Hari Anak Perempuan Internasional Diperingati Tiap 11 Oktober, Bagaimana Pandangan Islam tentang Anak Perempuan?

0
739

Hari Anak Perempuan Internasional – Beruntunglah bagi Sobat Cahaya Islami yang bergender perempuan. Hampir di seluruh bidang entah itu politik, sosial, pendidikan, dan lainnya banyak membahas tentang perempuan. Esensi perempuan di mata dunia bahkan secara agama juga banyak diberikan perhatian lebih. Sebagaimana diperingatinya hari anak perempuan internasional kemarin (11 Oktober).

Sejak 2011 lalu tepatnya tanggal 19 Desember diperingati sebagai hari anak perempuan internasional. Latar belakang diperingatinya International Day of The Girl Child adalah sebagai bentuk pemberdayaan anak perempuan di seluruh dunia. Belakangan ini semakin marak kasus pelecehan yang diterima anak-anak perempuan baik di negara maju maupun berkembang.

Yayasan Plan International Indonesia sendiri kemarin Minggu (11/10) mengadakan kegiatan untuk memperingati hari anak perempuan internasional yang digelar secara daring. Salah satu yang menjadi pembahasan dalam kegiatan itu adalah masih banyaknya kasus kekerasan seksual yang diterima anak-anak perempuan di seluruh dunia.

Diskriminasi beberapa jenis pekerjaan juga masih sering terjadi bagi perempuan. Kasus pernikahan dini juga masih sering kita temui, padahal anak perempuan kita memiliki hak pendidikan yang setara dengan laki-laki. Meski akhirnya perempuan akan lebih banyak mengurusi pekerjaan rumah, dapur, dan ranjang. Namun, apa bukan berarti perempuan tidak boleh mendapatkan pendidikan yang tinggi.

Nah, Sobat Cahaya Islami. Untuk memperdalam pengetahuan kita tentang urgensi anak perempuan, mari simak penjelasan berikut:

Hari Anak Perempuan Internasional, Upaya Wujudkan Perempuan Berdaya

Yayasan Plan International

Sebagai organisasi non-pemerintah yang giat menyuarakan hak-hak perempuan khususnya anak perempuan di seluruh dunia, Yayasan Plan International berupaya menuntut beberapa hal seperti peningkatan keterampilan bagi perempuan, pembagian porsi kepemimpinan bagi perempuan, juga kebebasan berbasis gender.

Kekerasan fisik bagi perempuan sering dianggap lumrah karena pemikiran patriarki bagi sebagian orang yang menganggap perempuan itu lemah. Banyak penganut paham feminisme yang menuntut pembebasan budaya patriarki utamanya bagi perempuan yang menikah dini. Pasalnya kasus kekerasan fisik sering terjadi pada hal tersebut.

Islam dan Perempuan

Selain organisasi di atas, sebenarnya ada banyak organisasi sejenis yang bergerak untuk kesetaraan gender bagi kaum perempuan.

Terlebih riwayat dari Sahabat Anas, Rasulullah SAW bersabda

“Barangsiapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga dewasa maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku” (Anas bin Malik berkata : Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau). (HR Muslim 2631).

Para orang tua yang dianugerahi anak perempuan akan lebih dekat dengan surga apabila dapat mendidiknya dengan baik. Sebaliknya akan menjadi bumerang bagi orang tua jika anak perempuan tersebut melakukan tindakan yang menyalahi ajaran norma maupun agama. Begitu spesialnya perempuan hingga dianugerahi rasa sakit yang datang tiap bulan.

Oh iya, Sobat Cahaya Islami. Tahukah kalian bahwa perempuan di Indonesia memiliki cuti haid dan cuti melahirkan? Tujuannya agar perempuan bisa beristirahat dan mengembalikan stamina tubuhnya juga pemberian ASI eksklusif bagi sang bayi. Ingat, ya! Lahirnya orang-orang hebat juga dari rahim seorang perempuan.

Hari anak perempuan internasional diharapkan dapat menjadi cikal bakal terjaminnya kehidupan perempuan di masa depan agar memiliki hak hidup yang setara dengan laki-laki. Baik di bidang pendidikan maupun pekerjaan. Perdagangan anak masih marak terjadi di beberapa kota di Indonesia dan sasaran utamanya adalah perempuan. 

Ada banyak perempuan Indonesia yang bisa kita jadikan panutan. Perempuan yang diberikan hak hidup dan kebebasan berbasis gender akan melahirkan generasi-generasi penerus bangsa yang hebat. Oleh sebab itu peringatan hari anak perempuan internasional banyak digaungkan oleh berbagai negara.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY