Memiliki Amalan Andalan Sebagai Garansi Amannya Jalan Kita Memasuki Surga Kelak!

0
2766

Sobat Cahayaislam pernah berangan-angan nggak sih, bila nanti tanpa diduga timbangan amalan kita diyaumil hisab ternyata masih lebih berat amalan buruk daripada amalan baik kita? Bila hal itu terjadi maka pertanyaannya adalah apa yang harus kita lakukan? Sampai pada titik ini, kami tidak mengetahui jawabannya, karena kita sudah tidak dalam keadaan bisa melakukan apapun terhadap hal itu karena hasil timbangan yang muncul pada neraca timbangan yaumil hisab itu adalah akumulasi dari keseluruhan amal kita diwaktu hidup di dunia. Sungguh runyam kita bila hal itu sampai terjadi nanti! Kali ini tim Cahayaislam akan memberikan jalan untuk menghindari hal itu untuk terjadi kepada anda kelak, yaitu dengan memiliki amalan andalan sebagai garansi amannya jalan kita memasuki surga kelak!

Cerita tentang 3 orang yang terjebak didalam gua

 انْطَلَقَ ثَلاَثَةُ رَهْطٍ مِمَّنْ كَانَ قَبْلَكُمْ حَتَّى أَوَوُا الْمَبِيتَ إِلَى غَارٍ فَدَخَلُوهُ ، فَانْحَدَرَتْ صَخْرَةٌ مِنَ الْجَبَلِ فَسَدَّتْ عَلَيْهِمُ الْغَارَ فَقَالُوا إِنَّهُ لاَ يُنْجِيكُمْ مِنْ هَذِهِ الصَّخْرَةِ إِلاَّ أَنْ تَدْعُوا اللَّهَ بِصَالِحِ أَعْمَالِكُمْ

Dalam hadits tersebut diceritakan kisah tentang 3 orang pemuda yang terjebak didalam gua. Mulut gua dimana pintu keluar satu-satunya untuk mereka tertutup oleh batu besar dan tidak memungkinkan untuk mereka bertiga dalam menggesernya. Dengan berharap bantuan dari Allah, mereka mulai mengingat-ingat amalan baik yang pernah mereka lakukan sebelumnya.

فَقَالَ رَجُلٌ مِنْهُمُ اللَّهُمَّ كَانَ لِى أَبَوَانِ شَيْخَانِ كَبِيرَانِ ، وَكُنْتُ لاَ أَغْبِقُ قَبْلَهُمَا أَهْلاً وَلاَ مَالاً ، فَنَأَى بِى فِى طَلَبِ شَىْءٍ يَوْمًا ، فَلَمْ أُرِحْ عَلَيْهِمَا حَتَّى نَامَا ، فَحَلَبْتُ لَهُمَا غَبُوقَهُمَا فَوَجَدْتُهُمَا نَائِمَيْنِ وَكَرِهْتُ أَنْ أَغْبِقَ قَبْلَهُمَا أَهْلاً أَوْ مَالاً ، فَلَبِثْتُ وَالْقَدَحُ عَلَى يَدَىَّ أَنْتَظِرُ اسْتِيقَاظَهُمَا حَتَّى بَرَقَ الْفَجْرُ ، فَاسْتَيْقَظَا فَشَرِبَا غَبُوقَهُمَا ، اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتُ فَعَلْتُ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ فَفَرِّجْ عَنَّا مَا نَحْنُ فِيهِ مِنْ هَذِهِ الصَّخْرَةِ ، فَانْفَرَجَتْ شَيْئًا لاَ يَسْتَطِيعُونَ الْخُرُوجَ

Rojul pertama memiliki pengamalan dimana dia memiliki dua orang tua yang sangat tua. Dia rutin menyayangi dan selalu menjamu kedua orang tuanya dengan susu setelah pulang dari bekerja mencari kayu. Rojul tersebut selalu mendahulukan kedua orang tuanya dibanding istri dan anaknya. Suatu ketika dia kemalaman untuk kembali pulang dan mendapati kedua orang tuanya sudah terlelap tidur sedangkan rojul tersebut berdiri disampingnya dengan membawa nampan beserta gelas-gelas berisi susu untuk disajikan kepada mereka. Melihat pulasnya tidur kedua orang tuanya tersebut, rojul tidak tega untuk membangunkannya dan menunggu semalam sampai esok hari disamping mereka untuk memberikan susu tersebut kepada mereka. Ketika rojul pertama ini bercerita tentang amalannya, pintu gua tersebut mulai terbuka sedikit demi sedikit.

وَقَالَ الآخَرُ اللَّهُمَّ كَانَتْ لِى بِنْتُ عَمٍّ كَانَتْ أَحَبَّ النَّاسِ إِلَىَّ ، فَأَرَدْتُهَا عَنْ نَفْسِهَا ، فَامْتَنَعَتْ مِنِّى حَتَّى أَلَمَّتْ بِهَا سَنَةٌ مِنَ السِّنِينَ ، فَجَاءَتْنِى فَأَعْطَيْتُهَا عِشْرِينَ وَمِائَةَ دِينَارٍ عَلَى أَنْ تُخَلِّىَ بَيْنِى وَبَيْنَ نَفْسِهَا ، فَفَعَلَتْ حَتَّى إِذَا قَدَرْتُ عَلَيْهَا قَالَتْ لاَ أُحِلُّ لَكَ أَنْ تَفُضَّ الْخَاتَمَ إِلاَّ بِحَقِّهِ . فَتَحَرَّجْتُ مِنَ الْوُقُوعِ عَلَيْهَا ، فَانْصَرَفْتُ عَنْهَا وَهْىَ أَحَبُّ النَّاسِ إِلَىَّ وَتَرَكْتُ الذَّهَبَ الَّذِى أَعْطَيْتُهَا ، اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتُ فَعَلْتُ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ فَافْرُجْ عَنَّا مَا نَحْنُ فِيهِ . فَانْفَرَجَتِ الصَّخْرَةُ ، غَيْرَ أَنَّهُمْ لاَ يَسْتَطِيعُونَ الْخُرُوجَ مِنْهَا

Rojul kedua memiliki pengamalan bahwa suatu saat dia jatuh cinta kepada seorang wanita yang cantik, dan berusaha untuk menakhlukkannya. Dia datang kepada wanita tersebut dan diberi syarat untuk mengumpulkan 100 dinar untuk mendapatkannya (berhubungan intim dengannya). Setelah dia berhasil mengumpulkan uang tersebut, rojul tersebut menemui wanita tersebut dan berniat untuk bersenggama dengannya. Namun sebelum dia sempat melakukan aksinya, dia berhenti karena takut kepada Allah. Setelah rojul pertama berkata demikian, pintu gua mulai terbuka lagi sedikit demi sedikit.

وَقَالَ الثَّالِثُ اللَّهُمَّ إِنِّى اسْتَأْجَرْتُ أُجَرَاءَ فَأَعْطَيْتُهُمْ أَجْرَهُمْ ، غَيْرَ رَجُلٍ وَاحِدٍ تَرَكَ الَّذِى لَهُ وَذَهَبَ فَثَمَّرْتُ أَجْرَهُ حَتَّى كَثُرَتْ مِنْهُ الأَمْوَالُ ، فَجَاءَنِى بَعْدَ حِينٍ فَقَالَ يَا عَبْدَ اللَّهِ أَدِّ إِلَىَّ أَجْرِى . فَقُلْتُ لَهُ كُلُّ مَا تَرَى مِنْ أَجْرِكَ مِنَ الإِبِلِ وَالْبَقَرِ وَالْغَنَمِ وَالرَّقِيقِ . فَقَالَ يَا عَبْدَ اللَّهِ لاَ تَسْتَهْزِئْ بِى . فَقُلْتُ إِنِّى لاَ أَسْتَهْزِئُ بِكَ . فَأَخَذَهُ كُلَّهُ فَاسْتَاقَهُ فَلَمْ يَتْرُكْ مِنْهُ شَيْئًا ، اللَّهُمَّ فَإِنْ كُنْتُ فَعَلْتُ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ فَافْرُجْ عَنَّا مَا نَحْنُ فِيهِ . فَانْفَرَجَتِ الصَّخْرَةُ فَخَرَجُوا يَمْشُونَ

Rojul terakhir memiliki pengamalan bahwa dia pernah memiliki seorang pekerja yang bekerja untuknya. Suatu ketika si pekerja tersebut lupa untuk mengambil haknya setelah bekerja. Rojul tersebut akhirnya menyimpan dan mengembangkan hak pekerja tersebut hingga berkembang dan menjadi besar dan melimpah (dalam keterangan para ulama diceritakan bahwa upah yang dikembangkan tersebut muncul dalam bentuk ternak-ternak yang gemuk dan banyak). Hingga kemudian si pekerja yang terlupa mengambil haknya tersebut datang dan kemudian meminta haknya. Tanpa pikir panjang, rojul tersebut memberikan harta melimpah yang merupakan hasil pengembangan dari hak yang terlupakan oleh si pekerja tersebut kepadanya. Setelah rojul terakhir berkata demikian, maka pintu gua tersebut benar-benar terbuka seutuhnya dan mereka semua bisa keluar dengan selamat.

Apa yang bisa dipetik dari cerita diatas?

Dari cerita yang tim Cahayaislam nukil dari hadits diatas, kita bisa menarik benang merah bahwasanya penting untuk memiliki amalan andalan yang spesial dimana kita bisa menggunakannya untuk pamer dihadapan Allah. Amalan-amalan andalan tersebut juga bisa bermanfaat untuk menyempurnakan ibadah dan amalan-amalan yang telah kita lakukan sehingga menjadi lebih sempurna. Semoga kita termasuk orang-orang yang dirahmati oleh Allah dan selalu disemangatkan olehNya untuk melaksanakan amalan-amalan andalan yang luar biasa. Tentukan amalan andalan sobat sekarang!

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY