Korban hilang pada banjir Bantaeng – Fenomena alam yang terjadi tidak sedikit menimbulkan keprihatinan masyarakat. Ditengah pandemi yang sulit ini, fenomena alam bisa diartikan sebagai ujian yang cukup berat juga. Seperti banjir yang terjadi di Bantaeng, provinsi Sulawesi Selatan. Bukan hanya menimbulkan kerusakan, namun juga memakan korban. Salah satunya adalah remaja berumur 19 tahun yang dikabarkan hilang terseret air. Sejak terjadinya banjir pada hari Jumat sore hingga saat ini, belum juga ditemukan.
Banjir merupakan salah satu fenomena alam yang sering terjadi. Ini karena curah hujan yang cukup tinggi sehingga mengakibatkan sungai-sungai meluap. Dan mengakibatkan terjadinya banjir. Namun tahukah sobat Cahaya Islam bahwa Allah menerangkan tentang banjir dalam Al Quran? Banjir yang terjadi tidak lain dipicu oleh curah hujan yang tinggi. Turunnya air dari langit ke bumi tentu saja merupakan salah satu rahmat yang Allah turunkan. Namun disisi lain, ini juga bisa menjadi salah satu teguran atau azab bagi kita.
Korban Hilang Pada Banjir Bantaeng, Inilah Peristiwa Yang Terjadi di Zaman Nabi Nuh
Korban hilang pada banjir Bantaeng hingga saat ini belum ditemukan. Tentu saja ini merupakan berita yang menyedihkan. Lalu bagaimana fenomena banjir menurut pandangan islam? Seperti firman Allah yang tertulis pada ayat Al Quran ini,
فَفَتَحْنَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ بِمَاءٍ مُنْهَمِرٍ وَفَجَّرْنَا الْأَرْضَ عُيُونًا فَالْتَقَى الْمَاءُ عَلَىٰ أَمْرٍ قَدْ قُدِرَ
“Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah. Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air, maka bertemulah air-air itu untuk suatu urusan yang sungguh telah ditetapkan.” (1)
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah memberikan rahmat melalui air yang diturunkannya dari langit. Namun ini juga bisa menjadi salah satu sebab terjadinya suatu musibah. Baik sebagai azab atau hukuman bagi perbuatan manusia. Ingatkah kisah pada jaman Nabi Nuh dimana Allah menurunkan hujan dan air yang berlimpah sebagai hukuman untuk keangkuhan dari umat Nuh? Ini merupakan salah satu bukti bahwa bukan tanpa alasan Allah menurunkan musibah bagi umat manusia.
وَهِيَ تَجْرِي بِهِمْ فِي مَوْجٍ كَالْجِبَالِ وَنَادَىٰ نُوحٌ ابْنَهُ وَكَانَ فِي مَعْزِلٍ يَا بُنَيَّ ارْكَبْ مَعَنَا وَلَا تَكُنْ مَعَ الْكَافِرِينَ الَ سَآوِي إِلَىٰ جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاءِ ۚ قَالَ لَا عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِلَّا مَنْ رَحِمَ ۚ وَحَالَ بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ الْمُغْرَقِينَ
Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: “Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir”. Anaknya menjawab: “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!” Nuh berkata: “Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang”. Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan. (2)
Sebagai Akibat Dari Perbuatan Manusia dan Teguran Allah Untuk Umat Muslim
Hujan dan banjir yang terjadi hingga menyebabkan kerusakan di bumi bahkan korban jiwa. Bukan hanya sebagai ujian yang diberikan oleh Allah. Namun ini juga merupakan akibat dari perbuatan atau ulah manusia. Sehingga Allah pun memberikan teguranNya melalui musibah yang diturunkan untuk umat manusia.
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).(3)
Korban hilang pada banjir Bantaeng – merupakan salah satu akibat dari fenomena alam yang terjadi. Yang diharapkan tentu saja tidak ada korban jiwa. Dalam agama islam, banjir ini menjadi salah satu fenomena yang bisa saja sebagai ujian ataupun teguran dari Allah SWT. Jadi sobat Cahaya Islam, mari kita semakin mendekatkan diri pada Allah untuk mendapatkan pertolonganNya.
Catatan Kaki:
(1) – Surat Al-Qamar Ayat 11-12
(2) – Surat Hud Ayat 42-43
(3) – Surat Ar-Rum Ayat 41