KH Abdullah Syukri Zarkasyi Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Meninggal, Perlukah Modernisasi dalam Pesantren?  

0
696

KH Abdullah Syukri Zarkasyi – Tokoh Pimpinan Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor dikabarkan meninggal dunia pada Rabu, 21 Oktober 2020 sekitar pukul 15.50. Sementara itu, beliau baru dimakamkan pada Kamis, 22 Oktober 2020.

Pemakaman KH Abdullah Syukri Zarkasyi bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional, santri Pondok Darussalam Gontor yang berbasis justru berduka atas meninggalnya Sang Guru, padahal sepatutnya di Hari Santri berbahagia.

Pesantren di Indonesia bisa dikatakan cukup banyak, ada yang masih terkesan tradisional maupun modern. Ada banyak perbedaan antara pesantren yang tradisional dan modern. Pesantren modern sendiri lebih bergerak maju mengikuti zaman.

Sobat Cahaya Islam, perkembangan zaman beriringan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Pesantren modern berusaha merambah mengikuti zaman yang semakin modernisasi. Berikut pembahasan perlunya modernisasi dalam pesantren, dan ciri-ciri pesantren modern.

Perlunya Modernisasi dalam Pesantren seperti Pesantren Pimpinan Almarhum KH Abdullah Syukri Zarkasyi

Adaptasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungannya adalah tindakan yang bijaksana untuk berkabung dalam suatu tempat atau ruang waktu. Zaman yang semakin ke sini, di mana teknologi terus melakukan inovasi perlu digalangkan lewat lembaga pendidikan.

Pesantren termasuk lembaga pendidikan non formal yang mengajarkan kebaikan, dan nilai-nilai Islam. Modernisasi dalam pesantren perlu diterapkan, agar bisa terus eksis dengan zaman yang semakin maju.

Adapun dalil yang menunjukkan bahwa adaptasi diperlukan terdapat dalam Al-Qur’an surah Al A’la ayat ketiga sebagai berikut.

وَالَّذِيْ قَدَّرَ فَهَدٰى

“yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk,”
(QS. Al-A’la 87: Ayat 3)

Allah SWT memberikan petunjuk dengan perkembangan zaman sesuai dengan kadar masing-masing, untuk menarik kalangan banyak adakalanya perlu mengikuti zaman.

Jadi santri di pondok pesantren yang modern bisa mumpuni dalam bidang agama maupun duniawi. Sehingga, bisa terjun dalam masyarakat luas atau bahkan di dunia politik atau teknologi.

Namun, bukan berarti pesantren modern tidak baik. Pesantren tradisional memiliki keunggulan yakni menerapkan nilai-nilai falsafah kebudayaan khususnya yang mulai luntur karena zaman.

Ciri-Ciri Pondok Pesantren Modern

Pesantren modern dan pesantren yang berbasis tradisional jelas sangat kontras perbedaannya. Berikut ciri-ciri pesantren modern yang bisa kita ketahui.

  1. Menggunakan Media Teknologi Modern

Pesantren yang menerapkan basis modern, kerap memanfaatkan teknologi dalam pembelajarannya. Sehingga, santri-santrinya tidak lagi gagap teknologi bila telah keluar dari pesantren.

Media teknologi juga bisa memperluas jaringan terhadap pihak luar, semisal apabila adanya kerja sama antar pesantren atau lembaga.

  1. Menerapkan Bahasa Asing dalam Keseharian

Santri yang mondok di pesantren modern, akan lebih mudah berbaur dengan orang asing. Sebab, bahasa keseharian yang digunakan yakni biasanya bahasa Arab dan Inggris.

Apabila ada santri yang melanggar menggunakan bahasa daerah, bisa dikenakan takziran atau hukuman. Jadi, perlu hati-hati dalam berbicara.

  1. Adanya Sekolah di Dalamnya

Tidak semua pesantren menyediakan sekolah (pendidikan formal) di dalamnya. Pesantren modern mayoritas atau malah keseluruhan tersedia sekolah formal dalam satu yayasan pesantren. Sekolah yang berada dalam naungan pesantren, menggunakan hari Jumat sebagai hari libur, karena mengistimewakan hari ini.

Itu pentingnya modernisasi dalam pesantren dan ciri-ciri pesantren modern. Semoga KH Abdullah Syukri Zarkasyi meninggal dalam keadaan khusnul khatimah dan diterima segala amalnya di sisi Allah SWT. Aamiin.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY