningkatkan ilmu sebagaimana yang tersampai dalam surat Al Mujadilah ayat 11 yakni :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.

Sebagai contoh, beberapa fenomena yang ada di lapangan banyak menunjukkan baiknya seorang muslim terhadap teman lawan jenisnya.

Dalam Islam, hukum asal laki – laki dan perempuan adalah terpisah. Namun dengan dalih menjadi baik, malah lawan jenisnya diajak untuk satu kosan bareng. Tentu ini bukan contoh kebaikan yang benar bukan?

3 Cara Bersikap Baik terhadap Non -Muslim

Agar kebaikan Sobat Cahaya Islam bernilai pahala, tentu ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Diantaranya yakni sebagai berikut :

1.    Meniatkan Diri karena Allah

Hal pertama yang perlu dipastikan yakni diniatkan karena Allah. Niat karena Allah untuk menjalankan kebaikan adalah sesuatu yang penting sebelum memulainya. Sebab kadangkala bisa jadi niatnya lantaran ingin dipuji atau merasa ingin dianggap baik saja.

cara bersikap baik

Tentu ini akan membawa masalah bagi diri kelak di hari Pertanggung Jawaban. Padahal, segala sesuatu dilihat berdasarkan niatnya.

Oleh sebab itu, pentingnya diri untuk senantiasa memperbaiki niat. Pun hal tersebut juga merupakan konsekuensi dari peran diri sebagai penghamba yang tugas mulianya hanya beribadah. Sebagaimana yang telah Allah sampaikan dalam surat Al Baqarah ayat 208 yakni :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

Artinya : Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.

2.    Meningkatkan Toleransi

Hal selanjutnya yakni berusaha untuk bertoleransi pada teman dan rekan non muslim jika ada beberapa hal yang berbeda pendapat.

Namun perbedaan ini hanya dalam tataran hal dunia saja, bukan perkara aqidah. Kalau terkait aqidah, tentu tidak ada hal yang dimaksud toleransi.

cara bersikap baik

Sebab Allah sendiri telah menyampaikan bahwa toleransi mulia umat Islam terhadap yang lainnya yakni “bagiku agamaku, dan bagimu agamamu”. 

Dengan kepiawaian muslim dalam mengelola toleransi dengan non muslim maka sejatinya diri tengah menuju proses melayakkan diri untuk menjadi umat terbaik. Sebagaimana yang ada dalam firmanNya di surat Ali Imran ayat 110 yakni :

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ

Artinya : Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.

Nah Sobat Cahaya Islam, demikianlah ulasan yang berkaitan dengan cara bersikap baik dan beberapa penjelasan sederhananya. Semoga bermanfaat.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY