Pintu Surga Dibuka di Bulan Ramadhan, Tahukah Maksudnya?

0
181
Pintu Surga Dibuka di Bulan Ramadhan

Pintu Surga Dibuka – Kita semua tahu betapa besar berkah dan keistimewaan bulan Ramadhan. Selain ada kewajiban berpuasa, salah satu keistimewaan bulan Ramadhan adalah Allah membukakan pintu-pintu surga. Mungkin, banyak di antara sobat Cahaya Islam yang belum tahu Maksudnya. Jadi, Simak penjelasannya di sini, ya!

Makna Pintu Surga Dibuka di Bulan Ramadhan

Salah satu hadits yang menggambarkan keistimewaan bulan Ramadhan adalah sebagai berikut:

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ 

“Ketika  datang bulan Ramadhan, dibukakan pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka, dan para setan dibelenggu.” (1)

Menurut K.H. M. Luqman, pengasuh PP Raudhatul Muhibbin, Bogor, hadits di atas menuntut Upaya aktif dari para umat muslim. Jadi, karena Allah membukakan pintu-pintu surga, maka hendaknya kita sebagai umat Islam berusaha memasuki pintu-pintu surga seperti pintu taubat, pintu Syukur, pintu shodaqoh, dll.

Apalagi momentum bulan Ramadhan sangat mendukung untuk melakukan ibadah dan amal-amal saleh. Oleh karena itu, jangan sampai kita kehilangan momentum ini dengan cara memperbaiki kualitas puasa, memperbanyak shalat sunnah, memperbanyak membaca Al-Qur’an, dll.

Pasalnya, amalan-amalan itulah yang nantinya dapat membukakan pintu-pintu surga untuk kita yang mengamalkannya. Maka, bersyukurlah sobat Cahaya Islam yang masih mendapat kesempatan bertemu dengan bulan Ramadhan. Cara terbaik untuk mensyukurinya adalah dengan meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah.

Makna Pintu Neraka Tertutup

Begitu juga sebaliknya, Allah menutup pintu neraka di bulan yang agung dan Istimewa ini. Maka, ungkapan ini merujuk pada Upaya atau usaha manusia untuk bisa menutup pintu-pintu maksiat seperti ghibah, marah, dll. Pasalnya, tak jarang ada orang yang puasanya sia-sia karena tidak bisa menjauhi dosa-dosa ghibah, marah, berbohong, dll. Rasulullah bersabda:

رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَّ الْجُوعُ

“Banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali hanya lapar.” (2)

Lagi-lagi, situasi bulan Ramadhan mempermudah kita untuk meninggalkan dosa-dosa tersebut. Pasalnya, rasa lapar dan haus saat puasa membuat kita lebih mudah untuk menahan amarah, lebih gampang untuk menjauhi ghibah, lebih mudah untuk mengendalikan hawa nafsu, dll.

Jadi, tak ada alasan untuk tidak bisa menutup pintu-pintu maksiat. Dengan menjauhi maksiat, Allah akan menutup pintu neraka bagi kita. Oleh karena itu, kita harus selalu berdoa untuk bisa menjauhi larangan-larangan-Nya.

Makna Setan Terbelenggu

Kemudian, Allah juga membelenggu para setan di bulan puasa. Maksudnya, ruang gerak setan untuk mengajak manusia melakukan maksiat lebih terbatas selama Ramadhan. Meski begitu, bukan berarti bukan berarti setan tidak dapat menggoda manusia sama sekali. Buktinya, masih ada saja manusia yang melakukan dosa di bulan Ramadhan.

Maka, terbelenggunya setan di bulan Ramadhan ini hendaknya menjadi Upaya aktif kita semua untuk tidak mendekati godaan setan atau mendekati maksiat. Bisa juga, ini menjadi usaha kita untuk memenjarakan perilaku atau sifat setan pada diri kita.


Referensi:

(1) Sahih Muslim 1079

(2) Sunan Ibn Majah 1690

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY