Pejabat Korupsi Yang Begitu Dramatis

0
2107
Pejabat Korupsi Yang Begitu Dramatis

Akhir-akhir ini, berita islam di Indonesia dipenuhi oleh salah satu pejabat tinggi yang tersandung kasus korupsi. Kasus korupsi oleh pejabat-pejabat tinggi bukan kali pertama, telah banyak pejabat yang tersandung masalah yang sama. Tapi, pada kasus ini Pejabat Korupsi Yang Begitu Dramatic sehingga membuat masyarakat sedikit geram terhadap pejabat tersebut.

Kasus korupsi terkait pengaadaan KTP Elektronik telah merugikan Negara dalam jumlah yang besar, kasus ini telah lama tercium oleh KPK dan pada akhirnya terkuaklah perbuatan tercelah pejabat tersebut. KPK telah mengantongi bukti bahwa pejabat tersebut betul melakukan korupsi hingga akhirnya KPK mendatangi rumah sang pejabat tersebut untuk menangkapnya.

Para penyidik yang dikawal oleh satuan brimob pun tiba di kediaman sang pejabat, tapi sang pejabat dinyatakan sedang tidak berada di tempat.

Pejabat Korupsi Yang Begitu Dramatic

Penyidik KPK pun mengeluarkan surat perintah penangkapan karena kebutuhan penyidikan, dan KPK juga menghimbau agar pejabat tersebut segera menyerahkan diri. Penangkapan yang penuh drama dalam proses penangkapan pejabat tersebut terjadi drama yang membuat masyarakat juga ikut bicara.

Pada suatu malam dikabarkan bahwa pejabat tersebut mengalami kecelakaan dan mengalami luka yang katanya ‘parah’, ditelisik dari tempat kejadian kecelakaan dan dari para saksi, luka yang katanya parah secara logika tidak sesuai dengan fakta.

Hal tersebut mengundang berbagai macam asumsi yaitu bahwa sang pejabat berpura-berpura sakit demi menghindar dari penangkapannya. Banyak dalih yang diberikan oleh pengacara pejabat tersebut untuk membuat sang pejabat agar terhindar dari hukum. Pada akhirnya, KPK berhasil menangkap pejabat tersebut dan sedang dalam proses investigasi.

Sahabat cahaya Islam, korupsi adalah perbuatan yang sangat tercela dan merupakan salah satu dosa besar karena mengambil sesuatu yang bukan haknya dan merugikan Negara yang sangat besar, dan juga uang yang didapatkan umunya akan dihabiskan hanya untuk duniawi saja, untuk memenuhi nafsu duniawi, berfoya-foya hingga melalaikan diri dari mengingat akhirat.

Allah berfirman,

وَلَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا فَرِيقًا مِنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالْإِثْمِ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil, dan (janganlah) kamu membawa (urusan) hartamu itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian dari pada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.” [1]

Harta yang didapatkan dengan cara yang haram adalah salah satu penghalang terkabulnya do’a, sebagaimana sabda nabi;

و حَدَّثَنِي أَبُو كُرَيْبٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ حَدَّثَنَا فُضَيْلُ بْنُ مَرْزُوقٍ حَدَّثَنِي عَدِيُّ بْنُ ثَابِتٍ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ { يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنْ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ } وَقَالَ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ } ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ

sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ” Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang-orang yang beriman dengan apa yang Allah perintahkan kepada para rasul. Allah berfirman,”Wahai para rasul, makanlah dari yang baik-baik dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan“. Dia (Allah) juga berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah yang baik-baik dari yang Kami rizkikan kepada kamu,” kemudian beliau (Rasulullah) Shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan seseorang yang lama bersafar, berpakaian kusut dan berdebu. Dia menengadahkan tangannya ke langit (seraya berdo’a): “Ya Rabb…, ya Rabb…,” tetapi makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dirinya dipenuhi dengan sesuatu yang haram. Maka, bagaimana do’anya akan dikabulkan?”. [2]

Sahabat cahaya Islam, korupsi adalah penyakit yang sangat parah bagi pejabat negeri ini, begitu banyak pejabat yang telah terjerumus pada dosa besar karena korupsi.

Mereka dikendalikan oleh hawa nafsu sehingga begitu mudah mendapat bisikan setan untuk melakukan perbuatan dosa dan terlebih merugikan orang lain. Korupsi yang dilakukan dalam jumlah uang yang sagat besar hanya untuk kepentingan dunia saja yang bahkan uang tersebut tak akan pernah habis tapi mereka tetap tidak merasa puas. Naudzubillah.


Catatan Kaki

[1] QS. Al-Baqarah: 188

[2] HR. Muslim 1686 (shahih)

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY