Api Abadi Mrapen Padam, Bukti Bahwa Tidak Ada yang Abadi di Dunia Ini

0
1360

Api Abadi MrapenIndonesia memiliki banyak situs cagar budaya dan fenomena alam yang patut diketahui masyarakat luas. Salah satu fenomena alam yang terkenal yaitu situs Api Abadi Mrapen, Grobogan – Jawa Tengah.

Selain Kayangan Api yang terletak di Jawa Timur tepatnya di Kabupaten Bojonegoro, Api Abadi Mrapen juga merupakan salah satu fenomena geologi alam yang menyemburkan api abadi terbesar di Indonesia. Meski asal usul Api Abadi Mrapen tidak diketahui secara gamblang.

Biasanya api abadi yang terletak di desa Manggarmas kecamatan Godong kabupaten Grobogan tersebut banyak digunakan untuk kegiatan sosial masyarakat. Seperti pada perayaan Hari Raya Waisak oleh warga sekitar. Penyulutan api obor Pekan Olahraga Nasional (PON) juga sering diambil dari situs Api Abadi Mrapen ini.

Hampir mirip dengan Kayangan Api yang ada di Bojonegoro, api yang menyulut dari bebatuan ini tidak pernah padam meski hujan sekalipun. Namun, siapa sangka pada tanggal 25 September lalu api ini pun padam.

Padamnya Api Abadi Mrapen diduga sebab pengeboran warga untuk mencari sumber air sedalam 30 meter dan akhirnya memicu semburan gas di sekitar lokasi, sebab pengeboran sumber air hanya berjarak 200 meter dari asal api abadi tersebut menyemburkan api. Sebelumnya api ini memang sempat pernah padam.

Namun, beberapa hari setelahnya kembali menyala. Kebocoran gas akibat pengeboran yang dekat dengan lokasi sumber api diduga kuat sebagai penyebabnya, hingga saat ini api abadi itu tidak lagi abadi.

Nah, Sobat Cahaya Islami, hikmah apa yang bisa kita ambil dari fenomena geologi alam dari Api abadi tersebut?

Tidak Ada Satupun yang Abadi di Dunia ini Termasuk Api Abadi Mrapen

Fenomena geologi alam yang ada di kabupaten Grobogan – Jawa Tengah ini memang banyak mempengaruhi masyarakat sekitar. Selain menjadi fenomena alam, Api Abadi Mrapen juga ternyata sempat mengalami padam total pada tahun 1996. Pada saat itu dilakukan pengeboran agar intensitas semburan gas dari tanah yang ditutupi bebatuan itu kembali berkobar.

 

Namanya abadi tapi juga tidak selalu abadi. Sejarah mengatakan bahwa asal mula Api Abadi Mrapen dari cerita Sunan Kalijaga yang sedang mencarikan sumber air untuk prajuritnya, kemudian beliau menancapkan tongkatnya di atas tanah. Bukannya air yang keluar malah sumber api yang menyala.

Sejak saat itu diberilah nama Api Abadi Mrapen. Api yang abadi dan tidak pernah padam. Namun, tahun ini menjadi tahun kedua sejak Api Abadi tersebut padam dan jangka waktu padamnya terbilang cukup lama. Akankah sumber api tersebut benar-benar padam?

Allah berfirman dalam Surat Al-Hadid ayat 57 yang artinya

“…Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga dengan banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian hancur.

Sebagaimana yang dituturkan dalam penggalan ayat tersebut bahwa tidak ada sesuatupun di dunia ini yang kekal dan abadi. Meski dinamai Api Abadi Mrapen, dia juga bisa padam. Tidak lagi abadi seperti namanya.

Nah, Sobat Cahaya Islami, ketahuilah bahwa apa yang ada di dunia ini bisa menghilang kapan saja. Kita harus selalu berikhtiyar dan meyakini bahwa kehidupan setelah dunialah muara manusia akan tinggal. Persiapkan sedari sekarang.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY