Pria Curhat di Media Sosial Karena Merasa Ditipu, Bagaimana Hukumnya Dalam Islam?

0
1020
Pria Curhat di Media Sosial 1

Pria curhat di media sosial – Seorang pria yang merupakan pengendara mobil mengeluhkan tentang biaya perbaikan di bengkel yang dianggap tidak wajar atau mahal. Sebelumnya, mobil yang dikendarainya sempat mogok di tengah jalan. Sehingga terpaksa menggunakan fasilitas derek untuk menuju ke bengkel sekitar. Namun saat diberikan rincian pembayarannya, biaya yang harus dibayar cukup mahal dan dianggapnya tidak wajar. Sehingga menyebabkan pria ini merasa ditipu.

Pria Curhat di Media Sosial 1

Pengendara mobil yang merasa ditipu ini kemudian curhat ke media sosial mengenai pengalamannya. Hingga mendapatkan beberapa komentar, salah satunya komentar yang menyatakan bahwa harga tersebut wajar. Saat ini, media sosial memang menjadi tempat sasaran untuk mengungkapkan apa saja. Namun tentu saja, menggunakan media sosial juga perlu pertimbangan. Termasuk ketika akan menceritakan pengalaman apapun.

Pria Curhat di Media Sosial Karena Merasa Ditipu, Begini Menurut Pandangan Islam

Pria Curhat di Media Sosial 2

Pria curhat di media sosial sepertinya menjadi suatu hal yang lumrah. Apalagi media sosial memang memiliki fungsi untuk menyebarkan berbagai berita, unggahan dan lain  sebagainya. Namun tentu saja hal tersebut juga harus dilakukan dengan batasan-batasan tertentu. Jangan sampai kaum muslimin justru menyebarkan cerita yang bisa menyebabkan hal-hal yang tidak baik. Apalagi jika sampai menceritakan aib sendiri, atau aib orang lain.

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

Dalam  ayat ini telah ditegaskan bagaimana kaum muslimin tidak boleh berprasangka, hingga membicarakan keburukan. Namun pada kenyataannya, fenomena ini yang seringkali terjadi di media sosial. Lalu bagaimana hukum tentang curhat di media sosial? Untuk hal ini, tidak ada larangan tegas untuk hal ini. Namun sebelum itu, kita perlu memperhatikan beberapa hal sebelum membagikan pengalaman di media sosial.

Pikirkan Apa Dampaknya

Sebelum curhat atau memposting apapun di media sosial, jangan lupa pikirkan bagaimana dampaknya. Banyak orang yang lalai untuk mempertimbangkan ini sehingga apa yang diunggah justru menjadi bumerang untuk diri sendiri. Maka dari itu sobat CahayaIslam, sangat penting memikirkan apa dampak nantinya jika mengunggah postingan atau cerita tertentu.

Jangan Menceritakan Aib

Salah satu yang perlu diperhatikan saat akan bercerita atau mengunggah sesuatu ke media sosial adalah jangan menceritakan aib. Media sosial memang media yang cukup menyenangkan. Namun bukan berarti apapun yanjg ada dalam kehidupan kita harus dibagikan. Apalagi aib yang seharusnya menjadi rahasia untuk diri sendiri. Pikirkan kembali saat akan mengunggah apapun ke media sosial, apakah itu suatu hal yang layak dibagikan atau tidak.

Jangan Ujaran Kebencian

Meskipun media sosial tidak memiliki batasan, yang artinya kita bebas untuk mengeluhkan atau menceritakan apa saja. Namun tetap memperhatikan etika bersosial media juga penting. Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai cerita yang kita bagikan justru mengandung ujaran  kebencian. Ini tidak baik ya sobat CahayaIslam.

Pria curhat di media sosial – karena merasa ditipu biaya service. Sebagai pengguna media sosial, yuk perhatikan beberapa hal penting agar lebih  bijak memanfaatkan media sosial.


Catatan Kaki:

(1) – Surat Al-Hujurat Ayat 12

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY