Ashobiyah: Salah Satu Perilaku yang Dilarang Rasulullah!

0
8314
ashobiyah

Kajian islam – Seperti layaknya yang digambarkan dalam Al hadits bahwa orang yang bergaul dengan penjual parfurm akan ikut memiliki aroma wangi dan orang yang bergaul dengan pandai besi maka akan ikut berbau hangus dan gosong. Namun, jangan salah! Dalam bergaulpun kita masih harus memperhatikan adab. Terutama menghindari Ashobiyah yang merupakan salah satu perilaku yang dilarang Rasulullah.

Ashobiyah: Salah Satu Perilaku yang Dilarang Rasulullah!

Kita semua tahu bahwa bergaul dengan orang-orang baik merupakan salah satu cara agar kita bisa tetap pada jalan Allah. Paling tidak kita memiliki teman dan rekan yang bisa mengingatkan kita bila kita mulai melenceng dan melakukan kesalahan yang menjauhkan kita dari Rahmat Allah.

Apa itu Ashobiyah?

Dalam hadits sunan Abi Daud, Rasulullah pernah memberikan nasihat tentang ashobiyah melalui ceritanya kepada wa’ilah bin asqo’ yang mendengar istilah itu dari ayahnya. Wa’ilah kemudian bertanya kepada Rasulullah tentang sebenarnya apa sih definisi dari Ashobiyah itu? – Diriwayatkan dalam hadits tersebut (Abi Daud 5119) bahwa Ashobiyah adalah perilaku sebuah golongan/kaum yang menolong atas hal dzalim.

عَنْ بِنْتِ وَاثِلَةَ بْنِ الأَسْقَعِ، أَنَّهَا سَمِعَتْ أَبَاهَا، يَقُولُ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْعَصَبِيَّةُ قَالَ ‏ “‏ أَنْ تُعِينَ قَوْمَكَ عَلَى الظُّلْمِ ‏”

Dalam hadits kelanjutannya yang diriwayatkan Abi Daud (5120) dari sahabat Rasulullah Suroqoh bin malik mengatakan bahwasanya dahulu pernah Rasulullah berkhutbah tentang Ashobiyah. Dalam khutbah tersebut Rasulullah menjelaskan hal ini dengan sabda: sebaik-baiknya kalian semua adalah orang yang berani menolak dari keluarganya dari hal-hal yang dosa.

خَطَبَنَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ ‏ “‏ خَيْرُكُمُ الْمُدَافِعُ عَنْ عَشِيرَتِهِ مَا لَمْ يَأْثَمْ ‏”

Dari kedua hadits tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa perilaku Ashobiyah berlaku untuk segolongan orang, entah itu golongan pertemanan maupun keluarga dimana mereka saling membantu dalam berbuat dzalim dan dosa. Inilah yang pada zaman modern ini perlu kita waspadai, karena tidak hanya berdosa dan melanggar larangan Rasulullah, namun perilaku seperti ini sangat merugikan bagi banyak orang, karena bisa memicu perpecahan yang lebih besar.

Fenomena kubu dan blok-blokan di zaman modern

Dizaman modern seperti ini (Ashobiyah) dianggap lumrah. Bahkan satu golongan bisa menjatuhkan golongan lain karena perbedaan pendapat. Contohnya saja yang paling umu adalah pada remaja sekolah menengah atas (SMA). Banyak fenomena tawuran maupun genk-genk yang sering bertikai hanya karena masalah sepele.

Contoh yang lain lagi misalnya pada pemilihan umum waktu lalu dimana ada dua kubu yang terbagi. Kedua belah pihak saling mendiskreditkan satu sama lain, menyebarkan fitnah, mengolok-olok dan bahkan putus hubungan persaudaraan hanya karena beda pilihan calon kandidat kepresidenan. Meninjau dari efeknya inilah kenapa perilaku ini merupakan Perilaku yang Dilarang Rasulullah.

Ashobiyah merupakan salah satu fitnah akhir zaman

Salah satu alasan kenapa Rasulullah menganggap Ashobiyah sebagai perilaku yang dilarang adalah karena hal ini merupakan satu diantara beberapa fitnah akhir zaman. Diceritakan dalam banyak hadits kutubul fatan (catatan fitnah) yang banyak diriwayatkan oleh para Sahih dan ahli hadits lain bahwasanya besok diakhir zaman.

Fitnah itu seperti potongannya malam, dimana tidak jelas diketahui yang mana yang benar dan mana yang salah. Dimana orang saling berpihak dan kemudian saling membunuh walaupun mereka sama-sama islam dan beriman kepada Allah.

Memang sih kedudukan kedua hadits diatas tergolong lemah. Namun menurut beberapa ulama, hadits tersebut memiliki nasihat baik yang bisa dipraktikkan di kehidupan modern seperti sekarang. Terutama di masa-masa dimana perpecahan dan adu domba semakin berseliweran dimana-mana.

Nah, tentunya sobat Cahayaislam tidak ingin kan menjadi golongan-golongan yang dilaknati dan memiliki Perilaku yang Dilarang Rasulullah dan dibenci oleh Allah seperti itu? Maka dari itu marilah kita menjadi lebih mutawarik pada hal-hal yang dikita lakukan. Jangan mudah terprovokasi dan jangan mudah dipecah belah. Islam itu bersaudara, dan harus saling menjaga satu sama lain. Semoga bermanfaat.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY