Natal 2019 – Hari natal telah tiba tentu hari ini merupakan hari yang membahagiakan bagi setiap umat kristiani. Sebagai umat muslim tentu kita tetap harus bertoleransi dengan kegiatan keagamaan mereka. Toleransi dalam hal ini adalah tidak mengganggu kegiatan di hari natal dan membiarkan umat kristiani beribadah dengan tenang.
Namun banyak juga yang menganggap bahwa salah satu bentuk toleransi yang dapat dilakukan oleh muslim adalah dengan mengucapkan selamat natal kepada orang kristiani. Banyak ulama yang mengemukakan pendapatnya mengenai apakah boleh umat Muslim mengucapkan selamat natal?
Dari banyaknya pendapat yang ada memang ada pro dan kontra. Namun bagi umat islam akan lebih baik memiliki sifat wara’ atau berhati-hati dalam melakukan tindakan. Sobat cahaya Islam, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai beberapa alasan mengapa lebih baik kita tidak mengucapkan selamat natal. Berapa ulama yang melarang ucapan selamat natal memiliki beberapa alasan yang kuat, berikut ini adalah alasannya:
Alasan larangan mengucapkan selamat Natal 2019
Sebagai Umat muslim kita diwajibkan untuk berbuat baik kepada sesama manusia baik itu kepada sesama muslim atau kafir. Seperti dalam sebuah ayat berikut Allah Ta’ala berfirman,
لا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُم مِّن دِيَارِكُمْ أَن تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
“Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (1)
Dari ayat diatas memang Allah sangat menyukai orang yang berlaku baik dan adil namun tidak harus yang melakukan toleransi kebablasan yang justru menyebabkan tauhid kita ikut tergerus.
Bukanlah perayaan kaum muslimin
Alasan yang pertama adalah hari Natal 2019 bukan merupakan perayaan kaum muslim sehingga kita tidak perlu untuk ikut-ikutan. Muslim memiliki hari raya sendiri yang idul adha dan juga Idul fitri. Kedua hari raya tersebut merupakan hari yang perlu kita syukuri dan bukan ikut merayakan hari raya agama lain.
Menyetujui kekufuran orang-orang yang merayakan natal
Apabila kita ikut mengucapkan selamat Natal 2019 maka itu artinya kita ikut menyetujui kekufuran yang dilakukan oleh umat yang merayakan natal. Mengucapkan selamat natal berarti menyetujui bahwa hari ini adalah hari kelahiran Tuhan mereka padahal Tuhan kita hanya Allah SWT, Allah Ta’ala telah berfirman,
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
“Bagimu agamamu, bagiku agamaku.” (2).
Sikap loyal (wala) yang keliru
Mengucapkan selamat natal juga merupakan sikap loyal dan toleransi yang keliru. Umat islam diperintahkan untuk mengingkari agama mereka karena ini merupakan perintah Allah. Allah Ta’ala berfirman,
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَاء مِنكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاء أَبَداً حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ
“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: “Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran) mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja.” (3)
Cara untuk mengingkari agama lain adalah dengan tidak ikut-ikutan dan jangan mengucapkan selamat natal. Kita tetap bisa bersikap toleransi tanpa perlu berlebihan dalam keloyalan.
Nabi melarang mendahului ucapan salam
Berdasarkan sebuah hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَبْدَءُوا الْيَهُودَ وَلاَ النَّصَارَى بِالسَّلاَمِ
“Janganlah kalian mendahului Yahudi dan Nashara dalam salam (ucapan selamat).” (4).
Jadi dari sini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa kita sebaiknya jangan mendahului ucapan salam atau selamat baik itu selamat natal atau selamat hari raya untuk penganut agama lain.
Menyerupai orang kafir
Alasan yang selanjutnya adalah ketika ita menucapkan selamat Natal 2019 maka itu artinya kita menyerupai seperti apa yang dilakukan oleh orang kafir. Banyak sekali pusat perbelanjaan atau ruang public yang dihiasi pernak-pernik natal dan tak jarang banyak kaum muslim yang juga menggunakan atribut natal. Hal ini bisa menggerus akidah dan tauhid kita kepada Allah.
Mengucapkan selamat natal memang dianggap sebagai hal yang remeh oleh banyak orang. Namun sebagai umat Muslim yang beriman dan bertaqwa sebaknya kita jangan mudah ikut-ikutan dengan budaya agama lain.
Perkara remeh seperti ini bisa menjadi perkara yang besar apabila kita tidak mengetahui ilmunya. Mengucapkan selamat natal saja kita dilarang melakukannya apalagi mengikuti kegiatan dalam ibadahnya. Semoga kita termasuk orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah agar kita terhindar dari perbuatan yang sia-sia apalagi menyesatkan. Wallahualam.
Catatan Kaki:
(1) QS. Al Mumtahanah [60] ayat 8
(2) QS. Al-Kafirun [109] ayat 6
(3) Qs. Al Mumtahanah [60] ayat 4
(4) HR. Muslim no. 2167 (shahih)