Ledakan di Lebanon Mengundang Simpati Dunia, Apa Pentingnya Simpati dalam Islam?

0
699

Ledakan di Lebanon – Berita duka tengah menyelimuti dunia Internasional, pasalnya telah terjadi sebuah ledakan dahsyat yang mengguncangkan Beirut, Ibu Kota Lebanon pada Selasa petang, 4 Agustus 2020. Akibat dari peristiwa ledakan di Lebanon ini puluhan warga setempat dikabarkan meninggal dunia dan ribuan orang lainnya mengalami luka-luka. Sampai saat ini, proses evakuasi korban masih terus dilanjutkan.

Ledakan yang terjadi pada Selasa petang ini berpusat pada kawasan gudang penyimpanan di pelabuhan Beirut. Mulanya kebakaran hanya terjadi di sekitar kawasan gudang, asap yang membumbung tinggi sempat terekam oleh warga sekitar.

Diduga pemicu terjadinya ledakan di Lebanon ini adalah bahan kimia berupa Amonium Nitrat sebanyak 2.750 ton yang tersimpan dalam gudang pelabuhan selama bertahun-tahun. Bahan kimia ini digunakan sebagai pupuk pertanian. Belum diketahui dengan pasti siapa yang ada dibalik peristiwa ini.

Ledakan di Lebanon Seperti Bom Atom

Berdasarkan penuturan warga, ledakan di Lebanon ini bak bom atom yang menyapu seluruh wilayah. Kepulan asap terlihat membumbung tinggi diringi gelombang hebat yang menggetarkan bangunan dan meyebabkan kaca jendela berjatuhan. Bahkan ledakan ini turut mengakibatkan padamnya listrik di sebagian distrik Ibu Kota Lebanon.

Sampai saat ini, korban dari peristiwa ini masih terus berjatuhan. Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mengumumkan, bahwa hari ini (Rabu/5/8) sampai dengan dua hari berikutnya adalah hari berkabung nasional.

Presiden Amerika Serikat, Donal Trump, bersama pemimpin negara-negara besar di dunia seperti Arab Saudi dan Inggris, turut menyampaikan simpati mendalam mereka dan siap memberikan bantuan kepada pemerintah Lebanon untuk bangkit dari tragedi ini.

Simpati dalam Islam Sebagai Perekat Persaudaraan

Ledakan di Lebanon ini menyisakan duka mendalam, sudah sepantasnya dunia memberikan simpati sebagai bentuk dukungan moril terhadap Lebanon atas insiden ini. Lantas apa pentingnya simpati dan empati dalam dunia Islam?

Islam merupakan agama Rahmatan Lil’alamiin yang memegang erat konsep perdamaian dan persaudaraan (ukhuwah). Islam memandang persaudaraan sebagai sesuatu yang memiliki konsep luas, ada tiga konsep persaudaraan dalam Islam:

Ukhuwah Islamiyah; konsep ini adalah rasa persaudaraan yang terjalin antara sesama umat muslim yang ada di seluruh belahan dunia.

Ukhuwah Wathaniyah; konsep ini adalah persaudaraan yang terjalin karena satu sama lain menjadi bagian dari suatu bangsa.

Ukhuwah Basyariyah; konsep ini merupakan rasa persaudaraan yang terjalin sebagai sesama makhluk ciptaan tuhan yang menyebar di seluruh penjuru dunia.

Konsep ukhuwah Wathaniyah dan Basyariyah adalah bentuk persaudaraan yang tidak dapat dibatasi oleh ikatan darah, suku bangsa, warna kulit bahkan agama sekalipun. Simpati merupakan bukti dari adanya persaudaraan yang diajarkan oleh Islam.

Simpati merupakan emosi yang ditujukan sebagai bentuk keikutsertaan dalam merasakan apa yang sedang dirasakan oleh orang lain, sebagai bukti rasa kasih dan kepedulian terhadap sesama. Islam mengajarkan umatnya untuk memupuk rasa simpati, saling menguatkan dan mendoakan apabila ada saudaranya yang tengah dilanda suatu musibah.

Simpati merupakan dukungan moril yang dapat diberikan kepada sesama, perasaan saling menguatkan dan mendoakan inilah yang kemudian menghadirkan jalinan persaudaraan yang semakin erat.

Menyikapi insiden ledakan di Lebanon, sebagai umat Islam yang memegang erat konsep ukhuwah Islamiyah, marilah saling mendoakan dan menguatkan dalam kesabaran sesungguhnya musibah merupakan bentuk ujian dari Allah SWT.

“Tidak ada suatu musibah apapun yang menimpa kecuali dengan izin Allah; barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya ia akan diberi petunjuk (dalam) hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S At-Taghaabun:64).

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY