Ernest Prakasa Beri Wejangan Komedian Bintang Emon, Inilah Adab Dalam Bercanda Menurut Islam

0
893
Ernest Prakasa Peringatkan Bintang Emon dan Adab Bercanda Menurut Islam

Ernest Prakasa – Beberapa waktu lalu komedian Bintang Emon viral karena konten DPO mengenai virus corona. Komedian yang tengah naik daun ini ternyata juga mendapatkan pengalaman yang kurang mengenakkan dari kontennya yang viral. Sehingga Ernest pun memberikan wejangan agar ia berhati-hati dalam mencari materi komedi. Jangan sampai bahan candaannya justru membuatnya terlibat masalah seperti yang terjadi pada Ernest dan juga komedian Uus.

Ernest Prakasa Peringatkan Bintang Emon dan Adab Bercanda Menurut Islam

Komedian merupakan public figure yang memberikan hiburan dengan candaan-candaan atau lelucon yang lucu. Berbagai hal bisa menjadi materi komedi yang ditujukan untuk masyarakat agar terhibur. Namun jika tidak berhati-hati maka candaan ini bisa saja menjadi masalah yang serius. Dalam agama islam, bercanda diperbolehkan. Namun tentunya dengan adab yang sesuai dengan ajaran agama. Jangan sampai bercanda ini justru menimbulkan permusuhan atau perselisihan.

Ernest Prakasa Beri Wejangan Komedian Bintang Emon, Ini Adab Dalam Bercanda Menurut Islam

Ernest Prakasa merupakan salah satu komedian yang cukup terkenal dengan cuitannya yang lucu. Dalam hal ini, Ernest juga merupakan komentator bagi para komedian baru. Termasuk Bintang Emon yang sedang naik daun karna konten DPO. Bercanda adalah materi yang dibutuhkan oleh komedian, itu sebabnya apapun bisa saja dijadikan bahan candaan. Namun dalam agama islam, bercanda pun ada adabnya. Apa saja adab dalam bercanda?

Bercanda Tidak Berupa Cemooh Atau Cacian

Ernest Prakasa Beri Wejangan Tentang Candaan dan Ini Adab Bercanda Dalam Islam

Dalam bercanda biasanya orang seringkali melewati batas. Sehingga candaan yang awalnya sederhana bisa berubah menjadi cacian atau cemoohan. Jika sudah begini, ini tentu bukan adab bercanda yang sesuai dengan ajaran agama islam. Dalam islam, bukan hanya ketika bercanda saja. Bahkan saat berlisan pun kita harus berhati-hati karena bisa saja menyakiti orang lain. Adab bercanda yang benar tentu tidak berupa cacian atau cemoohan.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.(1)

Tidak Melewati Batas Dalam Bercanda

Ernest Prakasa Beri Wejangan Bintang Emon Untuk Hati-Hati Dalam Bercanda

Bercanda dalam agama islam ini hukumnya diperbolehkan, selama candaan tersebut sesuai dengan adab. Yang tidak diperbolehkan adalah jika bercanda berlebihan atau melewati batas. Melewati batas ini berarti candaan yang dilontarkan bukan lagi dalam konteks bercanda. Namun bisa mengandung unsur menghina, melukai harga diri orang lain dan lain sebagainya. Maka dari itu, adab bercanda dalam agama islam salah satunya adalah tidak sampai melewati batas. Jangan sampai bercanda menjerumuskan kita pada perbuatan dosa.

Tidak Menjadikan Agama Sebagai Bahan Candaan

Adab dalam bercanda yang harus diperhatikan oleh umat muslim juga adalah mengenai agama. Dalam bercanda, dilarang untuk menjadikan agama sebagai bahan untuk candaan. Hal ini karena agama memiliki derajat tertinggi yang mana merupakan pondasi dan pegangan semua umat muslim. Maka jangan sampai membawa-bawa agama sebagai materi candaan ya sobat cahaya islam.

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ ۚ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ ۚ إِنْ نَعْفُ عَنْ طَائِفَةٍ مِنْكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ

Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa. (2)

Ernest Prakasa – Berikan wejangan kepada Bintang Emon untuk berhati-hati dalam memilih materi komedi atau candaan. Ini merupakan salah satu bentuk bahwa dalam melontarkan candaan pun harus dengan adab. Agar sesuai dengan ajaran agama islam yang ada.


Catatan Kaki:

(1) – Surat Al-Hujurat Ayat 11

(2) – Surat At-Taubah Ayat 65-66

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY