Ravio Putra Ditangkap Karena Akun Diretas, Siarkan Berita Palsu Dilarang Islam!

0
690
Ravio Putra Ditangkap Karena Provokasi Penjarahan

Ravio Putra – Baru-baru ini dikabarkan ditangkap karena pesan provokasi yang tersebar dari akun whatsappnya. Menurut pengakuan dari Ravio, whatsapp yang digunakannya diretas. Sehingga kemudian menyebarkan pesan yang berisi provokasi dan ujaran kebencian. Namun dikarenakan masih membutuhkan penyelidikan pasti apakah benar diretas atau tidak. Maka saat ini Ravio pun ditangkap dan ditahan. Kejadian ini ramai dibicarakan masyarakat, terlebih terkait dengan fitur whatsapp yang bisa dibajak.

Ravio Putra Diduga Akun Diretas, Islam Larang Penyiaran Berita Palsu

Whatsapp adalah akun yang dikenal sangat privasi. Bahkan pihak whatsapp sendiri memberikan fitur keamanan enskripsi dan juga verifikasi dua langkah. Hal ini dibuat untuk mencegah kemungkinan peretasan yang bisa saja terjadi. Namun kasus penangkapan Ravio membuat masyarakat bertanya-tanya. Terkait dengan pengakuan Ravio dimana akunnya diretas, bahkan sempat melaporkannya ke pihak whatsapp. Ravio juga sempat menghubungi temannya.

Isi dari pesan yang disebarkan melalui akun whatsapp Ravio seperti ini, “Krisis Sudah Saatnya Membakar. Ayo Kumpul Dan Ramaikan 30 April Aksi Penjarahan Nasional Serentak, Semua Toko Yang Ada Didekat Kita Bebas Dijarah.”

Ravio Putra Ditangkap Karena Pesan Provokasi, Begini Pandangan Islam

Ravio Putra Ditangkap Karena Provokasi Penjarahan

Ravio Putra ditangkap karena pesan provokasi yang tersebar dari akun whatsappnya. Meskipun saat ini masih dalam penyelidikan, jika memang akunnya diretas. Maka diperlukan pembuktian dan pernyataan dari pihak whatsapp. Dalam hal ini, jika dikaji melalui pandangan islam maka pesan provokasi atau menyiarkan berita palsu merupakan perbuatan yang dilarang. Belum lagi ini memberikan dampak kepada pihak lain yang menerima berita, sementara itu adalah berita palsu.

إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالْإِفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ ۚ لَا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَكُمْ ۖ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ مَا اكْتَسَبَ مِنَ الْإِثْمِ ۚ وَالَّذِي تَوَلَّىٰ كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ

Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar.(1)

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa menyiarkan berita bohong atau palsu akan ditimpakan azab besar baginya. Hal ini dikarenakan berita yang tersebar bisa menimpakan musibah bagi kaum lainnya. Sehingga menyebarkan berita palsu dilarang dalam agama islam. Begitu juga dengan pesan yang isinya adalah provokasi. Ini berarti berita sengaja dibuat-buat untuk menyebarkan ujaran kebencian kepada orang lain. Ini tentu bertentangan dengan ajaran agama islam. Dan ini dilarang, dosa besar bagi pelaku yang melakukannya.

Pentingnya Memastikan Berita, Agar Tidak Menimpakan Musibah Bagi Yang Lain

Ravio Putra Ditangkap Karena Pesan Provokasi, Ini Pandangan Islam

Bukan hanya bagi pelaku penyebaran berita saja, namun bagi kita yang mendapatkan berita juga perlu untuk memastikan. Apakah berita yang kita terima adalah berita benar atau palsu. Hal ini dikhawatirkan akan menimpakan musibah bagi kaum yang lain jika kita menerima berita yang datang tidak dipastikan dengan teliti.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.(2)

Ravio Putra – Adanya pesan provokasi ini tentu akan membuat keadaan bisa menjadi lebih buruk. Jika berita ini sampai dicerna oleh masyarakat awam yang terprovokasi. Itu sebabnya, dalam agama islam penyiaran berita palsu adalah dosa besar.


Catatan Kaki:

(1) – Surat An-Nur Ayat 11

(2) – Surat Al-Hujurat Ayat 6

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY