Dosa Orang Bodoh Terampuni, Apakah Lebih Baik Tidak Tahu Agar Tidak Berdosa?

0
394
Dosa-Orang-Bodoh-Terampuni-1

Dosa Orang Bodoh Terampuni – Dalam Islam, seseorang yang berbuat salah, melakukan maksiat, atau tidak melaksanakan kewajiban akan mendapatkan dosa. Namun, jika orang tersebut berbuat demikian karena tidak tahu, maka termaafkan. Dengan kata lain, tidak berdosa bagi seseorang yang berbuat salah karena ketidaktahuan. Lantas, apakah menjadi orang bodoh lebih baik atau lebih beruntung karena tidak akan mendapat dosa atas kesalahan-kesalahannya?

Benarkah Dosa Orang Bodoh Terampuni?

Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman bahwa Dia mengampuni perbuatan salah karena kebodohannya.

إِنَّ رَبَّكَ لِلَّذِينَ عَمِلُوا۟ ٱلسُّوٓءَ بِجَهَٰلَةٍ

“Sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya.” (1)

Jadi, melakukan perkara yang haram hukumnya tidak berdosa, selama orang tersebut benar-benar tidak tahu jika yang ia lakukan adalah haram. Tapi, yang perlu dicatat adalah lanjutan dari penggalan ayat di atas di mana seseorang harus bertaubat setelah melakukan kesalahan, kemudian memperbaiki dirinya.

Lalu, setelah seseorang tahu bahwa apa yang ia perbuat sebelumnya adalah salah, maka haram hukum baginya untuk mengulangi kesalahannya lagi. Jika ia melakukan kesalahan yang sama setelah mengetahuinya, maka ia mendapat dosa sesuai dengan kesalahan yang ia perbuat. Misalnya, seorang wanita yang sudah tahu bahwa berpakaian ketat hukumnya haram, maka tidak boleh mengulanginya lagi.

Apakah Lebih Baik Tidak Tahu Agar Tidak Berdosa?

Dengan dalil di atas, sebagian orang justru ada punya pendapat bahwa lebih baik tidak tahu tentang hukum Islam. Dengan begitu, kita tidak akan berdosa jika melakukan kesalahan. Tentu saja, logika tersebut adalah logika yang salah. Pasalnya, sengaja tidak tahu sama saja tidak menaati perintah Rasul. Perlu diingat, kita sebagai umat Islam wajib untuk menuntut ilmu, seperti dalam hadits Nabi di bawah ini:

 طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ 

“Menuntut ilmu itu wajib bagis setiap muslim.” (2)

Jadi, jika kita sengaja tidak mau belajar ilmu agama agar tidak tahu dengan tujuan agar tidak berdosa, justru kita telah mengabaikan kewajiban menuntut ilmu. Tentu saja, mengabaikan wajibnya menuntut ilmu akan mendapatkan balasan berupa dosa.

Bolehkah Mengambil Sesuatu yang Tidak Kita Ketahui?

Kemudian, bagaimana jika ketidaktahuan ini berkaitan dengan sesuatu yang mau kita ambil? Misalnya adalah ketika ada seseorang yang memberi kita uang, tapi kita tidak tahu apakah uang tersebut halal atau haram. Jika kita tidak yakin akan dari mana ia mendapatkan uang tersebut, maka hendaknya kita tidak menerima pemberian uang tersebut. Pasalnya, Rasulullah menyuruh kita umat Islam untuk meninggalkan perkara yang belum jelas (syubhat).

دَعْ مَا يَرِيْبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيْبُكَ

“Tinggalkanlah yang meragukanmu, ambillah yang tidak meragukanmu.” (3)

Meski kita sudah tahu bahwa Allah akan mengampuni orang yang melakukan dosa karena kebodohannya (ketidaktahuannya), kita tetap punya kewajiban untuk menunutu ilmu, khususnya ilmu agama, sebanyak-banyaknya. Dengan bekal ilmu agama yang luas, kita bisa beribadah dengan benar dan tidak tertarik untuk melakukan perbuatan dosa.


Referensi:

(1) Q.S. An-Nahl Ayat 119

(2) Sunan Ibn Majah 224

(3) Arbain Nawawi Hadits 11

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY