Menjadi Baik Bukan Berarti Tidak Tegas! (Cara Menjadi Asertif)

0
215
Menjadi Baik Bukan Berarti Tidak Tegas dan Cara Menjadi Asertif

Menjadi BaikSobat cahaya islam dalam pergaulan pasti barang sekali pernah menemukan satu teman yang dia itu baiiiiiik bangeeet. Karakternya lembut dan adem gitu. Bahkan kita kadang suka gedek kalo misalnya ada orang jahat yang melakukan hal buruk ke dia, tapi dia kayaknya kok santay aja bilang “nggak pa pa, udah biarin aja” tapi sambil matanya berkaca kaca. Suka gemes gak sih?

Nah orang orang dengan karakter seperti demikian kalo menurut para pakar perilaku manusia disebut sebagai extreme empaths. Atau gampang adalah orang yang memiliki rasa empati yang luber luber, bahkan ke orang sejahat paling level dewapun. Memiliki sifat seperti itu bukan sebuah kelemahan ya, tapi menurut beberapa ahli: Menjadi baik (empaths) bukan berarti tidak menjadi tegas ya.

Islam dan Rasulullah Ajarkan Luwes Sikap Namun Tegas Prinsip

Perintah Allah tuk berlaku ihsan. Memperlakukan orang lain dengan kindness ini telah termaktup sebagaimana ada dalam Al Quran surat An Nisa ayat 36.

وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ

“…dan bertindak baiklah kalian pada kedua orang tua, kepada handai taulan, orang-orang miskin, anak yatim, tetangga terdekat, pun tetangga yang jauh, teman sejawat dan karib, ibnu sabil, dan para hamba sahayamu…”

Perintah ini universal kepada sesama manusia. Karena islam ajarkan kebaikan. Namun, meskipun demikian, Jangan kompromi pada nilai-nilai Anda hanya untuk menyenangkan orang lain. Terkadang, Anda harus bertahan pada prinsip Anda, bahkan jika itu tidak sejalan dengan orang kebanyakan. Terlebih mungkin dengan lingkungan teman atau tongkrongan. Yang pasti ada aja yang mengajak kita melakukan hal yang menyimpang.

Menjadi Baik lewat Mendengarkan Orang Lain, dengan Empati

Cobalah untuk memahami perasaan dan perspektif orang lain, bahkan jika Anda tidak setuju dengan mereka. Ini akan membantu Anda menjalin hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Selalu dengarkan pandangan dan perasaan orang lain dengan empati. Cobalah memahami perspektif mereka sebelum memberikan tanggapan atau membuat keputusan.

Terkadang orang hanya butuh di dengar. Namun bila mereka membutuhkan bantuan solusi, maka kita boleh mengutarakan apa yang baik menurut kita. (Dengan catatan orang tersebut memang meminta pendapat kita ya). Jika Anda perlu memberi umpan balik kepada orang lain, lakukan dengan bijak dan konstruktif. Berikan saran yang membantu mereka tumbuh dan berkembang.

Stay Collected dan Terus Belajar

Menjadi orang tegas dan asertif terkadang mengharuskan kita untuk lebih keras. Namun, keras bukan berarti kita kehilangan kontrol pada emosi kita ya. Meskipun Anda memiliki karakter tegas, cobalah untuk tetap tenang dalam situasi yang sulit. Kehilangan kendali atas emosi Anda dapat menghambat komunikasi yang efektif.

Dan yang tak kalah penting adalah untuk terus berusaha dan belajar menjadi lebih baik. Ingatlah bahwa menjadi orang yang baik adalah proses yang berkelanjutan. Teruslah belajar dan berkembang dalam cara Anda berinteraksi dengan orang lain.

***

Setelah baca artikel ini sobat cahaya islam semua harus bisa dong menyeimbangkan karakter baik kita sebagai orang islam yang diajari akhlakul karimah dengan sikap tegas kita pada segala hal. Sekarang sobat pembaca semuanya sudah tahu bahwa menjadi baik bukan berarti menjadi orang yang lembek dan tidak tegas. Jadi jangan lagi menghubung hubungkan soal ketegasan dengan karakter yang keras dan tidak pengertian. Semua orang berhak melakukan itu dan bukanlah hal yang buruk, justru itu adalah hal yang sehat untuk dilakukan. Semoga kita selalu menjadi pribadi yang lebih asertif sekaligus pemurah kepada sesama. Aamiin

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY