Peringatan Hari Tani Nasional – Pada tanggal 24 September ini diperingati sebagai Hari Tani Nasional bagi masyarakat Indonesia. Peringatan Hari Tani ini telah ditetapkan sejak pemerintahan presiden Republik Indonesia yang pertama yaitu Ir Soekarno. Ini adalah perwujudan dari Pasal 33 Ayat 3 UUD 1945 yang merupakan naskah asli. Dalam pasal ini dinyatakan bahwa “Bumi dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan digunakan untuk sebesa-besarnya kemakmuran rakyat”.
Adanya peringatan Hari Tani ini adalah salah satu penghargaan tertinggi untuk para petani Indonesia. Sebagai negara dengan sumber daya alam yang berlimpah, profesi bertani ini banyak dijalani oleh masyarakat. Sehingga adanya peringatan Hari untuk para petani tentu saja menjadi suatu pemuliaan bagi profesi mereka. Dalam islam sendiri, kegiatan berdagang kemudian juga bertani termasuk pekerjaan yang Allah sukai lho sobat CahayaIslam.
Peringatan Hari Tani Nasional dan Begini Kemuliaan Profesi Petani Dalam Pandangan Islam
Peringatan Hari Tani Nasional yang jatuh tepat pada 24 September ini merupakan bentuk penghargaan bagi para petani Indonesia. Kita tahu bahwa Indonesia termasuk negara dengan profesi petani yang cukup banyak. Dalam islam sendiri, dijelaskan bahwasanya sebagai manusia kita diberikan hamparan nikmat yang berlimpah dari alam. Itu sebabnya, mengelola alam untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi manusia tentu saja tindakan yang mulia bukan?
وَهُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُخْرِجُ مِنْهُ حَبًّا مُتَرَاكِبًا وَمِنَ النَّخْلِ مِنْ طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَجَنَّاتٍ مِنْ أَعْنَابٍ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ ۗ انْظُرُوا إِلَىٰ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَيَنْعِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكُمْ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.(1)
Dari ayat ini dapat kita ketahui betapa Allah memberikan limpahan nikmat yang harus dimanfaatkan. Itu sebabnya, profesi petani atau pedagang adalah pekerjaan yang Allah sukai. Namun tentu saja harus dilakukan dengan jalan yang baik, halal dan tidak ada tindakan kecurangan. Lalu apa yang memuliakan pekerjaan bertani ini menurut islam?
Bertani Memberikan Manfaat Untuk Sesama
Dalam bertani, kaum muslimin akan memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Sehingga dari sumber daya yang ada ini akan menjadi manfaat bagi sesama. Petani adalah salah satu profesi yang dimuliakan dalam islam. Ini karena hasil dari pertanian akan memberikan manfaat bagi hampir semua manusia. Beras, sayur dan bahkan buah-buahan yang kita bisa nikmati saat ini tidak lain adalah hasil jerih payah seorang petani.
Sebagai Wujud Menjaga dan Memanfaatkan Bumi Dengan Baik
Dalam firmanNya, Allah bahkan memerintahkan kita untuk menjaga dan memanfaatkan segala yang Allah sediakan di bumi ini dengan baik. Itu artinya, dengan kegiatan bertani ini maka kita sedang mewujudkan tindakan menjaga alam dan memanfaatkan alam dengan baik. Tentu saja bukan untuk diri sendiri, melainkan untuk kepentingan kaum muslimin yang lain juga.
Peringatan Hari Tani Nasional – merupakan peringatan untuk memuliakan para petani. Dalam islam, profesi ini termasuk yang Allah sukai. Hal ini karena ada banyak manfaat yang bisa diberikan kepada sesama. Sungguh mulia ya sobat CahayaIslam.
Catatan Kaki:
(1) – Surat Al-An’am Ayat 99