Bagaimana Pandangan Islam Soal Kasus Kudeta Myanmar?

0
788

Kudeta Myanmar – Berita Internasional dihebohkan dengan kasus Kudeta Myanmar sejak 1 Februari lalu. Sejak 1 Februari lalu pihak militer Myanmar menyerahkan kekuasaan pada Panglima Tertinggi Min Aung Hlaing. Mengutip dari Kompas.com total korban tewas per Kamis (4/3) ada 54 orang. Sementara yang ditangkap oleh aparat mencapai ratusan orang.

Kudeta Myanmar ini dilatarbelakangi oleh kemenangan Partai NLD (Partai Liga Kemenangan untuk Demokrasi) yang mengusung Aung San Suu Kyi. Kudeta sendiri dimaknai sebagai perebutan kekuasaan secara paksa. Junta Militer mengudeta pemerintahan Aung San Suu Kyi selama setahun.

Bahkan tokoh pemerintahan juga ikut ditangkap dalam Kudeta Myanmar ini, seperti Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint, juga beberapa tokoh senior dari Partai NLD. Sempat viral di media sosial seorang mahasiswa juga ikut menjadi korban dalam pemberontakan Kudeta Myanmar. Ia kemudian dijuluki sebagai angel.

Kudeta Myanmar oleh Junta Militer akan menjadikan Myanmar kembali sebagai negara yang diktator militer. Akibat kejadian ini, unjuk rasa dari berbagai kalangan terus bertambah. Bahkan, di kota besar seperti Yangon dan Naypyidaw sebagai Ibukota Myanmar dilakukan aksi unjuk rasa dan pemblokiran jalan serta sarana prasarana.

Suasana Myanmar menjadi sangat mencekam. Kasus Kudeta Myanmar mengingatkan kita pada kisah kudeta Khalifah Utsman bin Affan hingga jenazahnya terus diusir oleh kaum Khawarij. Untuk mengetahui bagaimana pandangan Islam tentang kasus Kudeta Myanmar ini, Sobat Cahaya Islam dapat menyimak penjelasan berikut.

Kudeta Myanmar dan Sejarah Kudeta dalam Islam

Sebagaimana kasus kudeta Myanmar di atas, sejak zaman Rasulullah SAW juga telah terjadi kasus kudeta hingga menyebabkan Khalifah ketiga Utsman bin Affan dibunuh secara kejam. Tindakan para Khawarij yang melakukan kudeta didasarkan atas amar ma’ruf nahi munkar. Namun, cara yang dilakukannya salah sehingga membuat Muslim menjadi terpecah belah.

1.     Kudeta pada Masa Khalifah Utsman bin Affan

Pada masa pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan beliau dikudeta dengan cara yang amat kejam. Bahkan, sejarah menyebutkan jenazah mulia beliau dibiarkan selama tiga hari. Namun, kabar tersebut ternyata adalah kabar bohong. Jenazah Khalifah Utsman dimakamkan di Hasy Kaukab secara sembunyi-sembunyi oleh para sahabat lain.

Sebelumnya jenazah mulia itu akan dimakamkan di Baqi’. Namun, para Khawarij mengetahui hal tersebut dan diusir. Bahkan, jenazah beliau dilempari batu. Sehingga oleh para sahabat kemudian dibawa ke Hasy Kaukab, yaitu kebun yang dibeli Khalifah Utsman semasa hidup bersebelahan dengan Baqi’.

2.     Kudeta di Indonesia

Setelah mengenal kudeta di zaman Khalifah Utsman, setelah Indonesia merdeka pemerintahan Soekarno juga turut dikudeta oleh berbagai pihak seperi PKI, DI/TII, PRRI, juga Permesta. Bermula dari tidak sejalannya visi misi pemerintahan dengan mantan tentara menjadikan pemberontakan yang dilakukan oleh pihak-pihak tersebut.

Rasulullah SAW bersabda:

“Suatu saat nanti, akan ada pemimpin-pemimpin, mereka melakukan ma’ruf (kebajikan) dan kemungkaran (kebatilan). Siapa saja yang tahu (dan diam) atas kebijakan pemimpin tersebut, dia sudah bebas dari dosa dan hukuman. Barangsiapa mengingkarinya, maka dia selamat dari dosa dan hukuman. Namun orang yang rida atas pemimpin tersebut dan mengikutinya, dia akan mendapatkan dosa dan akibatnya” (HR. Muslim Nomor 1854)

Sobat Cahaya Islam, kasus Kudeta Myanmar telah memakan banyak korban jiwa. Tentu saja dalam Islam hal ini dilarang karena merebut kekuasaan dari pemimpin yang sah. Semoga kudeta yang terjadi di Myanmar segera berakhir dengan hasil yang baik. Aamiin.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY