Bolehkah Umat Islam Ikut Perayaan Cap Go Meh?

0
270
Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh – Menjadi salah satu negara dengan agama berbeda-beda, tentu banyak perayaan keagamaan Indonesia. Salah satunya ada perayaan Cap Go Meh yang dirayakan oleh orang Tionghoa. Tentu saja orang Tionghoa menyambut perayaan tersebut dengan suka cita.

Bahkan bisa dibilang orang Tionghoa begitu menanatikan Cap Go Meh setelah merayakan Tahun Baru Imlek. Menurut mereka, Cap Go Meh adalah puncaknya serangkaian acara imlek setiap tahun.

Perayaan Cap Go Meh di Indonesia

Perayaan Cap Go Meh berlangsung pada hari kelima belas tahun baru Imlek dalam kalender Cina. Hal itu mengartikan, perayaan tersebut berlangsung kemarin tepatnya Sabtu, tanggal 24 Februari 2024.

Biasanya orang Tionghoa mengawali perayaan satu ini dengan berdoa di Wihara. Kemudian perayaan berlanjut dengan parade arak arakan di sepanjang jalan dengan iringan simbal dan gong.

Lalu di malam hari, juga digelar festival lampion serta pertunjukan Barongsai. Tak hanya itu, ada juga penampilan dari pertunjukan tradisional khas Tionghoa. Di negara Indonesia, Cap Go Meh termasuk salah satu festival terbesar yang ada di sejumlah daerah.

Bahkan setiap daerah di Indonesia mempunyai cara tersendiri untuk memeriahkan Cap Go Meh.

Hukum Umat Islam Mengikuti Perayaan / Festival Cap Go Meh

Karena perayaan Cap Go Meh identik dengan berbagai acara yang meriah, maka bisa mudah menarik perhatian banyak orang. Ini wajar bagi orang Tionghoa, mengingat Cap Go Meh berpengaruh terhadap agama, budaya dan kepercayaannya.

Lalu bagaimana jika umat islam ikut perayaan tersebut?

Sobat Cahaya Islam, ternyata umat islam tidak boleh mengikuti perayaan atau festival Cap Go Meh yang berlangsung di sejumlah daerah. Bahkan Ketua MUI Pusat beberapa tahun lalu menghimbau agar umat islam tidak hadir dalam festival Cap Go Meh.

Perayaan Cap Go Meh

Ternyata larangan ikut festival Cap Go Meh bukan tanpa sebab. Pasalnya ada beberapa alasan mengapa umat islam dilarang ikut perayaan atau festival Cap Go Meh. Alasan tersebut di antaranya:

1.      Terdapat Makna Ritual

Sobat, di dalam festival Cap Go Meh dalam event apapun mempunyai makna ritual. Tentu ini bertentangan dengan ajaran islam. Dalam Al Quran, Allah SWT berfirman,

 يُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah: 208).

Dari ayat di atas, bisa Sobat lihat bahwa Allah SWT mengikuti ajaran islam secara menyeluruh. Artinya, kalau kebaikan bukan dari ajaran islam, seorang muslim hendaknya tak perlu melakukan atau memeriahkannya.

2.      Hanya Ada Dua Hari Raya dalam Islam

Perayaan Cap Go Meh

Dalam agama islam, hanya ada dua hari raya besar yang boleh umat muslim rayakan. Hari raya tersebut adalah Hari Raya Idul Fitri, dan Idul Adha. Ini sebagaimana yang tertulis dalam hadist,

قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْمَدِينَةَ وَلأَهْلِ الْمَدِينَةِ يَوْمَانِ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَقَالَ « قَدِمْتُ عَلَيْكُمْ وَلَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ يَوْمَيْنِ خَيْراً مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ النَّحْرِ

Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang-senang dan bermain-main di masa jahiliyah. Maka beliau berkata, “Aku datang kepada kalian dan kalian mempunyai dua hari raya di masa Jahiliyah yang kalian isi dengan bermain-main. Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian, yaitu hari raya Idul Fitri dan Idul Adha (hari Nahr)” (HR. An Nasai no. 1556 dan Ahmad 3: 178, sanadnya shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim sebagaimana kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth).

Apabila disebutkan bahwa dua hari raya di atas merupakan yang lebih baik, maka selain kedua hari tersebut tidak mempunyai kebaikan. Sepatutnya setiap muslim mencukupkan dengan ajaran islam yang sudah ada, dan tak perlu membuat perayaan apapun selain itu.

Sobat Cahaya Islam, kini Sobat sudah mengetahui bahwa sebaiknya menghindari ikut dalam perayaan Cap Go Meh dengan alasan apapun. Jangan sampai perayaan semeriah apapun mampu merusak nilai agama Sobat. 

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY