Iman Brotoseno – Majalah playboy adalah salah satu sejarah yang pernah ada di Indonesia. Kenapa disebut sejarah? Karena ini merupakan majalah sudah lama sekali sempat beredar namun kemudian ditutup karena menuai banyak kecaman. Termasuk dari ormas FPI karena dianggap sebagai majalah pornografi. Namun meskipun sudah 13 tahun pasca ditutupnya majalah tersebut. Namun baru-baru ini hal tersebut kembali dibahas, pasalnya direktur utama TVRI adalah seorang yang rekam jejaknya pernah menjadi bagian dari majalah playboy.
Di era modern yang sudah berkembang dan maju pesat sekarang ini, internet sangat cepat menyebarkan berita apa saja. Sehingga memperoleh informasi ini sangatlah mudah. Apalagi banyak sosial media yang seketika bisa membuat berita sekecil apa bisa menjadi viral. Itu sebabnya, rekam jejak tidak akan pernah hilang. Seperti halnya yang dibahas dari seorang Iman. Kontribusinya dalam majalah dewasa playboy dulu, menuai kecaman masyarakat hingga saat ini. Apalagi ketika diketahui direktur utama TVRI adalah Iman Brotoseno.
Iman Brotoseno Dihujat Karena Rekam Jejaknya, Bagaimana Hukum Menghujat Seseorang Atas Kesalahannya di Masa Lalu?
Iman Brotoseno menjadi perbincangan akhir-akhir ini, karena menuai banyak kecaman dari berbagai pihak. Jabatannya sebagai direktur utama di dunia pertelevisian membuat banyak orang angkat bicara untuk berkomentar. Bahkan muncul tagar boikotTVRI sebagai bentuk publik yang merasa terluka dan tidak terima. Ini karena publik atau masyarakat menganggap TVRI dikelola oleh orang yang tidak tepat. Karena rekam jejaknya di masa lalu sebagai bagian dari majalah playboy. Lalu bagaimana menurut islam?
Dalam agama islam, kita tidak diajarkan untuk mencela atau menghujat. Seburuk apapun orang lain, kita dianjurkan untuk tetap bersikap baik. Menghukum orang lain pun tentu harus dengan cara yang tepat, bukan dengan hujatan atau celaan. Ini adalah sikap yang tidak disukai oleh Allah, sekaligus ini juga bisa menjadi perbuatan yang menjerumuskan kita ke dalam dosa.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
Setiap orang pasti memiliki kesalahan atau khilaf di masa lalu. Namun meskipun begitu, seburuk apapun kesalahannya bukan berarti kita bisa menghujat dan mencela. Dalam ajaran islam, ini tentu menyimpang dari ajaran yang ada. Islam tidak menganjurkan kita untuk menghujat orang lain. Bahkan menghujat seorang muslim yang sudah bertaubat dari dosa maksiatnya di masa lalu.
Iman Brotoseno – Memiliki rekam jejak dimana ia terlibat dalam kontribusi majalah dewasa playboy. Dan saat ini menjadi pengelola atau direktur utama TVRI. Hal ini banyak menuai kecaman dan hujatan karena dianggap ia tidak pantas untuk menjabat sebagai direktur untuk TVRI. Tahukah sobat cahaya islam? Ini adalah sikap yang tidak disukai oleh Allah dan tidak mencerminkan seorang muslim. Maka dari itu, mari kita melihat kebaikan orang lain di masa sekarang. Bukan menghakimi atau menghujat karena masa lalunya. Bahkan Allah saja Maha Pemaaf.
Catatan Kaki:
(1) – Surat Al-Hujurat Ayat 11