Asmaul Husna untuk Berdoa – Allah sendiri yang memerintahkan ummat Islam untuk berdoa kepada-Nya. Manusia pun wajib berdoa sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT. Ketika berdoa, sobat Cahaya Islam harus menggunakan adab yang baik. Salah satunya adalah dengan menyebut nama-nama Allah yang kita kenal dengan istilah asmaul husna.
Dalil Menyebut Asmaul Husna untuk Berdoa
Asmaul husna sendiri punya banyak keistimewaan, termasuk sebagai doa. Hal ini seperti yang bisa kita lihat pada perintah Allah dalam Al-Qur’an:
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا، وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ، سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Allah memiliki Asmaul Husna, maka berdoalah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna (nama-nama terbaik) itu. Dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Kelak mereka akan mendapatkan balasan atas apa yang mereka telah kerjakan.” (1)
Itulah kenapa doa-doa yang sering kita jumpai hampir selalu menyertakan satu atau beberapa dari 99 asmaul husna seperti Ya Rahman, Ya Rahim, Ya Razzaq, Ya Fattah, dll. Bahkan, ada ulama yang Menyusun doa dengan nama Du’a al-Asma al-Husna. Sebagian ulama juga ada yang Menyusun syair atau nadham berisi nama-nama terbaik tersebut.
Keutamaan 99 Nama-nama yang Baik untuk Allah
Bukan hanya sebagai doa, 99 nama terbaik Allah tersebut juga memiliki banyak keistimewaan lain. Memang, tersimpan rahasia besar di dalamnya. Tak heran sejak zaman dulu para ulama kerap melakukan amalan rutin atau wirid menggunakan asmaul husna. Para ulama meyakini bahwa asma al-husna adalah media tawasul yang paling manjur untuk membuka pinti-pintu kebahagiaan baik secara lahir ataupun batin.
Sebagai contoh, Sebagian ulama salaf rutin membaca surat Yasin dan asmaul husna setelah shalat Maghrib, kemudian baru memohon sesuatu pada Allah. Contoh lain adalah guru dari ulama Syekh Shalih, ulama besar tasawuf Al-Azhar, yang melakukan wirid tarekat dengan melantunkan asmaul husna. Bahkan, dunia dan seisinya adalah manifestasi dari nama-nama Allah.
Kandungan Doa dalam Asmaul Husna
Siapapun yang berdoa dengan asmaul husna, sama saja ia sedang menarik semua kebaikan datang padanya serta membentengi diri dari ancaman-ancaman keburukan. Misalnya, saat seseorang menyebut Ya Rahman (wahai dzat Yang Maha Pengasih), artinya ia memohon limpahan kasih saying (rahmat) Allah. Begitu juga saat seseorang membaca Ya Razzaq (wahai dzat Yang Maha Memberi Rezeki), artinya ia sedang menarik berbagai rezeki datang menghampiri.
Jadi, asmaul husna bukan hanya deretan nama agung yang hanya dapat menjadi media tawasul dalam berdoa. Lebih dari itu, asmaul husna sendiri telah mengandung doa, bahkan lebih luas. Maka, secara tak langsung seseorang sedang berusaha menyerap limpahan kebaikan serta menyingkirkan keburukan ketika menyebut asmaul husna yang mana saja, sesuai dengan tiap-tiap makna dari nama-nama agung tersebut. Oleh karena itu, jangan bosan-bosan untuk melantunkan asmaul husna, lebih-lebih menghafalkannya.
Referensi:
(1) Q.S. Al-A’raf: 180