Apakah Anda Termasuk Kaum Agamawan yang Tak Berotak?

0
361
Apakah Anda Termasuk Kaum Agamawan yang Tak Berotak

Kaum Agamawan – Di indonesia isu seputar agama selalu menjadi hal yang menarik untuk dibahas. Hal ini memang sebuah hal yang tidak bisa lepas, dikarenakan masyarakat indonesia yang beragam pemeluk agamanya. Islam salah satu agama resmi di indonesia yang memiliki pemeluk mayoritas di negara ini. Karena mayoritas, tak ayal banyak orang orang berkepentingan tertentu selalu mencoba menunggangi nya demi mencapai tujuan yang dikehendaki. Bahkan tak  peduli merusak citra agama itu sendiri dimata khalayak ramai.

Nah, kalo menurut beberapa pakar sosial. Orang orang yang “mendadak” religius untuk mencapai suatu tujuan ini di sebutkan dengan istilah: Kaum Agamawan. Dalam keberagaman masyarakat, mereka hadir dengan nilai positif dan negatif. Kita bakal bahas nih soal ini dalam artikel ini. Yuk ah!

Campur Aduk Kaum Agamawan dalam Islam Serta Politik, Sehat Nggak Sih?

Dalam situasi ini, pertanyaan sehat atau tidak mencampuradukkan politik dan agama? merupakan sebuah pertanyaan retoris. Beberapa pandangan menyatakan bahwa agama dan politik sebaiknya dipisahkan. Argumen ini berpendapat bahwa agama dan politik memiliki wilayah kepentingan yang berbeda, dan campur tangan agama dalam urusan politik dapat mengarah pada polarisasi, intoleransi, dan konflik. Pemisahan ini dapat mendorong pemerintahan yang lebih inklusif, di mana kebebasan beragama dan kesetaraan dihormati tanpa campur tangan agama tertentu.

Di sisi lain, ada pandangan bahwa agama dapat memiliki peran penting dalam membentuk pandangan dan nilai-nilai politik. Agama dapat memberikan kerangka moral dan etika yang membimbing kebijakan publik dan partisipasi politik. Dalam pandangan ini, agama dapat menjadi sumber inspirasi untuk memperjuangkan keadilan sosial dan kemanusiaan.

Dalam hal ini, yang menjadi sebuah fenomena absurd adalah Kaum Agamawan itu sendiri. Yang tiba tiba muncul mericuhkan keseimbangan sakral. Jika agama dianggap sebagai penawar racun politik. Kaum agamawan sok tahu dan sok suci inilah yang menuangkan racun kembali.

***

Kesimpulannya, sebenarnya cukup sederhana. At least kita bisa berkaca dan melihat kedalam diri kita sendiri melalui niyat yang kita sandarkan dalam hati. Namun, itu menjadi sulit ketika kita melihat secara eksternal pada orang orang di luar kita. Ibaratnya sih memang kita ga bisa nge judge orang sembarangan. Namun insha Allah beberapa penjelasan singkat diatas udah bisa kasih sedikit bocoran kok apakah seseorang memiliki tendensi sebagai kaum Agamawan tersebut. Semoga bermanfaat ya.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY