Ceramah Agama: Apa sih Bedanya Qodho dan Qodar?

0
2273
Ceramah Agama: Apa sih Bedanya Qodho dan Qodar?

Ceramah Agama – Permasalahan Qodho dan Qodar seringkali menjadi sumber perdebatan. Itu tentu saja merupakan persoalan penting karena iman terhadap Qodho dan Qodar merupakan salah satu rukun iman, pondasi keimanan agama islam. Maka pembahasannya pun tidak jarang merupakan materi yang menarik untuk ceramah agama. Akan tetapi perdebatan tentangnya tak pernah berhenti. Selain itu, tidak semua orang juga bisa mengikuti ceramah yang mungkin pada suatu saat membahas perihal tersebut. Lalu, apakah sebenarnya yang menjadi bahan perdebatan? Apakah memang permasalahan Qodho dan Qodar serumit itu? Lalu bagaimana pula cara meluruskannya dengan sederhana?

Ceramah Agama: Apa sih Bedanya Qodho dan Qodar?

Qodho dan Qodar, Mirip tapi Tak Sama

Qodho dan Qodar itu dua istilah yang mirip, memiliki dua konsep yang mirip, tetapi keduanya sebenarnya berbeda. Qodar itu merujuk pada ketentuan yang sudah ditentukan oleh Allah SWT sejak zaman dahulu, sementara Qodho adalah segala ketentuan yang kemudian berlaku setelah Qodar tersebut. Seperti itu biasanya penjelasan yang kita dapatkan dari ceramah agama perihal kedua konsep itu. Dalam istilah bahasa Indonesia, Qodar biasanya disebut sebagai takdir.

Pertanyaannya kemudian, keduanya adalah ketentuan Allah, lalu apa bedanya? Sobat cahayaislam, akan lebih mudah jika kita melihatnya melalui contoh sebagaimana biasanya itu pula yang dilakukan dalam ceramah agama. Secara sederhana, ketentuan bahwa kita dilahirkan pada tanggal sekian bulan sekian tahun sekian maka itu disebut sebagai Qodar, tetapi ketentuan bahwa kita akan makan di restoran A pada jam sekian hari tertentu bulan tertentu itu disebut sebagai Qodho.

Perdebatan tentang Qodho dan Qodar

Nah, lalu apa sebenarnya sumber perdebatan Qodho dan Qodar ini? Biasanya perdebatan berlangsung berdasarkan konsep modern tentang kehendak bebas manusia. Biasanya disebut sebagai free will. Sedikit disayangkan bahwa belum ada banyak yang membahas masalah ini dalam ceramah agama. Biasanya berhenti pada pembahasan contoh-contohnya saja, tanpa ada pembahasan tentang sumber polemik dari pandangan-pandangan modern. Beberapa pihak yang mengatakan menjunjung tinggi manusia dan bersikap tidak percaya terhadap tuhan biasanya mengatakan bahwa manusia bebas menentukan semua tindakan dia.

Dalam contoh di atas tadi misalnya, mereka biasanya akan mengatakan bahwa kita makan di restoran A pada jam sekian hari tertentu dan bulan tertentu itu kita lakukan berdasarkan pilihan kita, bukan karena ketentuan dari Allah. Mereka biasanya berargumen bahwa kita sebenarnya punya ada banyak pilihan mau makan di warung mana, misalnya warung A, warung B, atau warung C. Itu artinya kitalah sebagai manusia yang memilih makan di salah satu warung tersebut. Demikian, argumen tersebut terdengar menyangkal semua konsep Qodho dan Qodar yang mungkin kita temukan dalam ceramah agama.

Yang harus dipahami dari sudut pandang ajaran agama islam itu begini. Memang bahwa pada praktiknya kitalah yang memilih warung A. akan tetapi sebenarnya fakta bahwa kita akan memilih warung A, bukan B, atau C, itu sudah ditentukan oleh Allah dengan ketentuan yang disebut sebagai Qodho. Jadi apa yang disebut sebagai kehendak bebas manusia pada dasarnya hanya kelihatan bebas saja, padahal sebenarnya semua itu sudah diatur oleh ketentuan Allah SWT.  Di dalam Alquran surat At-Takwir ayat 29 dijelaskan begini:

Dari ayat tersebut jelas dikatakan bahwa kemauan manusia itu bisa lahir karena Allah menghendaki manusia itu memiliki kemauan tersebut. Demikian penjelasan seputar Qodho dan Qodar sebagai tambahan dari pengetahuan tentangnya yang mungkin sudah didapatkan dari berbagai ceramah agama.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY