Mari Belajar Malu Kepada Allah! (Fenomena Nonton Bola dan Shalat Tahajud)

0
2766

Mari belajar malu kepada Allah. Itu adalah salah satu nasihat agama yang juga tim Cahayaislam sering dapatkan dari banyak pengajian maupun wejangan dari para alim ulama secara langsung. Kita sebagai hamba Allah sudah selayaknya memiliki rasa malu tersebut. Selain rasa malu merupakan salah satu sifat orang iman, malu juga merupakan bentuk kepercayaan kita pada sifat Al Bashir (Maha Melihat) nya Allah.

Meskipun begitu, kita sebagai manusia yang penuh dengan dosa selalu saja bersikap tidak tahu malu kepada Allah. Kita sering diam-diam melakukan maksiyat tanpa diketahui orang lain disekitar kita. Kita sering melalaikan ibadah dan kewajiban kita kepad Allah karena hawa nafsu kita. Kita selalu lupa bahwa Allah tidak tidur. Allah dengan sifat Al Bashir Nya selalu mengawasi gerak-gerik kita. Allah tahu apa yang kita sembunyikan dan Allah tahu segala sesuatu yang kita lalaikan.

Fenomena nonton bola dan shalat tahajud

Lho! Lalu apa hubungannya fenomena nonton bola, shalat tahajud dan nasihat belajar malu kepada Allah? Tentu saja ada. Fenomena ini sudah familiar di negara kita. Dimana para pecinta bola akan mengusahakan bahkan mati-matian untuk bangun ditengah malam untuk menonton siaran bola yang disukainya. Lalu bagaimana dengan shalat tahajud? Apakah sobat Cahayaislam pecinta bola disini melakukan hal yang sama untuk itu? Sudahkah anda mati-matian bangun untuk bertemu Allah disepertiga malam yang akhir?

Alhmadulillah bila anda menjawab iya. Namun kami yakin bahwa kebanyakan pasti akan terdiam dengan muka memerah karena fenomena usaha nonton bola yang mereka lakukan tidak sama dengan usaha mereka bangun shalat tahajud. Hal inilah yang selalu menjadi pertanyaan. Kenapa kita selalu bisa berusaha untuk hal-hal yang kita sukai, namun tidak untuk urusan ibadah kepada Allah? Bukankah itu sikap yang tidak tahu malu namanya?

Malu sebagai wujud rasa syukur kepada Allah

Belajar malu kepada Allah itu perlu. Karena dengan anda menjadi lebih malu pada Allah, anda akan menjadi hamba yang lebih bersyukur. Seperti layaknya gambaran seseorang teman yang diberi sejumlah uang oleh temannya karena membutuhkan, dan suatu saat teman yang membantu tersebut membutuhkan bantuan dari teman yang pernah dibantu sebelumnya. Pastinya dia akan berusaha menolong karena hutang budi dan rasa terimakasihnya kepada temannya tersebut.

Sama halnya dengan kita. Allah telah memberikan kita banyak sekali nikmat yang tidak terjangkau bila dihitung. Maka sudah seyogyanya kita bersyukur. Malu kepada Allah atas apa yang selama hidup ini telah kita dapatkan dengan mengepolkan ibadah dan memiliki skala prioritas dalam beribadah. Bisa dengan mudah bangun nonton bola karena sudah terbiasa bangun shalat tahajud dan doa malam misalnya dalam konteks fenomena bola.

Rasa malu yang menjaga dari amalan buruk

Belajar malu kepada Allah bisa juga menjauhkan diri kita dari amalan buruk. Hal ini masih erat kaitannya dengan rasa syukur kita. Bila kita bersyukur dan menyadari betapa banyak kita telah diberi oleh Allah. Kita akan merasa malu bila kita sedang atau akan melakukan suatu maksiyat. Kita akan malu kepada Allah SWT bila memberikan anugrah tangan dari Allah untuk berjudi, kita akan malu kepada Allah bila menggunakan pemberian kaki yang sehat dariNya untuk berjalan menuju tempat maksiyat alih-alih pergi ke masjid.

Nah, kira-kira itulah segelintir siraman nasihat agama yang tim Cahayaislam sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga kita selalu menjadi hamba-hamba Allah yang memiliki sifat malu dan selalu bersyukur kepada Allah. Amiin

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY