Penduduk Neraka Kebanyakan Wanita, Benar atau Tidak?

0
397
Penduduk-Neraka-Kebanyakan-Wanita-Benar-atau-Tidak

Penduduk Neraka Kebanyakan Wanita – Di sisi Allah, derajat laki-laki dan perempuan adalah sama. Pasalnya, tinggi/rendahnya derajat manusia di sisi Allah berdasarkan ketaqwaannya. Tapi ada sebuah hadits sahih yang menyatakan bahwa kebanyakan penghuni neraka adalah wanita.

وَقُمْتُ عَلَى بَابِ النَّارِ فَإِذَا عَامَّةُ مَنْ دَخَلَهَا النِّسَاءُ

“Aku (Rasulullah) berdiri di depan pintu neraka. Kebanyakan orang yang masuk neraka adalah wanita.” (1)

Tentu saja, hal ini jadi pertanyaan besar seolah-olah ada jarak dan perbedaan antara laki-laki & perempuan. Selain itu, perempuan juga seolah-olah jadi kaum yang kerap pantas disalahkan gara-gara hadits ini. Lalu, benarkah bahwa mayoritas penghuni neraka adalah kaum hawa? Sobat Cahaya Islam harus memahami hadits ini dengan benar.

Maksud Penduduk Neraka Kebanyakan Wanita dalam Hadits Rasulullah

Dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi, Al-Mubarakfury menjelaskan bahwa hadits ini bukan menunjukkan kuantitas di mana mayoritas penghuni neraka adalah kaum hawa. Tapi, hadits ini justru menjadi anjuran bagi wanita untuk senantiasa menjaga agamanya supaya terhindar dari neraka.

Ini juga merupakan bukti bahwa Rasulullah peduli pada kaum wanita. Rasulullah pun memberikan tips bagi kaum hawa supaya tidak terjerumus ke neraka. Dalam Sahih al-Bukhari, ada 1 bab berjudul Kufran al-‘Ashir wa Kufrun Duna Kufrin yang membahas mengapa kebanyakan penghuni neraka adalah wanita. Dalam bab tersebut, terdapat hadits berikut ini:

يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ تَصَدَّقْنَ، فَإِنِّي رَأَيْتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ فَقُلْنَ وَبِمَ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ تُكْثِرْنَ اللَّعْنَ وَتَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ

“Wahai para wanita, bersedekahlah! Sesungguhnya aku melihat wanita adalah mayoritas penghuni neraka. Mereka bertanya: Kenapa ya Rasulullah? Rasulullah menjawab: Kalian sering melaknat serta berbuat kufur (tidak bersyukur) kepada suami.” (2)

Dalam Faidul Bari, ada penjelasan bahwa hadits tentang wanita sebagai mayoritas penghuni neraka berkaitan dengan masa jahiliyah di mana para wanita sering kali melaknat & mengkufuri suami mereka. Jadi, hadits ini menjadi bentuk pendidikan yang Rasulullah upayakan supaya wanita lain tidak melakukan demikian. Jika perempuan zaman sekarang durhaka dan tidak bersyukur terhadap pemberian suaminya, maka neraka sebagai hukum Allah merupakan sebuah keniscayaan.

Siapa yang Lebih Banyak di Neraka?

Baik laki-laki maupun wanita, keduanya punya potensi masuk neraka, apalagi jika meninggalkan perintah Allah dan melakukan kemaksiatan. Namun, hadits di atas mengindikasikan bahwa kaum hawa lebih rentan terhadap hal-hal yang mendekatkan pada neraka. Misalnya saja seperti yang Rasulullah contohkan dalam hadits di atas bahwa kebanyakan wanita kufur terhadap pemberian suami.

Siapa yang Lebih Banyak di Surga?

Untuk menjawab pertanyaan ini, ada sebuah hadits seperti di bawah ini:

إِنَّ أَوَّلَ زُمْرَةٍ تَدْخُلُ الْجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ وَالَّتِي تَلِيهَا عَلَى أَضْوَإِ كَوْكَبٍ دُرِّيٍّ فِي السَّمَاءِ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ زَوْجَتَانِ اثْنَتَانِ يُرَى مُخُّ سُوقِهِمَا مِنْ وَرَاءِ اللَّحْمِ وَمَا فِي الْجَنَّةِ أَعْزَبُ ‏

“Sesungguhnya rombongan pertama masuk ke surga dengan bercahaya layaknya bulan purnama. Rombongan berikutnya juga bercahaya layaknya bintang berkilau di langit. Tiap laki-laki punya 2 istri yang sumsum betis keduanya tembus terlihat dari balik daging. Di surga tidak ada bujangan.”

Berdasarkan hadits ini, Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa mayoritas penghuni surga kelak adalah perempuan. Tentu saja, maksudnya adalah perempuan dari jenis manusia, bukan perempuan bidadari surga. Jadi, berdasarkan dalil-dalil yang ada, perempuan adalah penghuni terbanyak baik di surga maupun neraka. Faktanya, perempuan adalah keturunan paling banyak dari anak Adam. Wallahu a’lam.

Kunci Surga Suami-Istri

Sobat Cahaya Islam pasti tahu bahwa kunci surga seorang istri ialah suami. Artinya, jika seorang istri ingin meraih surga, maka ia harus taat pada suaminya selama tidak dalam maksiat. Sementara itu, tidak ada ayat ataupun hadits yang secara rinci menjelaskan bahwa kunci surga seorang suami ada pada sikapnya terhadap istri.

Akan tetapi, beberapa ayat dan hadits bisa menggambarkan bahwa perlakuan baik suami ke istri sesuai syariat Islam termasuk salah satu cara meraih ridho Allah di mana hal itulah yang akan menuntunnya ke surga. Kesimpulannya, seorang istri harus taat pada suami dan seorang suami harus memperlakukan istrinya sebaik mungkin agar sama-sama meraih surga dan ke surga bersama-sama.


Referensi:
(1) Sahih Muslim 2736
(2) Sahih al-Bukhari 1462

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY